Surat As-Saffat Ayat 75

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَقَدْ نَادَىٰنَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ ٱلْمُجِيبُونَ

Arab-Latin: Wa laqad nādānā nụḥun fa lani'mal-mujībụn

Artinya: Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami: maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami).

« As-Saffat 74As-Saffat 76 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Surat As-Saffat Ayat 75

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 75 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir berharga dari ayat ini. Ditemukan bermacam penjabaran dari kalangan ulama berkaitan kandungan surat As-Saffat ayat 75, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Nabi Kami, nuh berseru kepada Kami, dan Kami pasti akan menolongnya atas kaumnya. dan Kami adalah sebaik-baik yang mengabulkan do’anya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

75. Sungguh Nabi Nuh telah menyeru dan berdoa kepada Kami agar Kami menolongnya dalam menghadapi kaumnya setelah mereka ingkar dan berpaling dari dakwahnya; dia berkata: “Ya Tuhanku, sungguh aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku dan segera kabulkan doaku untuk melawan kaumku, Engkau adalah sebaik-baik pengabul doa dan penolong kami.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

75. Nabi Kami Nuh -'alaihissalām- berdoa kepada Kami manakala dia berdoa atas kaumnya yang mendustakannya, maka sebaik-baik yang menjawab doanya adalah Kami, Kami bergegas menjawab doanya atas mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

75. فَلَنِعْمَ الْمُجِيبُونَ (maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami))
Yang dimaksud adalah bahwa Nuh berdoa kepada Tuhannya agar mengazab kaumnya setelah mereka mendurhakainya, maka Allah mengabulkan doanya dan membinasakan kaumnya dengan banjir bandang.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

75. Sungguh Nuh telah berdoa dan meminta bantuan kepada Kami saat putus asa dengan kaumnya, lalu kami mengabulkan doanya dan membinasakan kaumnya dengan banjir bandang.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh Nuh benar-benar telah berdoa kepada Kami dan sungguh Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

75-82. Allah mengabarkan tentang hamba dan RasulNya, yaitu Nuh rasul pertama, yaitu bahwasanya ketika beliau mengajak kaumnya kepada Allah dalam jangka waktu yang sangat panjang, namun seruan Nuh hanya makin menambah mereka makin jauh, dan Nuh pun telah berdoa kepada Rabbnya seraya mengatakan, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.“ (Nuh:26). Dan ia juga berkata, “Lut berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu". (Al-ankabut:30).
Lalu Allah mengabulkan doanya dan Allah memuji DiriNya seraya berfirman, “maka sesungguhnya (Kami adalah) sebaik-baik yang memperkenankan,” bagi orang-orang yang berdoa dan mendengarkan doa dan sikap merendahkan diri mereka kepadaNya. Allah mengabulkan doa Nabi Nuh sesuai dengan apa yang beliau mohon. Allah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang sangat besar dan menenggelamkan seluruh orang-orang kafir dan menyisakan anak keturunannya yang kemudian menjadi pengganti silih berganti, sehingga seluruh manusia (yang ada saat ini) berasal dari keturunan nabi Nuh. Dan Allah menjadikan pujian yang baik dan berlanjut bagi Nabi Nuh hingga zaman manusia-manusia yang terakhir datang. Yang demikian itu karena dia adalah orang yang ihsan dalam beribadah kepada Sang Pencipta dan muhsin (berbuat baik) kepada sesame manusia. Inilah Sunnah Allah pada orang-orang yang berbuat ihsan, yaitu menebarkan pujian baik bagi mereka menurut kadar ihsan (kebaikan) mereka.
Dan FirmanNya, “Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.,” menunjukkan bahwa iman merupakan kedudukan manusia yang tertinggi, ia mencakup seluruh syariat-syariat agama, prinsip-prinsip dan cabang-cabangnya, karena Allah memuji manusia-manusia pilihanNya karena imannya tersebut.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 75-82
Setelah Allah SWT menyebutkan bahwa kebanyakan orang-orang terdahulu tersesat dari jalan keselamatan, lalu Allah menjelaskan hal itu secara rinci. Maka Allah SWT menyebutkan tentang nabi Nuh dan apa yang dia dapati dari kaumnya berupa pendustaan, dan bahwa tidak ada yang beriman dari mereka kecuali hanya sedikit, padahal masa kerasulannya lama. Nabi Nuh tinggal di kalangan kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Dan dalam waktu yang lama itu dia menyeru mereka dan semakin keras kedustaan mereka. Setiap kali dia menyeru mereka, maka semakin bertambah keingkaran kaumnya (Maka Nuh berdoa kepada Tuhannya,"Bahwa sesungguhnya aku dalam keadaan terkalahkan, maka tolonglah aku" (10)) (Surah Al-Qamar) Maka Allah SWT murka dengan karena murkanya nabi Nuh terhadap mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami, maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami) (75)) yaitu Kamilah sebaik-baik memperkenankan seruannya (Dan Kami telah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang besar (76)) yaitu pendustaan dan gangguan (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan (77))
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa tidak ada seorangpun yang tersisa, melainkan dari keturunan nabi Nuh.
Sa'id bin Abi Arubah meriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan (77)) dia berkata bahwa semua manusia berasal dari keturunan nabi Nuh.
Firman Allah: (Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian (78)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah sebutan yang baik.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah sebutan yang baik kepada semua nabi.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa Allah mengabadikan baginya pujian yang baik di kalangan orang-orang yang kemudian.
Firman Allah SWT: ("Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam" (79)) penjelasan terhadap keabadian sebutan dan pujian yang baik baginya adalah bahwa dia didoakan oleh semua golongan dan semua umat (Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (80)) yaitu demikianlah Kami membalas hamba yang berbuat kebaikan dalam ketaatannya kepada Allah SWT. Kami menjadikan baginya sebutan dan perkataan yang baik di kalangan orang-orang yang setelahnya sesuai tingkatannya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman (81)) yaitu, membenarkan, mengesakan, dan meyakini (Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain (82)) yaitu Kami membinasakan mereka sehingga tidak ada seorangpun dan mereka yang bisa dilihat, tidak disebutkan, tidak dilihat, dan tidak ada pula peninggalan-peninggalannya. Mereka tidak dikenal kecuali hanya sifat-sifat yang buruk


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 75: 75-76. Allah mengabarkan bahwa awal pertama dari rasul adalah Nuh yang menyeru kepada Allah agar membinasakan kaumnya yang kafir dan agar tidak menyisakannya satu pun; Karena sebab dakwah Nuh panjang dan mereka tidak mau menerimanya. Maka Allah mengabulkannya, dan memberikan keselamatan baginya serta keluarganya dan orang-orang yang beriman dari ditenggelamkannya mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya Allah menyebutkan beberapa contoh kesudahan yang menimpa orang-orang yang mendustakan.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang hamba dan Rasul-Nya Nuh ‘alaihis salam seorang rasul pertama, yaitu ketika ia telah berdakwah kepada kaumnya dalam waktu yang cukup lama (950 tahun), namun seruan Beliau hanya menambah mereka jauh dari kebenaran, sehingga ia berdoa kepada Tuhannya.

Yaitu dengan doanya, “Ya Rabbi, sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku.” (lihat Al Qamar: 10).Yakni ia berdoa kepada Kami untuk kebinasaan kaumnya, maka Kami binasakan mereka dengan ditenggelamkan. Lalu Allah memuji Diri-Nya dengan firman-Nya di atas, “Maka sungguh, Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa.”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 75

Bukti penghancuran para pendurhaka dan penyelamatan hamba-hamba Allah yang saleh tampak pada kisah nabi nuh dan kaumnya. Dan sungguh, nuh telah berdoa kepada kami perihal kaumnya yang membangkang, maka sungguh kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa. 76. Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar, yaitu banjir yang sangat dahsyat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penjabaran dari para ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat As-Saffat ayat 75 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dibaca

Tersedia berbagai konten yang terbanyak dibaca, seperti surat/ayat: At-Taubah 105, At-Taubah 122, Al-Isra 26-27, Al-Insyirah 8, Al-Baqarah 148, Al-Insyiqaq. Ada pula Al-Mu’minun, At-Tahrim 8, Ath-Thalaq 2-3, Al-Alaq 1-5, At-Takwir, Al-Hujurat 10-12.

  1. At-Taubah 105
  2. At-Taubah 122
  3. Al-Isra 26-27
  4. Al-Insyirah 8
  5. Al-Baqarah 148
  6. Al-Insyiqaq
  7. Al-Mu’minun
  8. At-Tahrim 8
  9. Ath-Thalaq 2-3
  10. Al-Alaq 1-5
  11. At-Takwir
  12. Al-Hujurat 10-12

Pencarian: arti quran surat al maidah ayat 32, surah al anbiya ayat 20, surat alm, al ankabut ayat 1, tulisan surat al baqarah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: