Surat As-Saffat Ayat 44

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَٰبِلِينَ

Arab-Latin: 'alā sururim mutaqābilīn

Artinya: Di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan.

« As-Saffat 43As-Saffat 45 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Surat As-Saffat Ayat 44

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 44 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan menarik dari ayat ini. Didapatkan berbagai penjabaran dari kalangan mufassir terkait kandungan surat As-Saffat ayat 44, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

44 Dan diantara pemuliaan Allah kepada mereka dan pemuliaan sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain adalah bahwa mereka akan berada di atas ranjang-ranjang dengan saling berhadap-hadapan di antara mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

44. Dan bagian dari kemuliaan dan tambahan kenikmatan dari Tuhan mereka adalah mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan sebagai bentuk rasa kasih sayang dan persaudaraan di antara mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

44. Mereka duduk nyaman di atas ranjang-ranjang yang saling hadapan, sebagian melihat sebagian lainnya, mereka berbahagia karena berjumpa dengan saudaranya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

44. عَلَىٰ سُرُرٍ (di atas takhta-takhta kebesaran)
Yakni dipan-dipan yang mereka gunakan untuk bersandar.

مُّتَقٰبِلِينَ (berhadap-hadapan)
Mereka saling berhadapan, dan setiap mereka merasa senang dengan pertemuan dengan saudaranya, dan mereka tidak saling memalingkan muka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

43-44. Mereka duduk di atas dipan-dipan sembari bersandar di atasnya. Mereka saling melihat wajah satu sama lain dengan bahagia


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

(Mereka duduk) di atas dipan-dipan dengan berhadap-hadapan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

44. Di antara kemuliaan mereka di sisi Rabb mereka dan saling hormat-menghormati satu sama lain di antara mereka adalah bahwa mereka berada di atas “tahta-tahta kebesaran,” yaitu tempat-tempat duduk yang tinggi yang terhias dengan berbagai macam kain yang termewah yang sangat indah. Mereka bersandar di atasnya dengan penuh kebahagiaan, ketenangan, dan kegembiraan, “berhadap-hadapan” di antara sesame mereka. Hati dan rasa cinta mereka sudah menjadi tulus di antara sesame mereka dan mereka bersenang-senang dengan berkumpulnya sesame mereka. Sebab sesungguhnya saling berhadapannya wajah mereka menunjukkan saling berhadapannya hati mereka dan saling menghormati satu sama lain di antara mereka. Tidak ada seorang pun yang membelakangi atau menjadikannya di samping. Bahkan termasuk kesempurnaan kebahagiaan dan etika adalah apa yang ditunjukkan oleh posisi saling berhadapan tersebut.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 38-49
Allah SWT berfirman kepada manusia: (Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih (38) Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan (39)) Kemudian dikecualikan dari hal itu para hambaNya yang ikhlas, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi masa (1) sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (3)) (Surah Al-Ashr: 1-3), (Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4) Kemudian Kami kembalikan dia ke tempa, yang serendah-rendahnya (neraka), (5) kecuali orang-arang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (6)) (Surah At-Tin: 4-6) dan (Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan (71) Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut (72)) (Surah Maryam) serta (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38) kecuali golongan kanan (39)) (Surah Ai-Muddatsir) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa) (40)) yaitu mereka tidak merasakan azab yang pedih dan tidak dipersulit dalam hisabnya, bahkan keburukan mereka dimaafkan jika mereka mempunyai keburukan, dan mereka dibalas satu kebaikannya dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali, bahkan lebih dari itu berdasarkan apa yang dikehendaki Allah SWT.
Firman Allah SWT: (Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu (41)) Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa itu adalah surga, kemudian dijelaskan dengan firman SWT: (yaitu buah-buahan) yaitu yang beragam (Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan) yaitu mereka dilayani, bersenang-senang, dan bahagia (di dalam surga-surga yang penuh nikmat (43) di atas tahta-tahta kebesaran berhadap-hadapan (44))
Firman Allah SWT: (Kepada mereka diedarkan gelas (yang berisi air) dari mata air (surga) (45) (warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum (46) Tidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya (47)) sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (17) dengan membawa gelas (piala), cerek, dan minuman yang diambil dari air yang mengalir (18) mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk (19)) (Surah Al-Waqi'ah) Allah membersihkan khamr surga dari penyakit-penyakit yang ada di dalam khamr dunia berupa sakit kepala, perut mulas, mabuk, hilangnya akal sehat. Maka Allah SWT berfirman di sini: (Kepada mereka diedarkan gelas (yang berisi air) dari mata air (surga)) yaitu khamr dari sungai yang mengalir di dalam surga, yang airnya tidak pernah habis dan tidak pernah kering.
Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, bahwa khamr itu mengalir berwarna putih, yakni warnanya bersinar, indah, dan baik. Tidak seperti khamr dunia yang kelihatan kotor, buruk, ada yang berwarna merah, kuning, keruh, dan lain sebagainya yang menjijikkan bagi orang yang berakal sehat.
Firman Allah: (sedap rasanya bagi orang-orang yang minum) yaitu rasanya enak seperti warnanya, dan kesedapan rasanya menunjukkan aromanya sedap, berbeda dengan khamr dunia dalam semua perkaranya.
Firman Allah SWT: (Tidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan) yaitu, tidak memberikan pengaruh rasa mual pada perut di dalamnya. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid, tidak sama dengan khamr dunia yang mempunyai pengaruh itu karena mengandung banyak unsur yang memabukkan.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “Al-ghaul” adalah sakit kepala. Demikian juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas.
Qatadah berkata bahwa itu adalah sakit kepala dan perut mual.
Diriwayatkan dari Qatadah dan As-Suddi bahwa itu adalah mabuk yang menyebabkan hilanynya akal sehat mereka. Sebagaimana yang dikatakan seorang penyair:
“Gelas-gelas yang berisikan khamr terus-menerus membuat kami mabuk, dan melenyapkan akal sehat para peminumnya seorang demi seseorang”
Sa'id bin Jubair berkata, makna yang dimaksud adalah khamr surga tidak mengandung hal yang dibenci dan sesuatu yang menyakitkan. Pendapat yang shahih adalah pendapat Mujahid, yaitu perut mual.
Firman Allah SWT: (dan mereka tiada mabuk karenanya) Mujahid mengatakan bahwa akal sehat mereka tidak hilang. Demikian juga dikatakan Ibnu Abbas, As-Suddi dan lainnya.
Firman Allah SWT: (Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar) yaitu memelihara kehormatannya, tidak mau memandang kepada selain suami mereka. Demikianlah yang dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Zaid bin Aslam, Qatadah, As-Suddi, dan lainnya.
Firman Allah: (dan jelita matanya) yaitu indah matanya. Dikatakan bahwa bermata lebar, tetapi pendapat ini merujuk kepada pendapat yang pertama, yaitu bermata jeli dan indah. Jadi Dia menggambarkan mata mereka dengan indah dan terhormat, seperti yang dikatakan oleh Zulaikha tentang nabi Yusuf ketika memerintahkannya untuk keluar menemui para wanita pembesar kerajaannya, lalu mereka kagum dan terpana melihatnya sehingga mereka menduga bahwa dia adalah seorang malaikat karena ketampanan dan keanggunan penampilannya. Maka Zulaikha berkata: (Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak) (Surah Yusuf: 32) yaitu bahwa dia dengan ketampanannya ini, dia adalah seorang yang terhormat, bertakwa, dan bersih. Demikian juga bidadari-bidadari (bidadari-bidadari yang baik lagi cantik-cantik) (Surah Ar-Rahman: 70) Oleh karena itu Allah berfirman: (Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar dan matanya jelita (48))
Firman Allah: (seakan-akan mereka adalah telur (burung unta ) yang tersimpan dengan baik (49)) Allah menggambarkan mereka memiliki tubuh yang sangat cantik dan berkulit indah.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas twntang firman-Nya: (seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik (49)) dia berkata yaitu mutiara yang tersimpan
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik (49)) dia berkata yaitu putih telur saat kulit luarnya dikupas. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir berdasarkan firmanNya, (tersimpan dengan baik) dia berkata bahwa bagian luar telur diusap sayap burung, terkena sarang, dan terpegang oleh tangan, berbeda dengan bagian dalamnya. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 44: 44-49. Dan di antara sebagian dari pemuliaan Allah bagi mereka di surga, mereka duduk di tempat-tempat yang tinggi yang penuh keindahan, yang mereka dapat melihat satu sama lain. Pemuliaan Allah yang lainnya adalah adanya minuman yang beredar di antara mereka dari sungai khamr yang mengalir di surga.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Termasuk di antara kemuliaan mereka di sisi Tuhan mereka dan pemuliaan antara sesama mereka adalah bahwa mereka berada di atas dipan-dipan, yaitu tempat duduk yang tinggi yang dihias dengan kain-kain yang mewah lagi indah dan mereka bersandar di atasnya sambil bersantai dan bergembira.

Menghadapnya mereka satu sama lain menunjukkan bahwa hati mereka juga bersatu (tidak bermusuhan) dan memiliki sopan santun terhadap yang lain, mereka tidak saling membelakangi atau mengenyampingkan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 44

Mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan sambil bercengkerama. 45. Dalam keadaan demikian, kepada mereka diedarkan gelas yang berisi air khamar dari mata air surga.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjelasan dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat As-Saffat ayat 44 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Sering Dibaca

Telaah ratusan konten yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 8, At-Taubah 122, Al-Isra 26-27, Al-Mu’minun, Al-Baqarah 148, At-Takwir. Serta Al-Alaq 1-5, Ath-Thalaq 2-3, Al-Insyiqaq, Al-Hujurat 10-12, At-Taubah 105, At-Tahrim 8.

  1. Al-Insyirah 8
  2. At-Taubah 122
  3. Al-Isra 26-27
  4. Al-Mu’minun
  5. Al-Baqarah 148
  6. At-Takwir
  7. Al-Alaq 1-5
  8. Ath-Thalaq 2-3
  9. Al-Insyiqaq
  10. Al-Hujurat 10-12
  11. At-Taubah 105
  12. At-Tahrim 8

Pencarian: idz qoola yusufu, fatihah dan artinya, arti dari surat al-hujurat ayat 13, qs an-nisa'/4 ayat 36 berisi perintah allah swt untuk, 2 ayat

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: