Surat Fatir Ayat 19

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ

Arab-Latin: Wa mā yastawil-a'mā wal-baṣīr

Artinya: Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

« Fatir 18Fatir 20 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Surat Fatir Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Terdapat berbagai penjelasan dari berbagai ulama mengenai kandungan surat Fatir ayat 19, sebagiannya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19-24. Tidak sama, orang yang buta terhadap agama Allah dengan orang yang melihat jalan kebenaran dan mengikutinya. Tidak sama, kegelapan-kegelapan kekafiran dengan cahaya iman, Tidak sama juga antara naungan dengan angin yang panas. Tidak sama orang-orang yang hatinya hidup dengan iman dengan orang-orang yang hatinya mati karena kekafiran. Engkau (wahai Rasul) tidak bisa memperdengarkan siapa yang ada dalam kubur. Dan sebagaimana engkau tidak kuasa memperdengarkan orang-orang mati dalam kubur mereka, engkau juga tidak kuasa untuk memperdengarkan orang-orang kafir tersebut karena hati mereka telah mati, engkau hanyalah pemberi peringatan bagi mereka dari hukuman dan azab Allah. Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan membawa kebenaran, yaitu iman kepada Allah dan syariat-syariat agama, sebagai penyampai berita gembira dengan surga bagi siapa yang membenarkanmu dan mengamalkan petunjukmu, dan penyampai peringatan kepada siapa yang mendustakanmu dan mendurhakaimu dengan api neraka. Tidak ada satu umat dari umat-umat yang ada kecuali ia telah didatangi oleh rasul yang memperingatkan mereka terhadap akibat dari kekafiran dan kesesatan mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

19-22. Ini merupakan perumpamaan antara orang kafir dan orang mukmin, atau orang bodoh dengan orang berilmu; keduanya sama sekali tidak sama. Apakah sama antara orang yang buta dan berpaling dari kebenaran dengan orang yang melihat dan menjadikannya sebagai penerang?

Apakah sama antara gelapnya kekafiran dan kemaksiatan dengan cahaya keimanan dan hidayah? Apakah sama antara naungan yang manusia gunakan sebagai tempat istirahat dan berlindung dari panas matahari, dengan api yang sangat panas?

Tidak sama antara orang hidup dengan orang yang telah mati, dan antara orang yang Allah luaskan hatinya dengan Islam, dengan orang yang tetap dalam kekafiran dan kesesatan.

Allah memperdengarkan hamba-Nya yang Dia kehendaki, dan kamu tidak dapat menjadikan orang yang telah mati dapat mendengar; bagaimana mereka dapat mendengar, sedangkan mereka telah terkubur dalam gelapnya kesyirikan dan kesesatan saat mereka masih hidup.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Orang kafir tidak sama dengan orang Mukmin dalam kedudukan, sebagaimana orang buta tidak sama dengan orang yang melihat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. وَمَا يَسْتَوِى الْأَعْمَىٰ (Dan tidaklah sama orang yang buta)
Yakni kemampuan penglihatannya hilang.

وَالْبَصِيرُ(dengan orang yang melihat)
Yakni yang memiliki kemampuan penglihatan.
Allah menyerupakan orang kafir dengan orang buta, dan menyerupakan orang beriman dengan orang yang dapat melihat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19. Tidak sama antara orang buta dan orang yang bisa melihat, yaitu orang kafir dengan orang mukmin dan orang bodoh dengan orang berilmu


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tidak sama orang yang buta dengan orang yang melihat} orang kafir dan orang mukmin


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19-23. Allah mengabarkan bahwa sesungguhnya tidak sama dalam hikmah (kebijaksanaan) Allah hal-hal yang berlawanan dan dalam apa-apa yang telah Allah letakkan dalam fitrah hamba-hambaNYa. Maka tidaklah “sama orang yang buta,” yaitu yang daya penglihatannya rusak, “dengan orang yang melihat. Dan tidak pula sama gelap gulita dengan cahaya. Dan tidak pula sama yang teduh dengan yang panas, dan tidak pula sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati.” Sebagaimana telah kalian akui dan tidak akan ada keraguan bahwa hal-hal yang disebutkan ini tidak sama, maka demikian pula, hendaklah kalian ketahui bahwa tidak adanya kesamaan di antara hal-hal yang berlawanan yang bersifat spiritual tentu lebih utama dan lebih utama.
Maka tidak sama orang yang beriman dengan orang yang kafir, tidak sama orang yang mendapat petunjuk dengan orang yang sesat, tidak sama orang yang berilmu dengan orang yang bodoh, tidak sama pula para penghuni surge dengan penghuni neraka, dan tidak juga orang-orang yang hatinya hidup dengan orang-orang yang hatinya mati.
Perbedaan dan perselisihan yang ada di antara hal-hal tersebut sangat banyak sekali, hanya Allah yang mengetahuinya secara pasti. Lalu, apabila Anda telah mengetahui tingkatan-tingkatan (nya) dan anda dapat membedakan segala sesuatu, dan apa yang sepantasnya diperlombakan untuk diraih itu sudah menjadi jelas dari lawannya, maka hendaklah orang yang mempunyai tekad sungguh-sungguh memilih untuk dirinya apa yang lebih utama baginya dan lebih berhak diutamakan.
“Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendakiNya,” pendengaran untuk memahami dan menerima. Sebab Allah-lah Yang memberi petunjuk dan taufik.
“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” Maksudnya, orang-orang mati hatinya. Atau, sebagaimana seruanmu tidak berguna bagi para penghuni kubur sedikit pun, maka demikian pula tidak berguna bagi pembangkang lagi keras kepala sedikitpun. Kewajibanmu hanyalah memberikan peringatan dan menyampaikan apa yang karenanya kamu diutus, baik ucapanmu diterima ataupun tidak. Maka dari itu Dia berfirman, “Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 19-26
Allah SWT berfirman,”Sebagaimana tidak sama antara segala sesuatu yang beragam dan bertentangan, seperti buta dan melihat yang keduanya tidak sama, bahkan antara keduanya sangat jelas perbedaannya. Sebagaimana tidak sama antara gelap dan terang, tidak pula antara naungan dan terik matahari, maka tidak sama pula antara orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. sebagaimana firman Allah SWT: (Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya?) (Surah Al-An'am: 122) dan Allah SWT berfirman: (Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya) (Surah Hud: 24)
Orang mukmin adalah orang yang melihat dan mendengar, dia berjalan di bawah cahaya di atas jalan yang lurus di dunia dan akhirat sehingga dalam keadaan menetap di taman-taman surga yang mempunyai naungan dan mata air. Orang kafir adalah orang yang buta dan tuli yang berada di dalam kegelapan, dia berjalan tanpa bisa keluar darinya, bahkan dia tenggelam di dalam kesesatannya di dunia dan akhirat sehingga menjerumuskannya ke dalam siksaan yang panas, angin yang membakar, dan air yang mendidih (dan dalam naungan asap yang hitam (43) tidak sejuk serta tidak menyenangkan (44) (Surah Al-Waqi’ah)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya)
yaitu, Allah memberi mereka petunjuk untuk dapat mendengar hujjah, mau menerimanya, dan mau mengikutinya (dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar) yaitu sebagaimana tidak bermanfaat bagi orang-orang mati yang berada di dalam kuburnya sedangkan mereka mati dalam keadaan mengingkari petunjuk dan seruan untuk mengikutinya. Maka demikian juga keadaan orang-orang musyrik yang ditetapkan atas mereka kecelakaan, tidak ada cara bagimu untuk menembus mereka, dan kamu tidak akan mampu memberi petunjuk kepada mereka (Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan (23)) yaitu sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan risalah dan memberi peringatan. Allahlah yang menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki (Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan) yaitu pemberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin dan pemberi peringatan kepada orang-orang kafir (Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan) Tidak ada suatu umat pun dari anak cucu nabi Adam melainkan Allah telah mengutus kepada mereka orang-orang yang memberi peringatan dan melenyapkan semua penyakit dari mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk) (Surah Ar-Ra'd: 7)
Firman Allah SWT: (Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata) yaitu mukjizat-mukjizat yang luar biasa dan dalil-dalil yang pasti (dan zabur) yaitu kitab-kitab (dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna) yaiu yang jelas dan terang (Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir) yaitu sekalipun demikian mereka tetap mendustakan para rasul mereka dalam apa yang disampaikan oleh mereka. Jadi, Aku mengazab mereka sebagai pembalasan (maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku) yaitu maka bagaimana kamu akan melihat kemurkaanKu terhadap mereka yang sangat hebat dan keras?


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fatir ayat 19: Allah menyampaikan sebagian permisalan sebagai penjelasan perbedaan besar antara mukmin dan kafir dengan berkata : Ketahuilah wahai manusia, bahwasanya tidaklah sama orang yang buta dan tidak melihat dengan orang yang melihat sesuatu, dengan pandangan ilmu untuk melihat, begitu juga tidaklah sama orang yang beriman dan kafir.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ada yang menafsirkan, tidak sama antara orang mukmin dengan orang kafir.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fatir Ayat 19

19-21. Usai menjelaskan bahwa yang mau menerima peringatan dari nabi adalah mereka yang takut kepada Allah dan menjalankan salat, pada ayat-ayat berikut Allah mendatangkan perumpamaan perbedaan antara orang mukmin dengan orang kafir. Dan tidaklah sama orang yang buta mata dan hatinya sehingga tidak dapat melihat dan menerima kebenaran, dengan orang yang melihat mata dan hatinya sehingga mau menerima kebenaran, dan tidak pula sama antara gelap gulita, yakni kesesatan atau kekafir-an, dengan cahaya, yakni petunjuk atau iman, dan tidak pula sama antara yang teduh, yakni kenyamanan dan ketenangan di surga, dengan yang panas, yakni pedihnya siksa neraka


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penjabaran dari beragam mufassirun terhadap isi dan arti surat Fatir ayat 19 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Support perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dikaji

Baca banyak halaman yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: At-Takwir, Al-Insyirah 8, Al-Mu’minun, At-Tahrim 8, Al-Hujurat 10-12, Al-Baqarah 148. Juga Al-Insyiqaq, Ath-Thalaq 2-3, At-Taubah 105, At-Taubah 122, Al-Isra 26-27, Al-Alaq 1-5.

  1. At-Takwir
  2. Al-Insyirah 8
  3. Al-Mu’minun
  4. At-Tahrim 8
  5. Al-Hujurat 10-12
  6. Al-Baqarah 148
  7. Al-Insyiqaq
  8. Ath-Thalaq 2-3
  9. At-Taubah 105
  10. At-Taubah 122
  11. Al-Isra 26-27
  12. Al-Alaq 1-5

Pencarian: surah az-zumar ayat 68, surat yasin 65, al araf 205, surah al-baqarah ayat 173, albaqarah ayat 46

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: