Surat An-Naml Ayat 38

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ أَيُّكُمْ يَأْتِينِى بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَن يَأْتُونِى مُسْلِمِينَ

Arab-Latin: Qāla yā ayyuhal-mala`u ayyukum ya`tīnī bi'arsyihā qabla ay ya`tụnī muslimīn

Artinya: Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".

« An-Naml 37An-Naml 39 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Mengenai Surat An-Naml Ayat 38

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 38 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Ada beraneka penjelasan dari beragam ulama tafsir mengenai isi surat An-Naml ayat 38, di antaranya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sulaiman berkata kepada makhluk-makhluk yang Allah tundukkan baginya dari bangsa jin dan manusia, “Siapakah di antara kalian yang sanggup membawakan kepadaku singgasana kerajaannya yang besar sebelum mereka datang kepadaku dalam keadaan tunduk lagi taat?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

38. Lalu Sulaiman -'alaihissalām- berkata memerintahkan para pemuka kerajaannya, "Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasana kerajaannya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

38. قَالَ (Berkata Sulaiman)
Sulaiman berkata.

يٰٓأَيُّهَا الْمَلَؤُا۟ أَيُّكُمْ يَأْتِينِى بِعَرْشِهَا(Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku)
Yakni singgasana Bilqis yang telah disebutkan bahwa singgasana itu sangat besar.

قَبْلَ أَن يَأْتُونِى مُسْلِمِينَ(sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri)
Sulaiman mendapat wahyu dari Allah bahwa mereka akan mendatanginya dengan berserah diri. Atau Sulaiman memprediksinya lewat keadaan yang terjadi.
Terdapat pendapat mengatakan bahwa Sulaiman hendak mengambil singgasana Bilqis untuk menunjukkan kepadanya kekuatan yang Allah berikan kepadanya sehingga itu menjadi bukti atas kenabiannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

38. Lalu ketika tahu bahwa Bilqis dan kaumnya datang, Sulaiman berkata: "Hai para pembesar, siapakah di antara kalian yang sanggup membawa singgasana Bilqis kepadaku, sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” Sulaiman ingin menunjukkan beberapa mukjizat tanda kenabian kepada mereka


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia berkata,“Wahai para pembesar, siapakah di antara kalian yang bisa membawakanku singgasananya sebelum mereka datang dalam keadaan berserah diri} dalam keadaan tunduk lagi taat


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

38-40 sulaiman telah mengetahui bahwa mereka akan berangkat menuju kepadanya. Maka dia segera berkata kepada jin dan manusia yang hadir disisinya, “siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri?” maksudnya, agar kita dapat menguasainya sebelum mereka menyerahkan diri, sehingga harta mereka menjadi terpelihara. “berkatalah ifrit (yang cerdik) drai golongan jin,” ifrit adalah jin yang paling kuat lagi sangat aktif sekali, “ aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya,” secara zahir, sulaiman saat itu berada di negeri syam, sehingga perjalanan pulang pergi antara dia dan negeri saba’ kira-kira sejauh perjalanan 4 bulan: dua pulang untuk pergi dan dua bulan untuk pulang. Namun demikian ifrit berkata,”aku berkomitemen untuk membawanya, bagaimanapun besar dan beratnya serta jauhnya perjalanan, sebelum engkau beranjak dari tempat dudukmu yang saat ini sedang engkau duduki.” Biasanya pertujuan yang panjang itu adalah selama panjangnya waktu dhuha kira-kira sepertiga hari. Ini adalah kebiasaan yang panjang. Dan kadang-kadang kurang dari itu atau lebih. Inilah raja yang agung yang beberapa gelintir dari para pengikutnya mempunyai kekuatan dan kemampuan seperti itu.
Yang lebih dahsyat dari itu lagi adalah bahwa, “berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al-kitab,” para ahli tafsir mengatakan,”seorang lelaki shalih yang ada di sisi sulaiman, namanya Ashaf bin barkhiya’. Dia mengetahu nama Allah yang teragung, yang kalau Allah dimohon dengannya pasti mengabulkan, dan kalau diminta dengannya pasti memberi, “aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip,” dengan berdoa kepada Allah yang teragung itu, hingga singgasana itu hadir saat itu juga. Dia pun berdoa kepada Allah, maka singgasana itu datang.
Allah yang lebih mengetahui maksudnya, apakah ini yang dimaksud, atau dia adalah orang yang mempunyai ilmu dari al-kitab yang dengannya dia mempunyai kemampuan untuk mengambil benda yang jauh dan menjangkau sesuatu yang sulit “maka tatkala dia melihat singgasana itu,” maksudnya, sulaiman melihatnya, “terletak di hadapannya,” maka dia memuji kepada Allah atas ketentuanNya, kerajaanNya dan kemudahan segala perkara baginya, dan “dia pun berkata, ‘ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari’.” Maksudnya, untuk mengujiku dalam hal ini. Jadi, sulaiman sama sekali tidak terpedaya dengan kerajaan, kekuasaan dan kemampuannya, seperti kebiasaan para raja jahiliyyah, bahkan dia mengetahui bahwa itu semua adalah ujian dari Rabbnya. Maka dari itu dia takut kalau tidak bisa mensyukuri nikmat ini.
Kemudian dia menjelaskan bahwa kesyukuran itu manfaatnya sama sekali bukan untuk Allah, melainkan kembali kepada orang yang bersyukur itu sendiri, seraya berkata, ”dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku mahakaya lagi Mahamulia.” Mahakaya dari segala amalnya, Mahamulia lagi banyak kebaikannya, meliputi orang yang bersyukur dan yang mengingkari. Hanya saja mensyukuri nikmat-nikmatNya akan menambah nikmat itu sendiri, sedangkan mengingkarinya menyebabkan kemusnahannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 38-40
Nabi Allah Sulaiman telah mengetahui bahwa ketika mereka telah masuk Islam, maka harta dan darah mereka haram baginya. Jadi dia berkata: (Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri? (38)) Demikian juga dikatakan Zuhair bin Muhammad tentang firmanNya (sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri?) Maka haram bagiku harta mereka dengan mereka masuk Islam.
('Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin berkata) Mujahid berkata, yaitu jin yang jahat
(Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepada­mu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah sebelum engkau bangkit meninggalkan majelismu.
Mujahid berkata, dari tempat dudukmu.
(sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya) Ibnu Abbas berkata,yaitu dia kuat membawanya dan dapat dipercaya untuk menjaga semua permata yang ada di dalam singgasana itu. Lalu nabi Sulaiman berkata,"Aku menginginkan yang lebih cepat dari itu" Dari sini, sudah tampak bahwa nabi Sulaiman bermaksud mendatangkan singgasana itu untuk menampakkan kebesaran dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadanya, berupa kerajaan dan apa yang ditundukkan kepadanya berupa tentara yang belum pernah ada seorang pun yang diberi pemberian seperti itu dan tidak pula sesudahnya. Agar hal tersebut dijadikan sebagai bukti kenabiannya di hadapan Balqis dan kaumnya, karena itu adalah sesuatu yang luar biasa dengan mendatangkan singgasananya seperti apa adanya sebelum mereka datang kepada nabi Sulaiman, sedangkan singgasana itu di tempat yang terkunci dan di bawah pengawalan dan penjagaan. Ketika nabi Sulaiman berkata,”Aku menginginkan yang lebih cepat dari itu” (Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab) Qatadah berkata bahwa dia adalah orang yang beriman dari kalangan manusia
Firman Allah: (Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip) yaitu,"Angkatlah pandangan ke atas dan lihatlah sejauh matamu memandang, maka sesungguhnya jika matamu merasa lelah dan berkedip, maka singgasana itu berada di hadapanmu”
Setelah nabi Sulaiman dan para pembesar kerajaannya melihat dan menyaksikan hal itu ada di hadapannya (ia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku”) yaitu ini adalah nikmat Allah kepadaku (untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguh­nya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri) sebagaimana firmanNya: (Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri) (Surah Fushshilat: 46) dan (dan barangsiapa yang beramal saleh, maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)) (Surah Ar-Rum: 44)
Firman Allah: (Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia) yaitu Allah Maha Kaya dari hamba-hambaNya dan juga penyembahan mereka, dan Maha Mulia yaitu Maha Mulia dengan DzatNya sekalipun tidak ada seseorang yang menyembahNya, keagunganNya tidak membutuhkan seseorangpun. Sebagaimana yang dikatakan nabi Musa: (Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) (Surah Ibrahim: 8)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naml ayat 38: Berkata Sulaiman kepada mereka sekumpulan jin dan manusia : Siapa yang di antara kalian mampu mendatangkan kepadaku kerajaan ini (bilqis) dengan berserah diri dan terhina sebelum aku berdiri (dari singgasanaku) ?!


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 38

Melihat kesungguhan nabi sulaiman yang akan menyerang kerajaannya, akhirnya ratu balqis menuruti apa yang diperintahkan oleh sulaiman. Berangkatlah sang ratu dan pengikutnya dari yaman menuju palestina. Namun sebelum ratu balqis sampai di palestina, nabi sulaiman, mengadakan sayembara terlebih dahulu. Dia sulaiman berkata, 'wahai para pembesar! siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri'' nabi sulaiman mendengar akan kemewahan singgasana ratu balqis. Dan balqis sangat bangga dengan singgasananya itu. Dia ingin melakukan kejutan terhadap ratu balqis, sebagai bagian dari taktik pamer kekuatan sebagai bukti akan kekuasaannya yang jauh lebih besar dari kekuasaan ratu balqis. 39. Mendengar seruan nabi sulaiman, 'ifrit dari golongan jin menawarkan diri dan berkata, "wahai sulaiman, akulah yang akan membawanya yaitu singgasana ratu balqis itu, kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; yaitu antara pagi hari sampai siang, untuk mengurusi rakyat dan seluk beluk kerajaan. Dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya, tidak akan melakukan tindakan yang tidak terpuji. ".


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penjelasan dari berbagai ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat An-Naml ayat 38 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Support syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dibaca

Kami memiliki banyak konten yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 186, Al-Isra 23-24, Ali ‘Imran 134, Ali ‘Imran 133, Al-Infithar. Ada juga Al-Baqarah 30, Al-Baqarah 2, Az-Zariyat 56, Ar-Ra’d, Al-Isra 1, Al-Ahzab 21.

  1. Al-Jumu’ah 9
  2. Al-Baqarah 186
  3. Al-Isra 23-24
  4. Ali ‘Imran 134
  5. Ali ‘Imran 133
  6. Al-Infithar
  7. Al-Baqarah 30
  8. Al-Baqarah 2
  9. Az-Zariyat 56
  10. Ar-Ra’d
  11. Al-Isra 1
  12. Al-Ahzab 21

Pencarian: al.waqiah latin, surat al mulk ayat 21-30 latin, bahasa arab sabar dan ikhlas, tuliskan ayat 1-5 surah al-alaq, qs sad

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: