Surat Asy-Syu’ara Ayat 136

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْنَآ أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُن مِّنَ ٱلْوَٰعِظِينَ

Arab-Latin: Qālụ sawā`un 'alainā a wa'aẓta am lam takum minal-wā'iẓīn

Artinya: Mereka menjawab: "Adalah sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasehat atau tidak memberi nasehat,

« Asy-Syu'ara 135Asy-Syu'ara 137 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Terkait Surat Asy-Syu’ara Ayat 136

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 136 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjabaran dari banyak mufassirun mengenai isi surat Asy-Syu’ara ayat 136, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka berkata kepadanya, “Sama saja bagi kami, kamu memperingatkan kami atau tidak melakukannya. Kami tidak akan beriman dan membenarkan kamu.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

136. Kaumnya lalu berkata kepadanya, "Sama saja bagi kami; ada peringatan yang engkau sampaikan ataupun tidak ada, sebab kami tidak akan pernah beriman kepadamu, dan kami tidak akan meninggalkan segala apa yang kami yakini.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

136. قَالُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْنَآ أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُن مِّنَ الْوٰعِظِينَ (Mereka menjawab: “Adalah sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasehat atau tidak memberi nasehat)
Yakni kamu menasehati kami atau tidak sama saja bagi kami, kami tidak akan mempedulikannya dan tidak akan menengok apa yang kamu katakan, serta kami tidak akan berhenti dari apa yang kami lakukan sekarang. Mereka mengatakan hal ini untuk melemahkan semangatnya dan membuatnya putus asa agar berhenti menyeru mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

136. Mereka menjawab: "Akan sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasehat atau tidak memberi nasehat,


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka menjawab,“Sama saja bagi kami} sama saja di sisi kami {apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

136-138 maka mereka berkata dengan menentang kebenaran lagi mendustakan Nabi mereka, “sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,” maksudnya, semuanya sama!
Ini adalah puncak kecongkakan, Karena suatu kaum (umat manusia) yang sampai pada keadaan di mana nasihat-nasihat Allah yang dapat mencairkan gunung-gunung yang tuli lagi keras dan dapat meremukkan hati orang-orang yang berakal, adanya nasihat itu dan ketiadaannya sama saja bagi mereka, adalah benar-benar merupakan kaum yang kezhalimannya telah memuncak, kesengsaraannya sudah amat sangat dahsyat dan sudah terputus harapan untuk bisa memberi mereka hidayah. Oleh karena itu, mereka mengatakan, ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu,” maksudnya, semua keadaan dan kenikmatan dan lain-lainnya itu adalah kebiasaan orang-orang terdahulu, yang kadang-kadang mereka tidak membutuhkan dan kadang-kadang mereka membutuhkan. Inilah keadaan (rutinitas) tahunan.
Padahal semua keadaan tersebut adalah ujian dan cobaan dari Allah terhadap hamba-hambaNya. “dan kami sekali-kali tidak akan di azab,” ini adalah suatu pengingkaran mereka terhadap kebangkitan (kiamat), atau merupakan cemoohan mereka terhadap nabi, (yang berarti): kalaupun kami dibangkitkan lagi, maka sesungguhnya kami di dunia, maka demikian pula, kenikmatan itu akan terus dilimpahkan kepada kami bila kami dibangkitkan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 136-140
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan jawaban kaum nabi Hud terhadapnya setelah dia menyeru mereka dengan anjuran dan peringatan serta menakut-nakuti mereka, dan menjelaskan kepada mereka kebenaran dengan sangat jelas (Mereka menjawab, "Adalah sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat” (136)) yaitu kami tidak akan beranjak dari kebiasaan kami (dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu) (Surah Hud: 53) Demikianlah perkaranya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman (6)) (Surah Al-Baqarah) dan (Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun mereka mendapat tanda-tanda (kebesaran Allah), hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (97)) (Surah Yunus)
Firman Allah SWT: ((agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu (137)) Sebagian ulama membacanya “In hadza illa khalqul awwalin” dengan difathah huruf kha’nya dan disukun huruf lamnya. Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Alqamah dan Mujahid berkata bahwa mereka bermaksud,"Tiada lain apa yang kamu sampaikan kepada kami hanyalah kebiasaan orang-orang terdahulu," sebagaimana orang-orang musyrik Quraisy berkata: (Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang”) (Surah Al-Furqan: 5) dan (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?” Mereka menjawab, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu” (24)) (Surah An-Nahl) Ulama lainnya membacanya (In hadza illa khuluqul awwalin) yaitu dengan didhammah huruf kha’ dan lamnya. Maksud mereka yaitu,”Agama dan tradisi yang biasa mereka lakukan itu termasuk agama orang dahulu dari kalangan nenek moyang mereka. Kami mengikuti mereka dan menelusuri jejak mereka, dan kami hidup sebagaimana mereka hidup, serta kami mati sebagaimana mereka mati, tidak ada hari kebangkitan dan tidak ada hari kiamat. Oleh karena itu mereka berkata: (dan kami sekali-kali tidak akan diazab (138))
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: ((agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu (137)) yaitu agama orang-orang terdahulu. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Firman Allah SWT: (Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan.) yaitu mereka terus mendustakan, menentangnya, dan ingkar kepada nabi Allah Hud. Maka Allah membinasakan mereka. Telah dijelaskan tentang penyebab binasanya mereka di banyak tempat di Al-Qur’an, bahwa Allah mengirimkan angin kencang yang dingin dan kuat. Maka azab inilah yang menjadi sebab kebinasaan mereka. Sesungguhnya mereka adalah makhluk yang paling kejam dan paling sewenang-wenang. Oleh sebab itu Allah menimpakan azab yang lebih kuat dan lebih ganas daripada mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad (6) (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7)) (Surah Al-Fajr) Mereka adalah kaum 'Ad yang terdahulu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Ad yang pertama (50)) (Surah An-Najm) Mereka adalah keturunan Iram bin Sam bin Nuh (yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi) Mereka adalah orang-orang yang tinggal di bangunan-bangunan yang tinggi. Orang yang menganggap bahwa Iram adalah nama sebuah kota, sesungguhnya dia mengambil dari kisah Israiliyat, yaitu dari perkataan Ka'b dan Wahb. Pendapat itu tidak mempunyai sumber yang asli. Oleh karena Allah berfirman: (yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain (8)) (Surah Al-Fajr) yaitu belum pernah diciptakan makhluk seperti mereka dalam hal kekuatan, kekerasan, dan kesewenang-wenangannya. Seandainya yang dimaksud dengan Iram adalah sebuah kota, maka ayat itu menyebutkan yang belum pernah dibangun suatu kota seperti itu. Allah SWT berfirman: (Adapun kaum 'Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, 'Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuasaan) Kami (15)) (Surah Fushshilat) dan (Adapun kaum 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang (6) Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus) (Surah Al-Haqqah: 6,7) yaitu semputna (maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk)) (Surah Al-Haqqah: 7) yaitu seakan akan mereka adalah pohon kurma yang lapuk. Padahal mereka berlindung di dalam bukit-bukit, gua-gua dan parit-parit yang mereka gali sampai tubuh mereka tidak terlihat, tetapi hal tersebut tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada mereka dari azab Allah (Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda) (Surah Nuh: 4) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman (139) Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang (140))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 136: 135-136. Berkata Hud : Ketahuilah wahai kaum, sungguh aku yang paling takut akan kalian jika kalian tidak beriman kepada Allah, akan diturunkannya adzab yang besar dari Allah sehingga kalian akan binasa; Maka mereka menjawab dengan sombong : Jauhkan nasihatmu pada kamu, nasihat apapun itu, kamu tidak akan mengikutimu dan beriman kepadamu.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sambil menolak yang hak dan mendustakan nabi mereka.

Ini merupakan puncak keangkuhan mereka. Padahal firman Allah Ta’ala dan nasehat-nasehat-Nya dapat meluluhkan gunung yang keras dan membuat hati-hati orang yang berakal terpecah-pecah, akan tetapi di sisi mereka sama saja. Hal ini tidak lain karena besarnya kezaliman mereka, celakanya mereka dan sudah tidak bisa lagi mereka diharapkan untuk mendapatkan hidayah, sehingga layak untuk menerima azab di dunia dan akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 136

136. Namun, dengan sikap sombong, kaumnya menolak ajakannya. Mereka menjawab, "adalah sama saja bagi kami, apakah kamu wahai hud, memberi nasihat atau tidak memberi nasihat, kami tetap tidak akan menuruti ajakanmu. Kami akan terus berpegang teguh dengan keyakinan kami. Maka kamu tak perlu bersusah payah terus menerus mengajak kami. 137. Mereka berkata lagi, "agama kami ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu. Apa yang dilakukan nenek moyang kami, itulah yang kami ikuti. " inilah bentuk taklid buta dalam hal keyakinan agama yang sangat dibenci oleh Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penafsiran dari kalangan mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 136 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dicari

Terdapat banyak topik yang sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Jumu’ah 9, Az-Zariyat 56, Al-Isra 1, Ali ‘Imran 133, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 30. Serta Al-Infithar, Al-Baqarah 186, Ar-Ra’d, Al-Baqarah 2, Al-Ahzab 21, Ali ‘Imran 134.

  1. Al-Jumu’ah 9
  2. Az-Zariyat 56
  3. Al-Isra 1
  4. Ali ‘Imran 133
  5. Al-Isra 23-24
  6. Al-Baqarah 30
  7. Al-Infithar
  8. Al-Baqarah 186
  9. Ar-Ra’d
  10. Al-Baqarah 2
  11. Al-Ahzab 21
  12. Ali ‘Imran 134

Pencarian: wanunazzilu minal quran ma huwa syifa, qs adz dzariyat, ali imran ayat 67, surat as syam latin, surah ali imran ayat 110 beserta artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: