Surat Asy-Syu’ara Ayat 102

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Arab-Latin: Falau anna lanā karratan fa nakụna minal-mu`minīn

Artinya: Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman".

« Asy-Syu'ara 101Asy-Syu'ara 103 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Surat Asy-Syu’ara Ayat 102

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 102 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran berharga dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penjabaran dari para mufassirun berkaitan makna surat Asy-Syu’ara ayat 102, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka andai saja ada kesempatan kembali bagi kami ke dunia, lalu kami akan menjadi bagian orang-orang Mukmin yang selamat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

102. maka sekiranya kami dapat kembali sekali lagi ke dunia niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah."


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

102. فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman)
Yakni andai saja kami dapat kembali ke dunia agar kami dapat menjadi orang-orang yang beriman, menjadi bagian dari mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

102. Andai saja kami bisa kembali ke dunia, maka kami akan termasuk orang-orang yang beriman. Dan {law} disini digunakan untuk menunjukkan makna tamanniy.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Seandainya kami dapat kembali} kembali ke dunia {niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

96-104 “mereka berkata,” maksudnya, adalah bala tentara iblis, para pemuja berhala dan patung-patung yang mereka sembah, “demi Allah, sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita telah mempersamakan kamu dengan Rabb semesta alam,” dalam ibadah, mencintai, takut dan berharap. Dan kami berdoa kepada kalian sebagaimana kami berdoa kepadaNYa. Kesesatan mereka saat itu menjadi jelas bagi mereka. Mereka pun mengakui keadilan Allah dalam menghukum mereka, dan hukuman itu benar-benar tepat pada tempatnya. mereka tidak menyetarakan berhala-berhala itu dengan Allah, Rabb semesta alam kecuali dalam hal ibadah, bukan dalam hal menciptakan. Hal ini terbukti melalui ucapan mereka, “dengan Rabb semesta alam,” mereka mengakui bahwa Allah adalah Rabb semesta alam semuanya, yang termasuk di dalamnya adalah patung-patung dan semua berhala mereka.
“dan tiadalah yang menyesatkan kami,” dari jalan hidayah dan kebenaran, dan mengajak kami kejalan kesesatan dan kefasikan, “kecuali orang-orang yang berdosa.” Mereka dalah para pemuka yang menyeru kepada api neraka.
“maka kami tidak mempunyai,” pada saat itu, “pemberi syafaat seorangpun,” yang dapat memberikan syafaat kepada kami untuk menyelamatkan kami dari azabNya,”dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,” maksudnya, seorang kerabat setia yang berguna bagi kami, sebagaimana biasanya dahulu di dunia. Lalu mereka berputus asa dari segala kebaikan dan bersedih hati terhadap apa yang telah mereka lakukan, dan mereka berangan-angan untuk kembali kedunia agar bisa melakukan amal shalih. “maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi,” maksudnya, bisa kembali kedunia,”niscaya kmai menjadi orang-orang yang beriman,” agar kami bisa selamat dari azab dan berhak mendapat pahala! Sama seklai tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin! Apa yang mereka inginkan itu sudah tertutup dari mereka dan semua bentuk penggadaian sudah ditutup.
“sesungguhnya yang pada demikian itu,” yaitu pada yang telah kami jelaskan kepada kalian dan kami uraikan, “benar-benar terdapat tanda-tanda,” bagi kalian, ”tetapi kebanyakan mereka tidak beriman,” sekalipun tanda-tanda (bukti-bukti kebenaran) itu diturunkan.
“dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahapenyayang,”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 90-104
(dan (di hari itu) didekatkanlah surga) yaitu, didekatkan kepada penghuninya dalam keadaan bersinar dan penuh perhiasan bagi orang-orang yang memandangnya. Mereka adalah orang-orang yang bertakwa yang mendambakannya ketika di dunia dan beramal untuk meraihnya ketika di dunia (dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat (91)) yaitu ditampakkan dan dibukakan darinya, lalu muncullah darinya lidah api yang bergemuruh suaranya menyambar hati dan tenggorokan. Dikatakan kepada penghuninya dengan mengecam dan mencemooh: (Di manakah berhala-berhala yang dahulu kalian selalu menyembahnya (92) selain Allah? Dapatkah mereka menolong kalian atau menolong diri mereka sendiri (93)) Berhala-berhala yang kalian sembah-sembah selain Allah yang kalian jadikan sebagai tandaingan-tandingan tidak dapat memberikan manfaat kepada kalian sedikitpun, tidak pula menolak mudharat yang menimpa diri mereka. Maka sesungguhnya kalian dan berhala-berhala itu pada hari ini menjadi kayu bakar neraka Jahanam, dan kalian pasti akan memasukinya.
Firman Allah: (Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat (94)) huruf kafnya diulangi, sebagaimana yang dikatakan untuk kata “sharshar” Makna yang dimaksud adalah bahwa sebagian dari mereka dilemparkan kepada sebagian lain dari kalangan orang-orang kafir dan para pemimpin yang menyeru mereka kepada kemusyrikan itu ke dalam neraka (dan bala tentara iblis semuanya (95)) Mereka dilemparkan ke dalamnya tanpa ada yang tersisa (Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka, (96) "Demi Allah; sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata (97) karena kita mempersamakan kalian dengan Tuhan semesta alam” (98)) yaitu, orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang kuat ("Demi Allah; sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata (97) karena kita mempersamakan kalian dengan Tuhan semesta alam” (98)) Mereka berkata, ("Sesungguhnya kami hanya mengikuti kalian, maka apakah kalian dapat menyelamatkan kami dari azab neraka?") (Surah Ghafir: 47) Mereka berkata seraya menyadari kesalahan diri sendiri: (Demi Allah, sesungguhnya, kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata (97) karena kita mempersamakan kalian dengan Tuhan semesta alam (98)) yaitu kami menjadikan perintah kalian ditaati sebagaimana perintah Tuhan semesta alam, dan kami sembah kalian bersama Tuhan semesta alam (Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. (99)) yaitu, tidak ada yang menyeru kami berbuat demikian kecuali orang-orang yang berdosa (Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun (100)) Sebagian mereka berkata bahwa maknannya adalah para malaikat, sebagaimana mereka berkata: (Maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan memberi syafaat bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?) (Surah Al-A'raf: 53) Demikian juga mereka berkata (Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun (100) dan tidak pula mempunyai teman yang akrab. (101)) yaitu kerabat.
(maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia), niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman (102)) Demikian itu karena mereka berharap untuk dikembalikan ke dunia untuk melakukan ketaatan kepada Tuhan mereka, sesuai dengan dugaan mereka. Padahal Allah SWT mengetahui bahwa seandainya mereka dikembalikan ke dunia, (niscaya mereka akan kembali melakukan apa-apa yang mereka dilarang melakukannya. Dan sesungguhnya mereka dusta dalam penyesalannya itu) (Surah Al-An’am: 28) Allah SWT memberitahukan tentang pertengkaran penghuni neraka dalam surah Shad, dimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya yang demikian itu pasti terjadi, (yaitu) pertengkaran penghuni neraka (64)) (Surah Shad) Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman (103)) yaitu sesungguhnya dalam perdebatan nabi Ibrahim kepada kaumnya dan kemenangan hujjah atas mereka tentang keesaan Allah benar-benar terdapat tanda yang jelas dan gamblang yang menunjukkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (tetapi kebanyakan mereka tidak beriman (103) Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (104))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 102: Kemudian mereka berkata : Duhai kiranya kami kembali lagi ke dunia untuk kali kedua, maka kami akan beriman dan membenarkan, kemudian kami akan menjadi orang-orang yang berhasil lolos dari adzab ini.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Seandainya di sini adalah tamaniy (angan-angan) yang tidak mungkin dicapai.

Yakni agar kita selamat dari siksa dan memperoleh pahala.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 102

102. "maka seandainya kita dapat kembali ke dunia niscaya kita menjadi orang-orang yang beriman, dan beramal saleh. " tapi hal itu mustahil mereka dapatkan, karena hidup di dunia cuma sekali. 103. Sungguh, pada yang demikian itu yaitu pada kisah nabi ibrahim jika direnungkan dengan saksama, terdapat tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penafsiran dari banyak ulama terhadap makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 102 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Dukung syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Sering Dikunjungi

Telaah berbagai topik yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat: At-Taubah 128-129, An-Nahl 125, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 1-5, Ath-Thariq, Al-Hujurat. Juga As-Sajdah, Al-Baqarah 275, Al-Baqarah 155, At-Tahrim 6, Ar-Ra’d 28, Al-Furqan 63.

  1. At-Taubah 128-129
  2. An-Nahl 125
  3. Al-Waqi’ah 35-38
  4. Al-Baqarah 1-5
  5. Ath-Thariq
  6. Al-Hujurat
  7. As-Sajdah
  8. Al-Baqarah 275
  9. Al-Baqarah 155
  10. At-Tahrim 6
  11. Ar-Ra’d 28
  12. Al-Furqan 63

Pencarian: inna fii kholqis samaawaati wal ardli, lafal yang bermakna telah membinasakan adalah, lafadz innallaha ma'ashobirin, arti bacaan al fatihah, al kautsar beserta artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: