Surat Al-Mu’minun Ayat 85

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Arab-Latin: Sayaqụlụna lillāh, qul a fa lā tażakkarụn

Artinya: Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"

« Al-Mu'minun 84Al-Mu'minun 86 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Mengenai Surat Al-Mu’minun Ayat 85

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 85 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Didapatkan beragam penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan makna surat Al-Mu’minun ayat 85, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka pasti akan mengakui bahwa itu milik Allah. Dia-lah Penciptanya dan Pemiliknya. Katakanlah kepada mereka, “Tidakkah memikirkan melalui fakta tersebut bahwa Dia Mahakuasa untuk membangkitkan dan menghidupkan kembali?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

85. Mereka akan menjawab, "Bumi beserta semua yang ada di dalamnya adalah milik Allah," Maka katakanlah kepada mereka, "Apakah kalian tidak memikirkan bahwa Żat yang memiliki bumi beserta semua yang ada di dalamnya Mahakuasa untuk menghidupkan kalian kembali setelah mati?"


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

85. سَيَقُولُونَ لِلّٰهِ ۚ (Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”)
Yakni mereka pasti menjawab dengan jawaban ini.

قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?”)
Yakni jika kalian mengakui bahwa itu adalah kepunyaan Allah dan Dia-lah yang menciptakan dan mengaturnya maka mengapa kalian menyembah tuhan-tuhan yang lain disamping menyembah Allah, padahal kalian telah mengetahui tuhan-tuhan itu tidak memiliki apapun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

85. Mereka pasti akan menjawab: "Itu semua Allah". Lalu katakanlah: "Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran juga tidak berfikir?" Sehingga kalian tahu bahwa Yang Kuasa menciptakan makluk pasti juga Kuasa membangkitkannya kembali.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka akan menjawab,“Milik Allah” Katakanlah,“Apakah kalian tidak ingat”} apakah kalian tidak mengambil pelajaran


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

84-85 maksudnya, katakanlah kepada orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan,yang berbelok arah drai Allah kepada sesembahan lain, sebagai pemberian hujjah kepada mereka mellaui keyakinan yang mereka tetapkan dan akui, berupa tauhid rububiyyah dan hak kepemilikan Allah atas tauhid itu secara prerogative (ditunjukan) terhadap pengingkaran mereka terhadap tauhid uluhiyyah dan ibadah, dan (pemberian hujjah) melalui penetapan mereka mengenai penciptaan segala makhluk yang besar (ditunjukan) pada pengingkaran mereka tentang menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati yang hal ini lebih mudah dilakukan daripada itu.
“kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya,” maksudnya siapakah yang telah menciptakan bumi dan segala makhluk yang berada diatas permukaannya, berupa hewan, tumbuhan, benda mati, lautan, sungai-sungai, dan gunung-gunung, Dzatb yang memiliki dan Mengaturnya? Sesungguhnya bila engkau menanyai mereka tentang masalah itu, mereka pasti menyatakan, ”Allah semata.”
Jika mereka mengakui ini, katakanlah kepada mereka, “maka apakah kamu tidak ingat?” maksudnya, tidakkah kalian kembali kepada (pengakuan bahwa Allah Rabb yang disembah) yang kalian sudah diingatkan oleh Allah, yang sudah dimaklumi bersama, sudah mapan dalam fitrah-fitrah kalian yang mana sikap berpaling dapat berpotensi menyembunyikannya pada waktu tertentu? Padahal, pada prinsipnya, jika kalian itu merujuk ingatan kalian hanya dengan perenungan saja, niscaya kalian akan mengetahui bahwa Dzat yang memilikinya, itulah Dzat yang patut disembah semata, sementara ketuhanan dari obyek yang berada dalam kepemilikan (mamluk) merupakan ketuhanan yang paling batil.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 84-90
Allah SWT menetapkan keesaanNya, bahwa Dialah Dzat yang menciptakan, mengatur, dan memiliki semua makhluk untuk menunjukkan bahwa sesungguhnya Dialah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada yang berhak disembah selain Dia, tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW agar mengatakan kepada orang-orang musyrik yang menyembah tuhan-tuhan lain bersama Dia, bahwa tidak ada sekutu bagi Allah, Meskupun dengan semua ini tetap menyekutukan Allah dengan yang selain Dia, mereka menyembah tuhan-tuhan selain Dia bersamaNya, padahal mereka mengakui bahwa apa yang mereka sembah itu tidak dapat menciptakan apa pun, tidak memiliki sesuatu apapun, dan tidak dapat menekan sesuatu apapun. Bahkan mereka yakin bahwa itu dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. ("Kami tidak menyembah mereka (berhala-berhala) melainkan . supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”) (Surah Az-Zumar: 3) dan Allah berfirman: (Katakanlah, "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya?")
yaitu, siapakah pemiliknya yang telah menciptakannya dan semua makhluk yang ada di dalamnya, berupa hewan, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan makhluk-makhluk lainnya (Jika kalian mengetahui?” (84) Mereka akan menjawab, "Ke­punyaan Allah") yaitu mereka mengaku kepadamu bahwa semuanya adalah milik Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Apabila kenyataannya demikian (Katakanlah, "Maka apakah kalian tidak ingat?") bahwa yang berhak disembah itu hanyalah Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki, bukan selain Dia (Katakanlah, "Siapakah Tuhan langit yang tujuh dan Tuhan'Arasy yang besar?" (86)) yaitu siapakah yang menciptakan langit dan semua yang ada padanya berupa bintang yang bersinar, semua malaikat yang tunduk kepadaNya di semua penjuru langit? Dan siapakah Tuhan 'Arsy yang besar itu? yang atap semua makhluk,
Disebutkan dalam hadits lain,”Tidaklah tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi beserta segala sesuatu yang ada pada keduanya jika dibandingkan dengan kursiNya, melainkan seperti sebuah gelang yang dilemparkan di sebuah padang pasir yang luas. Dan sesungguhnya kursiNya dan segala sesuatu yang ada padanya jika dibandingkan dengan 'Arsy sama dengan sebuah gelang yang berada di padang pasir itu”
Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (dan Yang Empunya 'Arsy yang agung) yaitu sangat besar.
Allah berfirman di akhir surah (Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia) yaitu yang megah dan indah. Dengan demikian, pengertian 'Arsy tergabung antara luas, tinggi, indah, dan megah
Firman Allah: (Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah.” Katakanlah, "Maka apakah kalian tidak bertakwa?" (87)) yaitu apabila kalian mengakui bahwa Dia adalah Tuhan langit dan Tuhan 'Arsy yang agung, maka bagaimana bisa kalian tidak takut kepada siksaNya dan tidak menghindari azabNya karena penyembahan kalian kepada tuhan selain Dia bersamaNya dan kalian menyekutukanNya dengan yang lain?
(Katakanlah, "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu”) yaitu, siapakah yang memiliki semua kerajaan ini (Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya) (Surah Hud: 56) yaitu yang mengaturnya. Rasulullah SAW bersabda,”Tidak, demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggamanNya” Dan apabila Nabi SAW bersungguh-sungguh dalam sumpahnya, beliau bersabda: “Tidak, demi Dzat Yang membolak-balikkan hati”
Dialah Dzat Yang Maha Pencipta, Yang Maha Memiliki dan Yang Maha Mengatur (sedangkan Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)Nya, jika kalian mengetahui) orang-orang Arab apabila seseorang dari pemimpin mereka memberikan tempat kepada seseorang, maka orang itu berada dalam lindungannya, tidak boleh ada seseorangpun yang melanggar perlin­dungannya. Oleh karena itu Allah berfirman: (sedangkan Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)Nya) yaitu Dia adalah Tuhan Yang Maha Besar, tidak ada yang lebih besar dariNya. MilikNyalah semua makhluk dan perkara, tidak ada yang menghalangi keputusanNya yang tidak dapat dicegah dan tidak dapat ditentang. Apa yang Dia kehendaki, pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki, pasti tidak terjadi. Allah SWT berfirman: (Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya, dan merekalah yang akan ditanyai (23)) (Surah Al-Anbiya’) yaitu, tidak ada yang mempertanyakan apa yang Dia perbuat karena Keagungan, Kebesaran, Keperkasaan, Kemuliaan, Hikmah, dan KeadilanNya, sedangkan semua makhluk akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua (92) tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu (93)) (Surah Al-Hijr)
Firman Allah: (Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah”) yaitu mereka mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Besar yang mem­berikan perlindungan dan tidak ada yang dapat dilindungi dariNya adalah Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagiNya (Katakanlah, "(Kalau demikian) maka dari jalan manakah kalian ditipu?”) yaitu bagaimana bisa akal kalian bisa hilang sehingga kalian menyembah tuhan-tuhan selain Dia bersamaNya, padahal kalian mengakui dan mengetahui hal itu. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka) yaitu mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan Kami telah menegakkan dalil-dalil yang shahih, jelas dan pasti yang menunjukkan atas hal itu (dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta) yaitu dalam penyembahan mereka yang menyekutukan Allah dengan lainnya, tidak ada dalil bagi mereka yang memperkuat perbuatan itu. Sebagaimana yang disebutkan di akhir surah: (Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung (117)) Orang-orang musyrik tidak melakukan hal itu melainkan tanpa suatu dalil apapun yang mendorong mereka melakukan kebohongan dan kesesatannya. Sesungguhnya mereka melakukan hal tersebut hanyalah semata-mata mengikuti nenek moyang dan para pendahulu mereka yang tidak mempunyai pegangan dan bodoh, sebagaimana Allah berfirman tentang mereka: (Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka) (Surah Az-Zukhruf: 23)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 85: Sesuatu yang sudah maklum dalam benakmu dan terpendam dalam fitrahmu yang terkadang menghilang oleh sikap berpaling pada sebagian waktu. Padahal sesungguhnya jika kamu kembali kepada ingatan kamu meskipun hanya berpikir sejenak, kamu dapat mengetahui bahwa yang menciptakan dan menguasai semua itu Dialah yang berhak disembah, dan bahwa menuhankan sesuatu yang dicipta dan dimiliki merupakan hal yang paling batil. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengalihkan kepada yang lebih besar lagi.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 85

84-85. 'wahai nabi Muhammad! katakanlah kepada orang-orang yang keras kepala dan mengingkari hari kiamat, "milik siapakah bumi dan semua yang ada di dalamnya, jika kamu mengetahui'' pasti mereka akan menjawab dengan spontan, "milik Allah. " katakanlah, "jika demikian maka apakah kamu tidak ingat dan sadar bahwa tuhan yang memiliki sifat dan kekuasaan demikian pasti mudah bagi-Nya untuk membangkitkan manusia setelah mati''86-87. Katakanlah, 'siapakah tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki 'arsy yang agung'' mereka pasti juga akan menjawab, 'milik Allah. ' katakanlah, 'jika kamu mengakui hal itu maka mengapa kamu tidak bertakwa dan berusaha menghindari siksa-Nya dengan menaati ajaran-Nya''.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjelasan dari kalangan ahli tafsir terkait makna dan arti surat Al-Mu’minun ayat 85 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantulah syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dilihat

Telaah berbagai materi yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 1-5, Al-Baqarah 155, Ar-Ra’d 28, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Hujurat, Ath-Thariq. Serta As-Sajdah, At-Taubah 128-129, At-Tahrim 6, An-Nahl 125, Al-Furqan 63, Al-Baqarah 275.

  1. Al-Baqarah 1-5
  2. Al-Baqarah 155
  3. Ar-Ra’d 28
  4. Al-Waqi’ah 35-38
  5. Al-Hujurat
  6. Ath-Thariq
  7. As-Sajdah
  8. At-Taubah 128-129
  9. At-Tahrim 6
  10. An-Nahl 125
  11. Al-Furqan 63
  12. Al-Baqarah 275

Pencarian: qs 2 ayat 286, surah alluqman ayat 14, al imran ayat 158, annisa 142, surat al baqarah 283

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: