Surat Al-Mu’minun Ayat 83

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَءَابَآؤُنَا هَٰذَا مِن قَبْلُ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ

Arab-Latin: Laqad wu'idnā naḥnu wa ābā`unā hāżā ming qablu in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn

Artinya: Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!".

« Al-Mu'minun 82Al-Mu'minun 84 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Mu’minun Ayat 83

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 83 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penafsiran dari berbagai pakar tafsir mengenai isi surat Al-Mu’minun ayat 83, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan sungguh ucapan ini juga dikatakan kepada bapak-bapak kami sebelumnya, persis seperti yang kamu ungkapkan kepada kami, wahai Muhammad. Kami tidak memandangnya sebagai satu realita nyata. Itu tiada lain, kecuali cerita-cerita batil orang-orang dahulu.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

83. Sungguh janji yang diberikan pada kami, berupa kebangkitan setelah kematian ini, juga telah dijanjikan kepada para pendahulu kami sebelumnya, namun kami tidak melihat bukti terwujudnya kebangkitan ini, sebab hal ini tidak lain hanyalah dongeng dan kedustaan orang-orang terdahulu.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

83. لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَءَابَآؤُنَا هٰذَا مِن قَبْلُ (Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu)
Yakni kami telah diancam dengan kebangkitan, begitu juga dengan nenek moyang kami, namun kami tidak melihat nenek moyang kami dibangkitkan.

إِنْ هٰذَآ إِلَّآ أَسٰطِيرُ الْأَوَّلِينَ(ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala)
Yakni ini hanyalah kebohongan-kebohongan orang terdahulu yang mereka tulis dalam kitab.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

83. Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan dan fiksi orang-orang dahulu kala!".


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh telah dijanjikan yang demikian ini kepada kami dan nenek moyang kami sebelumnya. Ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

81-83 Maksudnya justru orang-orang yang mendustakan itu mengikuti jalan orang-orang terdahulu, dari kalangan orang-orang yang mendustakan Hari kebangkitan dan benar-benar menganggapnya mustahil terjadi. Mereka berkata, “apakah betul, apabila kami telah mati, dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?” ini tidak bisa diimajinasikan dan tidak bisa dicerna oleh akal, menurut mereka.
“sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu.” Maksudnya, kami dan nenek moyang kami masih saja dikabari dengan berita bahwa hari kebangkitan akan datang, padahal kami tidak menyaksikannya dan belum juga tiba. “ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!” maksudnya cerita-cerita dan hasil obrolan mereka di malam hari yang diperbincangkan dan melalikan. Kalau tidak demikian, berarti tidak ada realitanya, dan mereka berdusta, semoga Allah menimpakan kejelekan kepada mereka.
Sesungguhnya Allah telah menampakkan tanda-tanda kebesaranNya kepada mereka yang lebih dahsyat dibandingkan kebangkitan manusia sepertinya,
“sungguh penciptaan langit dan bumi, lebih besar draipada penciptaan manusia,”
“dan Dia membuat perumpamaan bagi kami, dan dia lupa kejadiannya, dia berkata,’ siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh,?”
“dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila kmai turunkan air diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah’.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 76-83
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka) yaitu Kami telah menguji mereka dengan berbagai macam musibah dan bencana (maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri) yaitu, maka hal itu tidak membuat mereka sadar dari kekafirannya dan pertentangan, bahkan mereka terus dalam kesesatan mereka. (maka mereka tidak tunduk) yaitu mereka tidak tunduk (dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri) yaitu tidak pernah berdoa, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan (43)) (Al-An'am: 43).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Abu Sufyan datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata,"Wahai Muhammad, aku memohon kepadamu demi Allah dan demi persaudaraan, sesungguhnya kami telah memakan “Al-'alhaz” yitu bulu dan darah unta” Laly Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk (76)).
Asalnya pada hadits shahih Bukhari Muslim, bahwa Rasulullah SAW pernah mendoakan kebinasaan kaum Quraisy ketika mereka membangkang yaitu bersabda,”Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi mereka dengan (menimpakan) musim tujuh tahun paceklik seperti pacekliknya nabi Yusuf).
Firman Allah: (Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu yang ada azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa (77)) yaitu manakala datang kepada mereka perintah Allah dan kiamat dengan tiba-tiba, sehingga azab azab Allah tanpa mereka duga-duga itu menimpa mereka, maka saat itu juga mereka merasa putus asa dari semua kebaikan dan putus asa dari semua keadaan yang mengenakkan, serta terputuslah semua cita-cita dan harapan mereka. Kemudian Allah menyebutkan nikmat-nikmatNya kepada para hambaNya, bahwa Dia telah menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagi mereka, yang mana itu merupakan akal dan pemahaman yang membuat mereka menyadari dan mengambil pelajaran dari semua yang ada di alam semesta berupa tanda-tanda yang menunjukkan kepada keesaan Allah, dan bahwa Dia adalah yang melakukan segala sesuatunya.sesuai dengan yang Dia kehendaki.
Firman Allah: (Amat sedikitlah kalian bersyukur) yaitu alangkah sedikitnya rasa syukur kalian kepada Allah atas semua nikmatNya kepada kalian. Sebagaimana firmanNya: (Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya (103)) (Surah Yusuf) Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang kuasaNya Yang Maha ­besar dan Yang Maha perkasa terhadap makhlukNya, bahwa Dialah yang telah menciptakan mereka dan menyebarkan mereka ke segala penjuru dunia dengan berbagai jenis, bahasa, dan sifat-sifat mereka. Kemudian pada hari kiamat Dia akan mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir dari mereka di suatu tempat yang telah pada hari yang telah diketahui. Maka tidak ada seorang pun dari mereka yang tertinggal, baik yang kecil maupun besar, yang laki-laki maupun perempuan, yang terhormat maupun hina; melainkan dihidupkan kembali sebagaimana penciptaan awalnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan) yaitu menghidupkan kembali tulang belulang mereka yang telah hancur dan mematikan semua umat (dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang) yaitu berdasarkan perintahNya ditundukkan malam dan siang; masing-masing dari keduanya mengejar satu sama lain dengan cepat secara silih berganti, tidak berhenti dan terpisah oleh waktu pun yang menyela keduanya
Sebagaimana firmanNya: (Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang, Masing-masing beredar pada garis edarnya (40) (Surah Yasin).
Firman Allah SWT: (Maka apakah kalian tidak memahaminya?) yaitu apakah kalian tidak memiliki akal yang menunjukkan kepada Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui yang mengalahkan segala sesuatu dan Maha Agung atas segala sesuatu, serta segala sesuatu tunduk kepadaNya?
Kemudian Allah SWT berfirman, seraya memberitahukan tentang orang-orang yang ingkar kepada hari kebangkitan, yaitu orang-orang yang meniru sikap para pendahulu mereka yang mendustakan: (Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu (81) Mereka berkata, "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan? (82))
yaitu mereka menganggap mustahil terjadi hari kebangkitan setelah tubuh mereka hancur. ("Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi an­caman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang dahulu kala” (83)) yaitu, hari kebangkitan itu mustahil. Sesungguhnya orang yang memberitahunya dari kitab-kitab terdahulu dan pertentangan mereka. Ini adalah pengingkaran dan pendustaan mereka sebagaimana pemberitahuan tentang mereka: (Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat? (11) Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan” (12) Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja (13) maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14)) (Surah An-Nazi'at)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 83: Maksudnya, kebangkitan setelah mati.

Maksudnya diancam dengan hari berbangkit.

Sungguh keji sekali ucapan mereka ini, tidakkah mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya yang lebih besar dari peristiwa kebangkitan itu sendiri; penciptaan langit dan bumi jelas lebih besar dari penciptaan manusia, penciptaan mereka pertama kali, dan bumi yang sebelumnya mati kemudian hidup setelah diturunkan-Nya air, dan lain-lain. Ini semua merupakan bukti nyata bahwa Dia mampu membangkitkan manusia setelah mati.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 83

81-83. Orang-orang kafir enggan memikirkan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah, bahkan mereka mengikuti jejak para pendurhaka terdahulu. Mereka mengingkari hari kebangkitan dan mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu seperti kaum nabi nuh, kaum 'ad, dan kaum-kaum sesudahnya. Mereka berkata untuk menolak adanya hari kebangkitan, 'apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali' tidak! itu tidak mungkin. Sungguh, yang demikian ini, yaitu ancaman dan siksa pada hari kebangkitan, sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu oleh orang-orang yang mengaku rasul. Ini hanyalah mitos dan dongeng orang-orang terdahulu belaka!'84-85. 'wahai nabi Muhammad! katakanlah kepada orang-orang yang keras kepala dan mengingkari hari kiamat, "milik siapakah bumi dan semua yang ada di dalamnya, jika kamu mengetahui'' pasti mereka akan menjawab dengan spontan, "milik Allah. " katakanlah, "jika demikian maka apakah kamu tidak ingat dan sadar bahwa tuhan yang memiliki sifat dan kekuasaan demikian pasti mudah bagi-Nya untuk membangkitkan manusia setelah mati''.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penafsiran dari para ulama terkait kandungan dan arti surat Al-Mu’minun ayat 83 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita semua. Bantu syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dilihat

Ada ratusan topik yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Ath-Thariq, An-Nahl 125, Al-Baqarah 1-5, Al-Baqarah 155, Al-Furqan 63, As-Sajdah. Termasuk Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 275, At-Tahrim 6, Ar-Ra’d 28, At-Taubah 128-129, Al-Hujurat.

  1. Ath-Thariq
  2. An-Nahl 125
  3. Al-Baqarah 1-5
  4. Al-Baqarah 155
  5. Al-Furqan 63
  6. As-Sajdah
  7. Al-Waqi’ah 35-38
  8. Al-Baqarah 275
  9. At-Tahrim 6
  10. Ar-Ra’d 28
  11. At-Taubah 128-129
  12. Al-Hujurat

Pencarian: al maidah ayat 65, kembali mendekat kepada allah setelah menjauh darinya adalah pengertian dari, surat az zalzalah dan artinya, arti 2 ayat terakhir surat al baqarah, surat alqadr beserta artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: