Surat Al-Mu’minun Ayat 53

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَتَقَطَّعُوٓا۟ أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُرًا ۖ كُلُّ حِزْبٍۭ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ

Arab-Latin: Fa taqaṭṭa'ū amrahum bainahum zuburā, kullu ḥizbim bimā ladaihim fariḥụn

Artinya: Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).

« Al-Mu'minun 52Al-Mu'minun 54 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Mu’minun Ayat 53

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Ada berbagai penjelasan dari berbagai ulama tafsir terkait kandungan surat Al-Mu’minun ayat 53, antara lain sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kemudian para pemeluk agama bercerai-berai menjadi beberapa golongan dan beberapa sekte. Mereka menjadikan agama mereka (yang satu) dalam bentuk ideology-ideologi yang banyak, setelah sebelumnya diperintahkan untuk bersatu padu. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan pendapatnya, mereka menyangka bahwa kelompoknya berada di atas kebenaran, sedang kelompok lainnya berada di atas kebatilan. Di sini, terkandung peringatan dari bergolong-golongan dan berpecah belah dalam agama.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

53-54. Umat-umat terpecah belah dalam perkara agama mereka menjadi banyak golongan. Hai Rasulullah, maka biarkanlah orang-orang musyrik itu di dalam kesesatan mereka sampai datangnya waktu azab atau kematian mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

53. Sepeninggal mereka, pengikut-pengikut mereka terpecah belah dalam urusan agama, sehingga menjadi bergolong-golongan dan berkelompok-kelompok. Setiap golongan merasa bangga bahwa ajaran kelompoknya lah yang paling diridai Allah, dan sama sekali tidak mau mengakui kebenaran kelompok lainnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

53. فَتَقَطَّعُوٓا۟ أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُرًا ۖ (Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan)
Yakni para pengikut Nabi-Nabi menjadikan agama mereka terpecah-pecah padahal agama itu satu, sehingga menjadi beberapa kelompok; sebagian mengikuti Taurat, dan sebagian mengikuti Zabur, dan sebagian lain mengikuti Injil. Serta pada setiap agama terpecah menjadi golongan-golongan, setiap golongan memiliki kitab yang khusus bagi mereka.

كُلُّ حِزْبٍۭ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka)
Padahal kewajiban mereka adalah mengikuti Nabi yang terakhir.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

53. Kemudian mereka para pengikut rasul itu menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan keyakinan mereka masing-masing


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Lalu mereka terpecah belah dalam urusan di antara mereka} lalu para pemeluk agama itu terpisah dalam urusan agama mereka {menjadi beberapa golongan} menjadi beberapa kelompok dan golongan {Setiap golongan bangga dengan apa yang ada pada mereka} bangga dengan itu


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

53 Akan tetapi, orang-orang zhalim lagi para pecundang enggan menyambut kecuali berbuat pelanggaran saja. Karenanya, Allah berfirman, “kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan,” maksudnya terputuslah (ikatan) orang-orang yang mengaku pengikut para nabi. “urusan mereka,” yaitu urusan agama mereka ”terpecah belah menjadi beberapa pecahan pada mereka,” beberapa kelompok. “tiap-tiap golongan dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing),” yaitu dengan ilmu dan agama yang mereka miliki, ”merasa bangga” mereka menyangka diri mereka berada diatas rel kebenaran, sementara orang lain tidak berada digaris yang lurus. Padahal orang yang berada diatas kebenaran mereka, ialah orang-orang yang berjalan mengikuti para rasul, dengan cara memakan makanan yang baik-baik dan beramal shalih. Selain mereka, berada dalam kubangan kebatilan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 51-56
Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang menjadi para rasul, agar mereka memakan makanan yang halal dan mengerjakan amal shalih. Hal ini menunjukkan bahwa hal yang halal itu membantu untuk mengerjakan amal shalih. Maka para nabi mengerjakan perintah ini dengan sebaik-baiknya, dan mereka menggabungkan semua kebaikan, baik berupa ucapan maupun perbuatan, baik sebagai dalil maupun nasehat. Semoga Allah membalas mereka atas sesuatu yang mereka berikan kepada semua hamba dengan kebaikan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik-baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti apa yang Dia perintahkan kepada para rasul. Kemudian Rasulullah SAW membaca firmanNya: (Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) dan (Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian) (Surah Al-Baqarah: 172) Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan tentang seorang laki-laki yang lama dalam perjalanannya, dalam keadaan penuh dengan debu, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan sesuatu yang haram, lalu dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku" maka bagaimanakah doanya dapat dikabulkan jika demikian”
Firman Allah: (Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu) yaitu agama kalian ini, wahai para nabi, adalah agama yang satu, yaitu agama yang menyeru untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagi­Nya. Karena itu Allah berfirman: (dan Aku adalah Tuhan kalian, maka bertakwalah kepadaKu) Pembahasan tentang ini telah disebutkan dalam surah Al-Anbiya’ bahwa firmanNya, ("Ummatan wahidatan") dinashabkan sebagai haal
Firman Allah: (Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan) yaitu umat dimana para nabi diutus kepada mereka (Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)) yaitu, merasa bangga dengan kesesatan mereka karena mereka menyangka bahwa mereka mendapatkan petunjuk. Oleh karena itu Allah berfirman seraya mengancam dan memperingatkan mereka: (Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya) yaitu dalam kesesatan dan penyimpangan mereka (sampai suatu waktu) yaitu sampai waktu dan kebinasaan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu, yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar (17)) (Surah Ath-Thariq)
Firman Allah: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) (bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) yaitu apakah orang-orang yang teperdaya itu menyangka bahwa Kami memberikan kepada mereka harta dan anak-anak karena kemuliaan dan kehormatan mereka di sisi Kami? Tidak, sebenarnya tidak seperti yang mereka sangka dalam ucapan mereka. (Kami lebih banyak mempunyai harta dan Anak-anak (daripada kamu) dan Kami sekali-kali tidak akan diazab) (Surah Saba: 35) Mereka keliru dalam pengakuannya, dan akan kecewalah dengan harapan mereka, karena sesungguhnya Kami melakukan itu kepada mereka sebagai bentuk pembiaran dan penangguhan Kami terhadap mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allah dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kafir (55)) (Surah At-Taubah),
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) (bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) dia berkata bahwa tipu daya Allah terhadap suatu kaum itu pada harta dan anak-anak mereka. wahai manusia, maka janganlah memandang manusia dari harta dan anak-anaknya, melainkan pandanglah dari keimanan dan amal shalihnya


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 53: Seperti Yahudi, Nasrani, dan lain-lain.

Berupa pengetahuan dan agama. Masing-masing mereka bangga dengannya, dan menyangka bahwa merekalah yang benar sedangkan selainnya salah, padahal yang benar di antara mereka adalah yang tetap di atas agama para rasul, yaitu Islam dan mengikuti jejak mereka, yaitu memakan yang baik-baik dan beramal saleh, selainnya adalah batil.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 53

Kemudian setelah sekian lama mereka, yakni pengikut para rasul, menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan yang berbeda dan saling bermusuhan. Setiap golongan dari mereka bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka sendiri. Demikianlah manusia, suka menonjolkan egonya. 54. Maka atas perpecahan mereka dan pembangkangan mereka terhadap dakwah dan peringatan kamu, wahai para rasul, biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan, yaitu saat kemusnah-an mereka atau jatuhnya siksa neraka atas mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penafsiran dari para ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Al-Mu’minun ayat 53 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Tersering Dicari

Kami memiliki ratusan materi yang tersering dicari, seperti surat/ayat: At-Taubah 128-129, An-Nahl 125, Al-Furqan 63, At-Tahrim 6, Al-Baqarah 275, Ar-Ra’d 28. Ada pula As-Sajdah, Al-Hujurat, Ath-Thariq, Al-Baqarah 1-5, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 155.

  1. At-Taubah 128-129
  2. An-Nahl 125
  3. Al-Furqan 63
  4. At-Tahrim 6
  5. Al-Baqarah 275
  6. Ar-Ra’d 28
  7. As-Sajdah
  8. Al-Hujurat
  9. Ath-Thariq
  10. Al-Baqarah 1-5
  11. Al-Waqi’ah 35-38
  12. Al-Baqarah 155

Pencarian: al imran 192, al imran ayat 122, surat 16 ayat 5, qs al baqarah ayat 216, annisa ayat 15

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: