Surat Al-Hajj Ayat 31

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

حُنَفَآءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِۦ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ ٱلطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ

Arab-Latin: Hunafā`a lillāhi gaira musyrikīna bih, wa may yusyrik billāhi fa ka`annamā kharra minas-samā`i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīq

Artinya: Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.

« Al-Hajj 30Al-Hajj 32 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Dengan Surat Al-Hajj Ayat 31

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hajj Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penjabaran dari kalangan ahli ilmu terhadap kandungan surat Al-Hajj ayat 31, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dengan istiqamah kepada Allah untuk mengikhlaskan amal perbuatan bagiNya, menghadap kepadaNya dengan cara beribadah kepadaNya saja dan mengesakanNya dengan ketaatan, berpaling dari selainNya, dengan membuang perbuatan kesyirikan. Karena sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka perumpamaannya; (ditinjau dari jauhnya dia dari hidayah, kebinasaanya dan dia terjatuh dari keimanan tinggi menuju jerat kekafiran, serta sambaran setan terhadapnya dari seluruh sisi) adalah seperti orang yang terjatuh dari langit, maka bisa jadi dia akan disambar oleh burung dan burung itu mencabik-cabik anggota-anggota tubuhnya, atau akan diterjang pusaran angin yang kencang lalu melemparkannya ke tempat yang sangat jauh.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

31. Dan jadilah orang-orang yang istiqamah dan taat kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang berbuat syirik, maka dia seperti orang yang jatuh dari langit kemudian dimakan dan dicabik-cabik oleh burung, atau terbawa oleh angin ke tempat yang berbahaya. Perumpamaan ini menjelaskan berbahayanya jauh dari keimanan kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

31. Jauhilah oleh kalian hal tersebut dengan menyimpang dari seluruh ajaran agama kecuali agama yang diridai oleh-Nya, tanpa menyekutukan-Nya dengan apa pun dalam beribadah kepada-Nya, dan barangsiapa yang menyekutukan Allah maka seakan-akan ia terjatuh dari langit, lalu boleh jadi daging dan tulangnya akan disambar oleh burung-burung atau boleh jadi ia diterbangkan angin ke tempat yang jauh.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

31. حُنَفَآءَ لِلّٰهِ (dengan ikhlas kepada Allah)
Yakni condong kepada Allah dari segala penyembahan kepada selain-Nya.

غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِۦ ۚ( tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia)
Yakni tidak mempersekutukan dengan sesuatu apapun.

وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَآءِ(Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit)
Yakni iman yang tinggi menurun jauh.

فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ(lalu disambar oleh burung)
Yakni disambar dagingnya dan dicabik dengan cakar-cakarnya.

أَوْ تَهْوِى بِهِ الرِّيحُ(atau diterbangkan angin)
Yakni terlempar oleh angin.

فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ(ke tempat yang jauh)
Jika hal ini terjadi pasti tulangnya akan hancur berkeping-keping dan dagingnya akan tercerai-berai; begitup pula orang yang menyekutukan Allah, amal-amal kebaikannya akan terhapus dan kemurkaan Allah akan menimpanya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Tuahid adalah yang tinggi sedangkan kesyirikan adalah kehancuran: { وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ ٱلطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ } "Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh" begitu halnya dengan orang musyrik jika ia meninggalkan ketaguhannya pada iman kepada Allah, sesungguhnya ia telah disambar oleh syaithon dari segala sisi, ia merobek-robeknya dan menjauhkan darinya agama dan dunianya.

2 ). { وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ ٱلطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ } Lihatlah ayat ini menggambarkan sebuah guncangan jiwa, dan perasaan yang selalu menghancurkan dan mengamburkan segala sesuatu dalam hidup seorang kafir, keputusasaan yang membunuh hingga menjadi mayat dalam mimpi-mimpi mereka; keadaan yang mereka hidupi dalam kemiskinan yang keras padahal mereka tahu akan keesaan Allah, adapun seorang muslim hidupnya dipenuhi dengan kelapangan dan kemuliaan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

31. Dengan ikhlas kepada Allah, jauh dari kebatilan, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Ini adalah penekanan terhadap ayat sebelumnya. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dengan lurus kepada Allah} dengan lurus kepada Allah dan menghindar dari setiap agama selain agamaNya yang benar {tanpa menyekutukanNya. Siapa saja yang menyekutukan Allah seakan-akan dia jatuh} jatuh {dari langit, lalu disambar} dia disambar {oleh burung atau diterbangkan} dihempaskan dan dilemparkan {oleh angin ke tempat yang jauh} jauh


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

31. Dia menetapkan perintah kepada mereka agar menjadi “orang-orang yang ikhlas kepada Allah,” maksudnya orang-orang yang berorientasi kepadaNya dan kepada beribadah untukNYa, berpaling dari selainNya. “Tidak mempersekutukan sesuatu pun denganNYa, dan barangsiapa mempersekutukan Allah,” perumpamaannya “maka dia seolah-olah jatuh dari langit,” maksudnya terjatuh darinya, “lalu disambar oleh burung,” dengan cepat, “atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh,” maksudnya nan jauh. Begitu pula kondisi kaum musyrikin. Keimanan itu kedudukannya bagaikan langit, terpelihara dan berada di ketinggian. Orang yang mencampakkan keimanan keimanan bak orang yang terjerembab dari langit, menjadi sasaran berbagai macam gangguan dan bencana. Atau akan tersambar oleh seekor burung yang akan mengoyak anggota tubuhnya. Demikian halnya orang musyrik, jika mengesampingkan berpegang teguh kepada keimanan. Setan akan menyambarnya dari segala sisi, mencabik-cabiknya dan membawa pergi agama dan kehidupan dunianya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 30-31
Allah SWT berfirman,"Ini adalah apa yang Kami perintahkan berupa amal ketaatan dalam menunaikan manasik dan pahala yang melimpah bagi orang yang melakukannya" (Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah) yaitu barangsiapa yang menjauhi perbuatan maksiat dan apa yang diharamkan Allah yang jika dilanggar maka pelakunya melakukan dosa besar (maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya) yaitu maka baginya, berdasarkan hal itu, kebaikan yang banyak dan pahala yang melimpah. Sebagaimana mengerjakan amal ketaatan, dai mendapatkan pahala yang banyak dan balasan yang melimpah. Demikian juga meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Mujahid berkata tentang firmanNya: (Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah) dia berkata bahwa Al-Hurumah adalah Makkah, ibadah haji dan umrah, serta sesuatu yang dilarang Allah, berupa semua perbuatan maksiat terhadapNya. Demikian juga yang dikatakan oleh Ibnu Zaid.
Firman Allah: (Dan telah dihalalkan bagi kalian semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepada kalian keharamannya) yaitu Kami halalkan bagi kalian semua binatang ternak, dan Allah tidak pernah mensyariatkan adanya bahirah, saibah, washilah, dan ham.
Firman Allah: (kecuali yang diterangkan kepada kalian keharamannya) yaitu sesuatu yang diharamkan (bangkai, darah,1 daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas) (Surah Al-Maidah: 3). Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir, yang diriwayatkan dari Qatadah.
Firman Allah: (maka jauhilah berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta)
Huruf min di sini untuk menjelaskan jenis, yaitu jauhilah hal yang kotor itu, yaitu berhala-berhala itu. Mengiringkan tindakan menyekutukan Allah dengan perkataan dusta, sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) kalian mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui” (33)) (Surah Al-A'raf) dari hal itu terdapat kesaksian terkait dusta.
Firman Allah: (dengan ikhlas kepada Allah) yaitu dengan mengikhlaskan niat dalam beragama karena Allah, menyimpang dari kebathilan menuju kepada kebenaran. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia) Kemudian Allah SWT membuatkan perumpamaan tentang orang musyrik dalam kesesatannya, kebinasaannya dan kejauhannya dari petunjuk. Jadi Allah SWT berfirman: (Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit) yaitu jatuh dari langit (lalu disambar oleh burung) yaitu disambar oleh burung saat di udara (atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh) yaitu jauh dan membinasakan setiap orang yang terjatuh padanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hajj ayat 31: Yakni menghadapkan diri dan beribadah hanya kepada-Nya serta berpaling dari selain-Nya.

Iman ibarat langit yang terjaga dan tinggi di atas. Orang yang meninggalkan keimanan, maka sama saja jatuh dari langit siap menerima musibah dan malapetaka, di mana jika sudah jatuh, maka ia bisa disambar oleh burung lalu dibuat anggota badannya tercerai berai. Demikianlah orang musyrik, apabila meninggalkan keimanan, maka setan akan menyantapnya dari segala penjuru, merobek-robeknya, dan menjauhkan dia dari agama dan dunianya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hajj Ayat 31

Menunaikan ibadah haji ke baitullah hendaklah dengan landasan tauhid yang lurus, niat beribadah dengan ikhlas kepada Allah, semata-mata mengharapkan keridaan-Nya, tanpa mempersekutukan-Nya de-ngan sesuatu apa pun. Barang siapa mempersekutukan Allah, kapan dan di mana pun, selama menunaikan ibadah haji maupun sebelumnya, maka seakan-akan dia jatuh dari langit, karena terputus dari tali Allah hingga ibadahnya tidak diterima, lalu disambar oleh burung hingga dirinya makin jauh dari Allah, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh seperti layang-layang putus. 32. Demikianlah perintah Allah agar seorang muslim menunaikan ibadah haji dengan landasan tauhid yang lurus. Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah dengan menyempurnakan manasik haji yang dilakukan pada tempat-tempat mengerjakannya dengan hati yang bersih, semata-mata mengharap keridaan-Nya, maka sesungguhnya hal itu, hanya akan terlaksana bila menunaikan ibadah haji timbul dari ketakwaan hati.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari banyak mufassirun mengenai kandungan dan arti surat Al-Hajj ayat 31 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Support dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dikunjungi

Terdapat ratusan materi yang paling sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21, Al-Isra, Al-Buruj, Al-Baqarah 177, Yasin 82. Ada juga Fatir 37, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Al-Qashash 77, An-Nisa 36, Ayat 15 (Lima Belas), Ibrahim 7.

  1. Ar-Rahman 13
  2. Ar-Rum 21
  3. Al-Isra
  4. Al-Buruj
  5. Al-Baqarah 177
  6. Yasin 82
  7. Fatir 37
  8. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  9. Al-Qashash 77
  10. An-Nisa 36
  11. Ayat 15 (Lima Belas)
  12. Ibrahim 7

Pencarian: surat al kahfi ayat 11, al baqarah ayat 1 - 5, arti surat an-nisa, surat ar rahman arab saja, surat alk

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: