Surat Maryam Ayat 87

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

لَّا يَمْلِكُونَ ٱلشَّفَٰعَةَ إِلَّا مَنِ ٱتَّخَذَ عِندَ ٱلرَّحْمَٰنِ عَهْدًا

Arab-Latin: Lā yamlikụnasy-syafā'ata illā manittakhaża 'indar-raḥmāni 'ahdā

Artinya: Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.

« Maryam 86Maryam 88 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat Maryam Ayat 87

Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 87 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Ada pelbagai penjelasan dari beragam ulama tafsir berkaitan kandungan surat Maryam ayat 87, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang kafir itu tidak memiiliki hak memberi syafaat bagi siapapun. Hanyasanya Yang memilikinya adalah orang yang telah memiliki perjanjian dengan tuhan yang maha pengasih untuk memperolehnya, dan mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasulNya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

87. Orang-orang kafir itu sama sekali tidak berhak mendapatkan dan memberikan syafaat satu sama lain, kecuali bagi mereka yang telah membuat perjanjian di sisi Tuhannya di dunia ini dengan beriman kepada-Nya dan kepada Rasul-rasul-Nya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

87. لَّا يَمْلِكُونَ الشَّفٰعَةَ إِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِندَ الرَّحْمٰنِ عَهْدًا (Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah)
Yakni orang-orang bertakwa tidak mampu memberi syafaat bagi orang lain kecuali bagi orang yang pernah mengatakan Laa ilaaha illaa Allah dengan penuh keyakinan dan tidak menyekutukan Allah serta telah beramal shalih.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

87. Mereka tidak berhak mendapat syafa´at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah dengan mengesakannya dan mengimani rasul dan yang beramal sesuai apa yang diridhoi


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

87. Oleh karena itu Allah berfirman, “Mereka tidak berhak mendapat syafa’at,” maksudnya syafa’at bukanlah milik mereka, dan mereka pun tidak memiliki syafa’at sama sekali. Syafa’at itu hanya milik Allah,
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya." (Az-Zumar:44).
Allah telah memberitahukan bahwa syafa’at dari para pemberi syafa’at itu tidak akan bermanfaat bagi mereka. Pasalnya, mereka tidak pernah membuat perjanjian (ikatan) dengan Allah dengan cara beriman kepadaNya dan kepada para rasulNya. Kalau mereka tidak demikian, maka siapa saja yang sudah membuat perjanjian dengan Allah dengan cara beriman kepadaNya, para rasulNya, serta mengikuti mereka, niscaya mereka termasuk orang-orang yang diridhai Allah dan akan meraih syafa’at. Sebagaimana Allah berfirman,
"dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah," (Al-Anbiya:28).
Allah menamakan “iman kepada kepadaNya” dan “ mengikuti para rasulNya” sebagai perjanjian. Karena itu merupakan janji Allah (yang termaktub) dalam kitab-kitabNya (dan dijelaskan) lewat lisan para rasulNya, berupa ganjaran pahala yang indah bagi orang yang mengikuti para rasul itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 85-87
Allah SWT memberitahukan tentang kekasih-kekasihNya yang bertakwa yang takut kepadaNya di dunia, mengikuti para rasulNya, membenarkan apa yang disampaikan oleh para rasul dan taat kepada apa yang diperintahkan, serta menjauhi apa yang dilarang oleh para rasul. Mereka pada hari kiamat akan dikumpulkan sebagai utusan untuk menghadap kepadaNya. Mereka menghadap kepadaNya dengan berkendara. Di antarany ada yang berkendara menggunakan kendaraan yang terbuat dari cahaya kendaraan akhirat; mereka datang kepadaNya dengan utusan yang baik menuju kemuliaan dan keridhaanNya. Adapun orang-orang yang berdosa yang mendustakan dan menentang para rasul, maka sesungguhnya mereka digiring menuju ke neraka (dalam keadaan dahaga) yaitu haus. Pendapat ini dikatakan oleh ‘Atha’, Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya. Saat itu dikatakan: (Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik dan lebih indah tempat pertemuan(nya)) (Surah Maryam: 73)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: ((Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat (85)) dia berkata yaitu dengan berkendara.
Firman Allah: (dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga (86)) yaitu kehausan (Mereka tidak berhak mendapat syafaat) yaitu tidak ada seorang pun yang memberi syafaat kepada mereka, sebagaimana sebagian orang-orang mukmin memberi syafaat kepada sebagian lain. Sebagaimana Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang mereka: (Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun (100) dan tidak pula mempunyai teman yang akrab (101)) (Surah Asy-Syu'ara)
Firman Allah: (kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan yang Maha Pemurah) Ini adalah Istisna munqathi’ dengan makna hanya orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah saja. Perjanjian itu berupa kesaksiannya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, lalu dia mengamalkan kalimat tersebut. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah) dia berkata yang dimaksud dengan perjanjian itu adalah kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan berlepas diri kepada Allah dari upaya dan kekuatan, serta tidak berharap kecuali hanya kepada Allah SWT


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Maryam ayat 87: Maksud mengadakan perjanjian dengan Allah adalah menjalankan segala perintah Allah dengan beriman dan bertakwa kepada-Nya atau dengan bersyahadat Laailaahaillallah. Iman dan takwa disebut Allah sebagai perjanjian, karena Allah telah berjanji dalam kitab-kitab-Nya dan melalui lisan para rasul-Nya balasan yang baik bagi mereka yang beriman dan bertakwa.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 87

Di akhirat mereka tidak berhak mendapat syafaat atau pertolongan dari siapa pun untuk selamat dari azab Allah, kecuali orang yang dengan sungguh-sungguh telah mengadakan perjanjian di sisi Allah yang maha pengasih dengan cara bertobat dan menaati ajaran-Nya. 88. Selain menampik kepercayaan kaum musyrik bahwa berhala dapat memberi syafaat, Allah juga menegasikan keyakinan mereka bahwa Allah memiliki anak. Dan mereka, kaum yahudi, nasrani, dan sebagian masyarakat arab, berkata, 'tuhan yang maha pengasih mempunyai anak, ' yaitu 'uzair dalam kepercayaan yahudi, isa dalam anggapan umat nasrani, dan malaikat dalam keyakinan sebagian masyarakat arab.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjelasan dari banyak pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Maryam ayat 87 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dicari

Kami memiliki ratusan konten yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: Fatir 37, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ayat 15 (Lima Belas), Al-Qashash 77. Juga Al-Buruj, Al-Baqarah 177, An-Nisa 36, Ibrahim 7, Al-Isra, Yasin 82.

  1. Fatir 37
  2. Ar-Rahman 13
  3. Ar-Rum 21
  4. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  5. Ayat 15 (Lima Belas)
  6. Al-Qashash 77
  7. Al-Buruj
  8. Al-Baqarah 177
  9. An-Nisa 36
  10. Ibrahim 7
  11. Al-Isra
  12. Yasin 82

Pencarian: surat ali imran 134, ali imran ayat 136, ahqaf ayat 15, al baqarah 216 artinya, surah at taubah ayat 122 beserta artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: