Surat Al-Kahfi Ayat 37

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ لَهُۥ صَاحِبُهُۥ وَهُوَ يُحَاوِرُهُۥٓ أَكَفَرْتَ بِٱلَّذِى خَلَقَكَ مِن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّىٰكَ رَجُلًا

Arab-Latin: Qāla lahụ ṣāḥibuhụ wa huwa yuḥāwiruhū a kafarta billażī khalaqaka min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma sawwāka rajulā

Artinya: Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya -- sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?

« Al-Kahfi 36Al-Kahfi 38 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Al-Kahfi Ayat 37

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 37 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia berbagai penjelasan dari berbagai ahli ilmu terkait makna surat Al-Kahfi ayat 37, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kawannya yang mukmin itu berkata kepadanya ketika dia berdiskusi dengannya dan menasihatinya, ”bagaimana kamu ingkar kepada Allah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari tetesan air mani kedua orang tua, lalu Dia menjadikanmu makhluk yang sempurna, dengan perawakan yang sempurna?” dalam percakapan ini terdapat dalil bahwa Dzat yang maha kuasa memulai penciptaan, juga Dia maha kuasa untuk mengulang penciptaan mereka lagi.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

37-38. Temannya yang beriman mengingkari perkataannya: “Apakah kamu ingkar terhadap Allah yang telah menciptakan awal mulamu dari tanah, kemudian dari air mani, lalu Dia menyempurnakanmu menjadi manusia? Adapun aku beriman bahwa Allah adalah Tuhanku, dan aku tidak menyekutukan-Nya dengan seorangpun.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

37. Kawannya yang mukmin berkata kepadanya sembari berusaha menyadarkannya, "Apakah engkau telah ingkar dan kafir terhadap Żat yang menciptakan kakekmu, Adam, dari tanah? Lalu menciptakan dirimu dari air mani, kemudian engkau menjadi seorang laki-laki, dan menegakkan anggota tubuhmu sehingga menjadi sempurna? Sungguh Żat yang kuasa melakukan itu semua, pasti kuasa untuk membangkitkan dirimu kembali.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

37. قَالَ لَهُۥ صَاحِبُهُۥ (Kawannya berkata kepadanya)
Yakni saudaranya yang beriman berkata.

أَكَفَرْتَ بِالَّذِى خَلَقَكَ مِن تُرَابٍ (Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah)
Sebab Allah menciptakan Adam dari tanah, dan kamu berasal dari Adam.

ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّىٰكَ رَجُلًا(kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna)
yakni menjadikanmu seorang laki-laki dengan anggota tubuh yang sempurna.
Dalam kalimat ini terdapat isyarat tentang bukti adanya hari kebangkitan, karena Dzat yang mampu menciptakan pertama kali juga mampu untuk mengulangi penciptaan tersebut.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Cara yang paling ampun untuk menundukkan orang-orag yang menyombogkan dirinya dan mengingkari nikmat Allah adalah dengan ayat ini : mengingatkan mereka akan asal muasal penciptaannya, asal semua manusia dari yang kaya sampai yang miskin, raja-raja dan hamba sahaya, dan inilah yang mesti dilakukan oleh seorang mukmin agar menyampaikan dengan cara yang baik kepada saudaranya yang mulai menyombongkan diri { أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا } "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?"


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

37. Saudaranya yang mukmin berkata kepadanya: "Apakah kamu kafir kepada Tuhan yang menciptakan kamu dari tanah, yaitu Adam alaihis salam. Kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna dengan akal dan tubuh yang sempurna?” Namun kekafirannya terhadap hari kebangkitan menjadikannya ingkar kepada Allah, serta ingkar kepada kekuasaan menciptakan yang juga berarti kuasa atas hari kebangkitan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kawannya berkata kepadanya ketika bercakap-cakap dengannya,“Apakah kamu ingkar kepada Dzat yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikanmu seorang laki-laki yang sempurna


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

37. Temannya yang Mukmin berkata untuk menasehati dan mengingatkan keadaan pertamanya ketika Allah menjadikan dirinya di dunia dalam bentuk tersebut yaitu, “dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna,” Dia-lah Allah yang mengaruniakan kepadamu nikmat penciptaan dan bantuan, dan senantiasa mencurahkan kenikmatan kepadamu secara silih-berganti serta mengalihkanmu dari satu fase ke fase berikutnya sampai Allah menjadikanmu sebagai seorang laki-laki dengan anggota fisik yang sempurna, anggota tubuh yang teraba maupun yang abstrak.
Dengan itu, Allah memudahkan bagimu segala sebab-sebab kemudahan, menyiapkan untukmu kenikmatan-kenikmatan dunia. Engkau tidak mendapatkan dunia dengan upaya dan kekuatanmu sendiri. Tetapi, karena karunia Allah kepadamu. Maka, apakah patut engkau mengingkari Allah yang telah menciptakanmu dari tanah kemudian dari setetes air mani, lalu menjadikanmu sebagai seorang laki-laki yang sempurna, sementara engkau tidak peduli dengan nikmatNya dan menyangka bahwa Dia tidak akan mampu membangkitkanmu, (dan menyangka) kalau Dia membangkitkanmu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu karunia yang lebih baik dari kebunmu?! Ini merupakan hal yang tidak pantas dan tidak layak.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 37-41
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang dijawab oleh pemiliknya yang muk­min seraya menasehati dan memperingatkannya agar dari ingkar kepada Allah dan teperdaya (Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?) Ini merupakan pengingkaran terhadap dosa besar yang dilakukan orang yang mengingkari kepada Tuhannya yang menciptakannya. Allah memulai penciptaan manusia dari tanah, yaitu nabi Adam, kemudian menjadikan keturunannya dari air mani yang hina. Sebagaimana Allah berfirman: (Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian) (Surah Al-Baqarah: 28) yaitu bagaimana bisa kalian ingkar terhadap Tuhan kalian, sedangkan dalil-dalil tentangNya pada kalian telah tampak dan jelas? setiap orang mengetahuinya dalam dirinya. karena sesungguhnya tidak ada seorang pun melainkan mengetahui bahwa dirinya asalnya tidak ada, kemudian ada, dan keberadaannya itu tidak ada dengan sendirinya, dan tidak bersandar kepada suatu makhluk pun, karena kedudukannya sama. Maka dapat diketahui bahwa keberadaannya disandarkan kepada Penciptanya, yaitu Allah tidak ada Tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Oleh karena itu pemilik yang mukmin berkata: (Tetapi aku (percaya bahwa); Dia-lah Allah, Tuhanku) yaitu tetapi aku tidak mengatakan ucapanmu, melainkan aku mengakui Allah sebagai Tuhanku Yang Maha Esa (dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku) bahkan Dialah Allah yang wajib disembah semata, tidak ada sekutu bagiNya
Kemudian dia berkata: (Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang dari­pada kamu dalam hal harta dan anak (39)) (Surah Al-Kahfi) Ini merupakan anjuran dan dorongan atas hal itu, yaitu mengapa saat kamu memasuki kebunmu, kamu merasa takjub dengannya ketika melihatnya kamu tidak memuji kepada Allah atas nikmat yang telah Dia berikan kepadamu, dan Dia memberimu harta dan anak yang belum pernah diberikan kepada orang lain. sehingga kamu berkata bahwa semua ini atas kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah: (Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberi kepadaku (ke­bun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini)) yaitu di akhirat (dan mudah-mudahan Dia mengirimkan kepada kebunmu) yaitu menimpakan kepada kebunmu di dunia yang kamu kira bahwa kebun itu tidak akan musnah dan lenyap (ketentuan (petir) dari langit) Ibnu Abbas, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Malik meriwayatkan dari Az-Zuhri yaitu azab dari langit.
Makna yang tampak adalah hujan besar yang menge­jutkan yang mencabut tanaman dan pepohonan. Oleh karena itu Allah berfirman (hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin) yaitu gundul dan tanahnya licin, telapak kaki tidak dapat tegak dan berjalan di atasnya.
Firman Allah: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah) yaitu, menyerap masuk ke dalam tanah, yaitu lawan kata dari mata air yang muncul ke permukaan tanah yang dicari di permukaan bumi. dan “Al-gha’ir” adalah airnya berada di dalam bumi, sebagaimana Allah berfirman: (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kalian menjadi kering; maka siapakah yang mendatangkan air yang mengalir bagi kalian?” (30)) (Surah Al-Mulk) yaitu air yang mengalir dan berlimpah. Di sini Allah berfirman: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi (41)) Kata “Al-ghaur” adalah bentuk mashdar dari “gha’ir”, dan itu lebih kuat. sebagaimana yang dikatakan seorang penyair:
“Kuda-kudanya terus-menerus meringkik seraya berbaris, sedangkan tali-talinya masih ter­pegang olehnya”
“Maknannya adalah naa’ihat (meringkik)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Kahfi ayat 37: Menasehati dan mengingatkannya terhadap kejadiannya yang terdahulu.

Yakni apakah engkau ingkar kepada Tuhan yang memberimu nikmat dengan menciptakan kamu dan memberi kenikmatan, merubah kamu dari keadaan yang satu kepada keadaan yang lain sehingga dirimu menjadi sosok manusia yang sempurna; yang lengkap dengan anggota badan baik yang dapat dirasakan maupun yang dapat dipikirkan, Dia juga yang memudahkan bagimu nikmat-nikmat dunia, dan kamu tidak memperoleh dunia dengan upaya dan kemampuanmu, bahkan dengan karunia Allah kepadamu. Oleh karena itu, pantaskah kamu kafir kepada Allah yang telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian menjadikan kamu laki-laki yang sempurna, lalu kamu malah mengingkari nikmat-Nya dan kamu mengira bahwa Dia tidak akan membangkitkan kamu, dan sekalipun Dia membangkitkan kamu, Dia akan memberimu yang lebih baik lagi dari keadaan yang sekarang? Tentu tidak pantas.. Oleh karena itu, ketika kawannya yang mukmin melihat keadaan kawannya yang kafir dan tetap terus di atasnya, maka dia berkata menceritakan tentang keadaan dirinya sebaga rasa syukur kepada Allah dan memberitahukan tentang agama yang dipegangnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 37

Temannya yang beriman berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya untuk menanggapi perkataanya yang sombong dan tidak percaya kepada tuhan, ia berkata, apakah engkau kafir kepada tuhan yang menciptakan engkau dari tanah, yakni engkau berasal dari adam yang diciptakan dari tanah, kemudian dari setetes air mani, yakni engkau sendiri sebagaimana keturunan adam berasal dari setetes air mani yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan makanan yang tumbuh di tanah, lalu dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna' adalah aneh jika engkau tetap ingkar kepada tuhan dan hari kebangkitan, serta tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan tuhanmu. Tetapi akuberbeda dengan engkau, aku percaya kepada tuhan, dialah Allah, tuhanku, yang menciptakan, memelihara dan menganugerahkan kepadaku berbagai macam kebaikan. Hanya dia yang aku sembah, dan aku tidak mempersekutukan tuhanku dengan sesuatu pun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjelasan dari kalangan mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-Kahfi ayat 37 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk ummat. Bantulah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dikaji

Nikmati ratusan materi yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 191, Assalaamualaikum, Luqman 13-14, Al-Fatihah 7, Al-Fatihah 1, Al-Baqarah 284-286. Termasuk Al-Fatihah 2, Al-Baqarah 216, Yasin 40, Al-A’raf, Ali ‘Imran 104, Yunus 41.

  1. Ali ‘Imran 191
  2. Assalaamualaikum
  3. Luqman 13-14
  4. Al-Fatihah 7
  5. Al-Fatihah 1
  6. Al-Baqarah 284-286
  7. Al-Fatihah 2
  8. Al-Baqarah 216
  9. Yasin 40
  10. Al-A’raf
  11. Ali ‘Imran 104
  12. Yunus 41

Pencarian: ar rahman 1-10, khoirul artinya, bacaan surat al baqarah ayat 183, albaqarah 1-10, surat 7 ayat 96

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: