Surat Al-Isra Ayat 77

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا

Arab-Latin: Sunnata mang qad arsalnā qablaka mir rusulinā wa lā tajidu lisunnatinā taḥwīlā

Artinya: (Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu.

« Al-Isra 76Al-Isra 78 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Terkait Surat Al-Isra Ayat 77

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 77 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan beragam penjabaran dari beragam mufassirun terkait kandungan surat Al-Isra ayat 77, misalnya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Itu adalah ketetapan Allah terkait pembinasaan umat manusia yang mengusir rasul dari tengah mereka. Dan engkau (wahai rasul) tidak akan menemukan adanya perubahan pada ketetapan Kami. Tidak ada pengingkaran terhadap janji Kami.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

77. Ketentuan tidak tinggalnya mereka melainkan sebentar saja setelah engkau keluar darinya karena akan di azab, merupakan ketetapan Allah yang pasti bagi para Rasul sebelum engkau, yaitu bahwa setiap Rasul yang dikeluarkan oleh kaumnya dari negeri mereka, Allah menurunkan padanya azab. Dan engkau -wahai Rasul- tidak akan dapati perubahan atas ketetapan Kami, bahkan engkau akan mendapatinya pasti terjadi.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

77. سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ (sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu)
Bahwa jika mereka mengusir nabi mereka dari sekeliling mereka atau membunuhnya maka akan turun azab yang menimpa mereka.

وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا (dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu)
Yakni ketentuan yang telah Allah tetapkan tidak akan ada seorangpun yang mampu merubahnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

77. Ketetapan Kami yang sudah ditentukan, yaitu membinasakan umat-umat terdahulu yang mengusir para rasul dari rumah-rumah mereka itu juga merupakan ketetapan Kami yang terjadi kepadamu sebagaimana rasul sebelummu. Dan kamu tidak akan mendapati perubahan dan pergantian terkait ketetapan kami


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Merupakan ketetapan} hal lazim {(bagi) para rasul Kami yang benar-benar Kami utus sebelum kamu dan kamu tidak akan mendapati atas ketetapan Kami suatu perubahan} perubahan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

76-77. “Dan sesungguhnya mereka benar-benar hampir membuatmu gelisah di negeri (Makkah) untuk mengusirmu darinya,” karena kebencian mereka dengan keberadaanmu bersama mereka. Hampir saja mereka mengusirmu dan menyingkirkanmu dari negeri (Makkah). Seandainya mereka melakukannya, niscaya mereka tidak akan lama bertahan di negeri itu, hingga azab menimpa mereka. Itu adalah sunnatullah yang tidak pernah berubah dan berganti pada setiap umat. Setiap umat yang mendustakan dan mengusir RasulNya, niscaya Allah akan menyegerakan azab bagi mereka. Oleh karenanya, tatkala orang-orang kafir itu membuat makar terhadap RasulNya dan mengusirnya, maka tidaklah mereka mampu bertahan kecuali sebentar saja sampai akhirnya Allah membinasakan mereka di Perang Badar, menewaskan tokoh-tokoh mereka dan mencerai-beraikan kekuatan mereka. BagiNya-lah semua pujian.
Dalam ayat ini terdapat dalil betapa besarnya kebutuhan seorang hamba kepada peneguhan hati oleh Allah. (Sudah seharusnya) dia senantiasa meminta, supaya Allah meneguhkan hatinya di atas keimanan dengan tetap melakukan segala usaha yang mengahantarkan kepadanya. Karena Nabi saja –padahal beliau adalah insan yang paing sempurna- (diberi peneguhan hati oleh Allah). Allah berfirman kepada beliau, “Dan kalau bukan karena Kami memperkuat (hatimu), niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,” lalu bagaimana dengan selain beliau?
Dalam ayat ini terdapat tindakan Allah mengingatkan RasulNya terhadap karunia dan penjagaanNya dari keburukan. Hal ini menunjukkan bahawasanya Allah mencintai hamba-hambaNya, yang menyadari curahan kenikmatan pada mereka di kala muncul sebab-sebab keburukan dalam bentuk penjagaan dariNya dan keteguhan di atas keimanan.
Dalam ayat ini terdapat pula dalil bahwasanya semakin tinggi kedudukan seorang hamba dan semakin banyak nikmat yang dia dapatkan dari Allah, maka semakin besar pula dosa dan tingkat kejahatannya apabila dia melakukan perbuatan yang tercela. Karena Allah telah mengingatkan RasulNya, seandainya beliau melakukannya –dan itu tidak mungkin terjadi- dengan FirmanNya, “Kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami.”
Dalam ayat ini terdapat pula dalil bahwasanya apabila Allah menghendaki kehancuran suatu umat, maka kejahatannya akan berlipat-lipat, membesar dan semakin menjadi-jadi, sampai akhirnya jatuhlah keputusan dari Allah atas mereka, maka Allah menimpakan hukuman itu kepada mereka, sebagaimana itu sudah menjadi sunnatullah yang berlaku pada umat-umat terdahulu apabila mereka mengusir RasulNya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 76-77
Dikatakan bahwa ayat ini diturunkan tentang orang-orang kafir Quraisy ketika mereka bertekad untuk meng­usir Rasulullah SAW dari kampung halaman mereka. Lalu Allah mengancam mereka dengan ayat ini. Jika mereka mengusir beliau setelah itu maka mereka tidak akan bisa ting­gal di Makkah dengan mudah. Demikianlah kejadiannya, karena sesungguh­nya setelah Nabi SAW berhijrah meninggalkan mereka setelah mengala­mi tekanan yang sangat berat dari mereka, maka dalam masa satu setengah tahun Allah SWT mempertemukan mereka dengan Nabi SAW di perang Badar tanpa diduga-duga. Kemudian Allah memberikan kemenangan kepada beliau atas mereka, sehingga banyak dari pemimpin mereka yang mati dan yang lainnya ditawan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ((Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terha­dap rasul-rasul Kami) Demikianlah ketetapan Kami terhadap orang-orang kafir kepada para rasui Kami dan menyakitinya dengan mengusirnya dari tempat tinggal mereka, Allah menurunkan azab terhadap mereka. Seandainya saja Rasulullah SAW bukan seroang rasul pembawa rah­mat, maka mereka ditimpa pembalasan di dunia dengan azab yang tak pernah dialami oleh seorang pun. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan (33)) (Surah Al-Anfal)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 77: Maksudnya, setiap umat yang mengusir rasul pasti akan dibinasakan Allah. Itulah sunnah (ketetapan) Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang tidak mengalami perubahan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 77

Yang demikian itu, yakni kehancuran bagi umat yang mengusir para rasul kami dari negerinya, merupakan ketetapan bagi para rasul kami yang kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan kami. Setiap umat yang mengusir para rasul dari negerinya pasti akan dibinasakan oleh Allah. Demikianlah ketetapan Allah yang ditetapkan, dan tidak ada perubahan bagi ketetapan itu selamalamanya. Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir, condong dari pertengahan langit ke arah barat, sampai gelapnya malam dan laksanakan pula salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan oleh malaikat, baik malaikat siang maupun malaikat malam. Perintah salat pada ayat ini mencakup salat lima waktu. Sesudah tergelincir matahari adalah waktu untuk salat zuhur dan asar, sesudah gelapnya malam untuk waktu salat magrib, isya dan subuh.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari berbagai ulama tafsir terkait kandungan dan arti surat Al-Isra ayat 77 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Bantulah usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dibaca

Ada berbagai konten yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-‘Ashr, Yusuf, Bismillah, An-Naziat, Al-Lahab, Al-Kahfi 1-10. Ada juga Az-Zumar 53, Al-Qari’ah, An-Nisa 59, Al-Ma’idah 3, Quraisy, An-Nashr.

  1. Al-‘Ashr
  2. Yusuf
  3. Bismillah
  4. An-Naziat
  5. Al-Lahab
  6. Al-Kahfi 1-10
  7. Az-Zumar 53
  8. Al-Qari’ah
  9. An-Nisa 59
  10. Al-Ma’idah 3
  11. Quraisy
  12. An-Nashr

Pencarian: al dzariyat ayat 56, ayat kirsi, al baqarah 277, surat yusuf tipu daya wanita, surat al haj

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: