Surat An-Nahl Ayat 37

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِن تَحْرِصْ عَلَىٰ هُدَىٰهُمْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَن يُضِلُّ ۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِينَ

Arab-Latin: In taḥriṣ 'alā hudāhum fa innallāha lā yahdī may yuḍillu wa mā lahum min nāṣirīn

Artinya: Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong.

« An-Nahl 36An-Nahl 38 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Mengenai Surat An-Nahl Ayat 37

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 37 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penjelasan dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan surat An-Nahl ayat 37, misalnya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Jika kamu (wahai Rasul) mengerahkan usaha dengan habis-habisan untuk menuntun orang-orang yang musyrik menuju hidayah, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk pada orang yang sesat, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai penolong selain Allah yang akan meolong mereka dan menolak siksaan dari mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

37. Hai Rasulallah, Jika kamu sangat menginginkan petunjuk bagi orang-orang musyrik dan mengerahkan seluruh upayamu, maka ketahuilah bahwa Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang lebih memilih kesesatan, dan tidak ada yang dapat menolong mereka dari azab Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

37. Jika kamu -wahai Rasul- bersungguh-sungguh dengan segenap kemampuanmu mendakwahi mereka dan berusaha keras untuk memberi mereka hidayah dan melakukan sebab-sebabnya, maka sesungguhnya Allah tidak membimbing kepada hidayah siapa yang Allah sesatkan, mereka tidak mempunyai satu pun yang menolong dan menepis azab dari mereka selain Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

37. إِن تَحْرِصْ عَلَىٰ هُدَىٰهُمْ (Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk)
Kamu sangat berusaha untuk itu.

فَإِنَّ اللهَ لَا يَهْدِى مَن يُضِلُّ ۖ (maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya)
Yakni Allah tidak memberi petunjuk bagi orang yang disesatkan-Nya dan telah ditetapkan baginya kesesatan.

وَمَا لَهُم مِّن نّٰصِرِين(dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong)
Yang dapat membantu orang yang telah disesatkan Allah, untuk mendapatkan petunjuk. Atau menolong mereka dengan menghindarkan azab agar tidak menimpa mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

37. Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka orang-orang musyrik mendapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tidak mempunyai penolong dari azab.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika kamu berusaha keras untuk memberi mereka petunjuk, maka sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang telah Dia sesatkan dan mereka tidak mempunyai penolong


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

37. “jika kamu sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk” dan kamu mengerahkan kemapuanmu dalam usaha itu “maka sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang disesatkanNYa” meskipun rasul telaah melakukan berbagai usaha sebab (kausalitas) tidak ada yang memberinya petunjuk kecuali Allah. ”dan sekali kali mereka tiada mempunyai penolong”yang akan mengentaskan mereka dari azab Allah dan melindungi mereka dari sisiNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 35-37
Allah SWT memberitahukan tentang tertipunya orang-orang musyrik oleh apa yang mereka lakukan berupa kemusyrikan dan alasan mereka yang berpegang kepada takdir, yaitu melalui ucapan mereka: (Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah suatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)Nya) yaitu bahirah, saibah, washilah, dan lainnya yang mereka buat-buat sendiri tanpa ada keterangan yang diturunkan Allah. Dan kandungan perkataan mereka adalah bahwa seandainya Allah SWT tidak suka dengan apa yang kami perbuat, maka Allah mengingkari perbuatan itu dengan menurunkan hukuman, dan Dia tidak memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukannya. Allah SWT berfirman seraya membantah alasan mereka yang keliru: (maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampai­kan (amanat Allah) dengan terang) yaitu perkaranya itu tidak seperti yang kalian duga bahwa Allah tidak mengingkari perbuatan kalian. Sungguh Allah telah meng­ingkari perbuatan kalian dengan pengingkaran yang keras, dan Dia melarang kalian melakukannya dengan larangan yang tegas. Dia telah mengutus seorang rasul kepada setiap umat, yaitu kepada setiap generasi dan sejumlah rasul. Semuanya menyeru mereka untuk menyembah kepada Allah dan melarang menyembah kepada selainNya: (Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thaghut) Allah SWT terus mengutus para rasulNya kepada manusia dengan membawa risalah itu sejak terjadinya kemusyrikan di kalangan anak cucu Adam, yaitu sejak kaumnya nabi Nuh yang mana Allah mengutus nabi Nuh kepada mereka. Dia. adalah.rasul pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi sampai menutup mereka dengan nabi Muhammad SAW yang mencakup kalangan manusia dan jin, di belahan timur dan belahan barat. Semuanya sebagaimana yang dikatakan Allah SWT: (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya,"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah oleh kalian akan Aku” (25)) (Surah Al-Anbiya’) Allah SWT berfirman di ayat yang mulia ini: (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”) maka bagaimanakah seorang musyrik dapat diperkenankan berkata: (Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia) Maka kehendak Allah SWT secara syar'i tentang mereka tidak ada, karena Allah SWT melarang mereka tentang hal itu melalui lisan para rasulNya. Adapun kehendak Allah yang bersifat kenyataan yang mendorong mereka untuk melakukan hal itu secara takdir, maka tidak ada hujjah bagi mereka dalam hal ini. Karena sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan neraka dan penduduknya dari kalangan setan dan orang-orang kafir. Dia tidak ridha kepada para hambaNya yang kafir. Dalam hal itu Allah mempunyai hujjah yang kuat dan hikmah yang pasti.
Kemudian sesungguhnya Allah SWT memberitahukan bahwa Dia mengingkari mereka dengan hukuman mereka di dunia setelah peringatan para rasul kepada mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)) yaitu, tanyakanlah tentang perkara orang yang menentang para rasul dan mendustakan kebenaran, bagaimanakah: (Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu) (Surah Muhammad: 10) dan (Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku (18)) (Surah Al-Mulk) Kemudian Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW bahwa keinginan beliau agar mereka mendapat petunjuk itu tidak akan memberi manfaat bagi mereka ketika Allah menghendaki kesesatan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) dari Allah) (Surah Al-Maidah: 41) Nabi Nuh berkata kepada kaumnya: (Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kalian, sekiranya Allah hendak menye­satkan kalian) (Surah Hud: 34) Allah SWT berfirman dalam ayat yang mulia ini: (Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan (186)) (Surah Al-A'raf) dan (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (97)) (Surah Yunus)
Firman Allah: (maka sesungguhnya Allah) yaitu perkara dan urusanNya adalah bahwa apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi. Oleh karena itu Allah berfirman (tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya) yaitu orang Dia sesatkan, maka siapakah yang dapat memberinya petunjuk selain Allah? maka tidak ada seorang pun (dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong) yaitu menyelamatkan mereka dari azab dan belenggu Allah.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna ayat:
Firman-Nya kepada Rasul-Nya sebagai hiburan dan meringankan kesedihannya “Jika engkau sangat mengharapkan” wahai Rasul Kami “agar mereka mendapat hidayah” petunjuk menuju kebenaran “Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya.” Maka tenangkanlah jiwamu, dan janganlah bersedih, dan berdakwahlah menuju jalan Rabbmu tanpa memaksakan diri. Firman-Nya “tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya.” Tidak ada seorang pun yang mampu memberikan hidayah kepada orang yang telah Allah sesatkan, karena Allah ta’ala menyesatkan seseorang berdasarkan sunnah-sunnah-Nya yang tidak dapat diganti atau diubah karena kekuatan kekuasaan-Nya dan keluasan Ilmu-Nya. Firman-Nya “dan mereka tidak mempunyai penolong.” Tidak ada bagi mereka—orang-orang yang telah Allah sesatkan berdasarkan ilmu-Nya—penolong yang dapat menyelamatkan mereka dari azab yang akan datang kepada mereka serta kerugian ada dihadapan mereka.

Pelajaran dari ayat:
• Peringatan untuk tidak menyengaja terjun, mencari, dan bersemangat dalam kesesatan. Karena barangsiapa yang sesat, lalu Allah sesatkan, maka hidayah sudah tidak dapat diharapkan lagi.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat An-Nahl ayat 37: Padahal Allah telah menyesatkan mereka, maka sesungguhnya engkau tidak akan sanggup.

Dari azab Allah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 37

Nabi Muhammad sangat berharap kaum kafir mendapat petunjuk. Allah lalu menegaskan, jika engkau berusaha sekuat tenaga dan sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk, maka itu tidak akan berhasil karena sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, yakni dibiarkan sesat karena lebih memilih jalan kesesatan itu, dan mereka tidak mempunyai penolong yang dapat menyelamatkan mereka. (lihat: surah al-qashash/28: 56)bukti-bukti keesaan Allah yang telah disaksikan oleh orang kafir tidak membuat mereka beriman kepada Allah dan hari kebangkitan. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguhsungguh, Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati. Tidak demikian halnya! Allah pasti akan membangkitkannya sebagai suatu janji yang benar dari-Nya. Dia pasti akan menepatinya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penafsiran dari banyak mufassirin terhadap makna dan arti surat An-Nahl ayat 37 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita. Bantulah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dilihat

Tersedia ratusan materi yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Fatihah 5, An-Nisa, Al-A’raf 54, Al-Humazah, Al-Fatihah 4, At-Taubah. Termasuk Ali ‘Imran 190, An-Nahl 114, Al-Anbiya 30, Al-Ma’idah 48, Al-Muthaffifin, At-Tin 4.

  1. Al-Fatihah 5
  2. An-Nisa
  3. Al-A’raf 54
  4. Al-Humazah
  5. Al-Fatihah 4
  6. At-Taubah
  7. Ali ‘Imran 190
  8. An-Nahl 114
  9. Al-Anbiya 30
  10. Al-Ma’idah 48
  11. Al-Muthaffifin
  12. At-Tin 4

Pencarian: alfatekah, al anfal ayat 3, surat 20 ayat 10, qs al mujadalah 58 11 menjelaskan tentang, as maulhusna

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: