Surat Al-Baqarah Ayat 49

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَإِذْ نَجَّيْنَٰكُم مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوٓءَ ٱلْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَآءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَآءَكُمْ ۚ وَفِى ذَٰلِكُم بَلَآءٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ

Arab-Latin: Wa iż najjainākum min āli fir'auna yasụmụnakum sū`al-'ażābi yużabbiḥụna abnā`akum wa yastaḥyụna nisā`akum, wa fī żālikum balā`um mir rabbikum 'aẓīm

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.

« Al-Baqarah 48Al-Baqarah 50 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 49

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan bermacam penafsiran dari para mufassir mengenai makna surat Al-Baqarah ayat 49, di antaranya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ingatlah nikmat-nikmat kami kepada kalian ketika kami telah menyelamatkan kalian dari kekejaman Firaun dan para pengikutnya, mereka itu menimpakan atas kalian siksaan yang sangat kejam , mereka banyak menyembelih anak-anak laki-laki kalian dan membiarkan anak-anak perempuan kalian hidup untuk dijadikan sebagai pelayan dan bahan penistaan. Dan dalam kejadian ini terdapat ujian bagi kalian dari Tuhan kalian. Dan pada penyelamatan kalian dari peristiwa tersebut merupakan kenikmatan besar yang mewajibkan kalian untuk bersyukur kepada Allah ta'ala pada tiap-tiap masa dan generasi kalian


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

49. Allah mengingatkan keturunan Nabi Ya’qub tentang berbagai kenikmatan yang telah Allah berikan kepada mereka sebagaimana yang disebutkan dalam 13 ayat ke depan; yaitu ketika Allah menyelamatkan pendahulu mereka dari kezaliman Fir’aun dan bala tentaranya yang menyiksa mereka dengan azab yang sangat berat; mereka membunuh para lelaki dan membiarkan para wanita tetap hidup untuk mereka jadikan pembantu dan pekerja; dan dalam siksaan yang berat itu terdapat ujian besar dari Sang Pencipta Yang Maha Bijaksana.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

49. Dan ingatlah, wahai Bani Israil, tatkala Kami menyelamatkan kalian dari para pengikut Fir'aun yang telah menimpakan beragam siksaan kepada kalian. Mereka menyembelih anak-anak laki-laki kalian supaya kalian punah. Dan mereka membiarkan para wanita kalian hidup untuk menjadi pelayan mereka. Perbuatan mereka sangat merendahkan dan menistakan kalian. Di balik penyelamatan kalian dari kekejaman Fir'aun dan para pengikutnya terdapat ujian besar dari Rabb kalian, yaitu agar kalian mau bersyukur kepada-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

49. وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ
Yakni ingatlah ketika kami menyelamatkan kalian

مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ
Maksud dari fir’aun adalah nama dari raja yang bertahta pada waktu itu. Namun pendapat lain mengatakan fir’aun adalah julukan dari setiap raja yang berkuasa di mesir kuno.

يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ
Yakni menyiksa kalian dengan siksaan yang sangat pedih. Berupa siksaan yang disebutkan dalam kalimat setelahnya.

يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ
Yakni berupa siksaan (dengan membunuh anak laki-laki dan) membiarkan anak perempuan hidup untuk dimanfaatkan dan dipekerjakan. Hal ini mereka lakukan karena para penyihir memberi tahu Fir’aun bahwa akan dilahirkan seorang anak dari bani Israel yang akan membunuhnya.

وَفِي ذَٰلِكُمْ
Yakni segala keburukan yang telah disebutkan dan segala kebaikan yang Allah berikan setelahnya.

بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ
Yakni adalah cobaan dari tuhan kalian sesuai dengan kewajiban yang kalian tunaikan yang berupa rasa syukur, ketaatan, dan iman kepada rasul.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Ingatlah ketika Kami menyelamatkan leluhur kalian (itu adalah anugerah bagi anak laki-laki (di zaman kalian)) dari pasukan Fir’aun. Itu adalah julukan bagi raja Mesir terdahulu sebelum dinasti Ptolemeus yang telah memberikan siksa yang pedih dengan menyembelih anak laki-laki kalian dan membiarkan hidup anak perempuan kalian untuk mengabdi dan bekerja. Peristiwa itu disebabkan ucapan sebagian pendeta Fir’aun bahwa kelahiran anak laki-laki Bani Isra’il akan menjadi penyebab kehancuranmu dan runtuhnya kerajaanmu di atas tangannya. Dalam peristiwa tersebut ada hal-hal buruk dan siksa yang diterima. Penyelamatan kami dari pasukan Fir’aun adalah ujian yang sangat berat bagi kalian agar dapat kembali kepada Tuhan kalian


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

(Ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kalian} Kami membebaskan kalian {dari pengikut-pengikut Fir‘aun} pengikut-pengikut Fir’aun {yang menimpakan} yang membuat kalian merasakan {siksaan terburuk} siksaan yang paling kejam {Mereka menyembelih anak laki-laki kalian dan membiarkan hidup anak-anak perempuan kalian} mereka membiarkan anak-anak perempuan kalian hidup untuk melayani dan bekerja {Dalam hal itu terdapat cobaan} ujian {yang sangat berat dari Tuhan kalian


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

49-54. ini adalah awal dari penyebutan satu persatu nikmat-nikmatNya terhadap Bani Israil dengan suatu perincian. Allah berfirman, “dan ingatlah ketika kami menyelamatkan kamu dari fir’aun,” maksudnya dari fir’aun, pengikut-pengikutnya dan bala tentaranya, sedangkan sebelum itu “mereka menimpakan kepadamu,” maksudnya menyiksa Bani Israil dan menimpakan kepada mereka “siksaan yang seberat-beratnya,” yaitu siksaan paling keras dengan cara “mereka menyembelih anak-anak kamu yang laki-laki,” karena khawatir akan kebangkitan kalian, ”dan membiarkan hidup anak-anak kamu yang perempuan.” Maksudnya mereka tidak membunuhnya, maka kamu sekalian dalam kondisi antara terbunuh dan terhina dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat, yaitu dibiarkan hidup karena suatu pemberian dan kesombongannya, dan inilah puncak dari keterhinaan. Akhirnya Allah memberi karunia kepada mereka dengan keselamatan yang sempurna dan menenggelamkan musuh-musuh mereka sedang mereka melihat hal itu dengan nyata, agar hati mereka tentram. “dan pada yang demikian itu, ” yaitu pemberian keselamatan, ”ada ujian-ujian,” yaitu perbuatan baik “yang besar dari tuhanmu, ” dimana hal yang seperti ini mengharuskan kalian untuk bersyukur dan mengerjakan perintah-perintahNya.
Kemudian Allah menyebutkan karuniaNya yang lain kepada mereka dengan janjiNya kepada nabi Musa selama empat puluh hari, untuk menurunkan bagi mereka Taurat yang termasuk suatu karunia yang besar dan kemaslahatan yang menyeluruh. Tapi mereka tidak bersabar sebelum masa janji tersebut selesai, hingga akhirnya mereka menyembah anak hewan setelah itu, yaitu setelah kepergian nabi Musa, ”dan kamu adalah orang-orang yang zhalim, ” kalian mengetahui kezhaliman kalian, dimana hujjah telah tegak atas kalian, maka itu merupakan kejahatan dan dosa yang paling besar.
lalu Allah memerintahkan kepada kalian untuk bertaubat lewat lisan nabiNya, Musa alaihissalam yaitu dengan cara sebagian kalian membunuh sebagian lainnya, hingga Allah memaafkan kalian oleh sebab itu, ”agar kamu bersyukur kepada Allah."


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

"Aalur rajuli" artinya adalah orang yang memiliki hubungan melalui nasab atau sebab lain. Dikatakan juga bahwa mereka adalah pengikut dan pendukungnya, dan orang-orang mengikuti agama dan ajarannya. Dan terkadang digunakan untuk menyebut dirinya sendiris dan dapat digunakan untuk banyak hal, seperti "Aalu Fulan". Secara umum, istilah ini tidak dihubungkan dengan daerah. Sebagian ulama’ membolehkannya seperti "Aalul madinah". Abu Ubaidah mengatakan: "Aalu Makkata Aalullah" begitu juga dapat merujuk kepada kata ganti orang.
Abdul Muthalib berkata:
"Bantulah keluarga salib dan hamba-hambaNya saat ini karena dia keluargamu
Allah SWT berfirman: “Wahai Bani Israil, ingatlah nikmatKu atas kalian, ketika Aku menyelamatkan kalian dari Fir’aun dan pengikutnya, yaitu membebaskan kalian dari mereka, dan menyelamatkan kalian dari genggaman mereka melalui nabi Musa AS, dan sungguh mereka menindas kalian yaitu menyakiti, dan memberimereka siksa yang kejam. Hal itu karena Fir'aun (Allah melaknatnya) pernah melihat mimpi yang membuatnya takut, yaitu dia melihat api dari Baitul Maqdis, dan api itu masuk ke dalam rumah sukun Qibthy di negeri Mesir dan makna mimpinya yaitu bahwa kehancuran kekuasaannya akan disebabkan oleh ulah seorang pria dari Bani Israil
Dikatakan,”Tetapi penasehatnya telah memberi tahu Fir'aun bahwa Bani Israil menantikan kelahiran seorang laki-laki dari kalangan mereka yang akan memberi mereka kedaulatan dan keagungan"
Oleh karena itu, Fir'aun (Allah melaknatnya) memerintahkan untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir dari Bani Israil, namun membiarkan hidup anak-anak perempuan. Fir'aun juga memerintahkan untuk memanfaatkan Bani Israil untuk bekerja keras dan melakukan tugas-tugas yang hina.
Dalam konteks ini, siksaan itu ditafsirkan dengan tindakan membunuh anak laki-laki. Di surah Ibrahim hal itu dihubungkan dengan hal ini, sebagaimana Allah SWT berfirman (mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu) (Surah Ibrahim: 6) Penafsiran ayat ini akan dijelaskan di awal (pembahasan) surah Al-Qashash jika Allah SWT. Dalam hal itu terdapat keyakinan, bantuan dan, dukungan.
Makna (mereka menyiksa kalian) menurut Abu 'Ubaidah itu menguasai mereka, sebagaimana dikatakan “Dia memberi kuasa sesuatu kepadanya, yaitu dia memberi kuasa hal itu kepadanya. Amr bin Kaltsum berkata,
Ketika raja menyerahkan hukuman kepada semua orang, kita mengetahui bahwa hukuman akan diberikan pada kita.
Firman Allah SWT di sini (mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu) agar hal itu bisa menjadi penafsiran terhadap nikmat atas mereka pada ayat (mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih), ayat ini sebagai penjelasan terhadap ayat (ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu) (Surah Al-Baqarah ayat 40). Adapun dalam Surah Ibrahim ketika Allah SWT berfirman, (dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah) (Surah Ibrahim ayat 5), yaitu nikmat-nikmat Allah kepada mereka, itu berhubungan dengan (mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu) yang dihubungkan dengan tindakan membunuh anak laki-laki sebagai salah satu bentuk nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada Bani Israil.
Firaun adalah sebutan bagi setiap penguasa Mesir yang kafir, termasuk juga bagi penguasa dari suku Amaliq dan lainnya. Sebagaimana "Kaisar" yang merupakan sebutan bagi setiap penguasa Romawi yang berkuasa di wilayah Syam yang kafir, "Kisra" bagi penguasa Persia, dan "Tubba'" bagi penguasa Yaman yang kafir, "Najasyi" bagi penguasa Habasyah, dan "Batolimus" bagi penguasa India.
Dikatakan bahwa nama Firaun pada masa nabi Musa adalah Al-Walid bin Mus'ab bin Ar-Rayan, atau Mus'ab bin Ar-Rayan. Apapun namanya, Allah melaknatnya, dan dia berasal dari keturunan Amaliq bin Lawdz bin Aram bin Sam bin Nuh. Julukannya adalah Abu Murrah dan asal-usulnya adalah dari bangsa Persia di daerah "Istakhr".
Terkait firman Allah SWT,(Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu) Ibnu Jarir berkata bahwa maknanya “Dalam hal yang Kami perbuat untuk kalian berupa penyelamaan kalian dari siksaan Fir'aun terdapat ujian yang besar dari Tuhan kalian; yaitu nikmat yang besar bagi kalian.
Ali bin Abi Thalhah mengutip dari Ibnu Abbas bahwa bahwa (cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu) ini adalah nikmat.
Mujahid berkata bahwa (cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu) berarti nikmat yang besar dari Tuhan kalian. Demikian juga yang diungkapkan Abu Al-‘Aliyah, Abu Malik, As-Suddi, dan lainnya.
Asal kata "bala’" adalah ujian. Terkadang ujian ini bisa berupa kebaikan atau keburukan, sebagaimana Allah SWT berfirman, (Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan) (Surah Al-Anbiya': 35) dan (Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali) (Surah Al-A'raf: 168). Ibnu Jarir berkata bahwa sering kali disebut dalam konteks keburukan, yaitu “Balautuhu Abluuhu balaa’an” (Aku mengujinya dengan ujian yang buruk). Sedangkan dalam konteks kebaikan “Ubliihi iblaa’an wa balaa’an” (Aku mengujinya dengan ujian yang baik). Zuhair bin Abi Sulma:
Allah membalas kebaikan atas perbuatan mereka kepada kalian. Dan menguji mereka dengan cobaan baik
Dia berkata:"Dia menyatukan dua bahasa karena maksudnya yaitu Allah memberikan kepada mereka berdua nikmat terbaik yang digunakan untuk menguji hamba-hambaNya."
Dikatakan: “Maksud dari dari firmanNya (Dan pada yang demikian itu) yaitu merujuk pada siksa yang berupa tindakan membunuh anak laki-laki dan membiarkan hidup anak perempuan. Al-Qurtubi berkata: “Ini adalah pendapat mayoritas, dan kata-kata tersebut disebutkan setelah menjelaskan tentang firman yang pertama, kemudian dia berkata,”hal ini adalah pendapat mayoritas, yaitu mengacu pada tindakan membunuh dan sejenisnya. Ujian yang dimaksud di sini adalah ujian yang buruk, maknanya yaitu bahwa tindakan membunuh itu dibenci dan merupakan suatu ujian
Firman Allah SWT (Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (50)) maknanya yaitu, setelah Kami menyelamatkan kalian dari Fir'aun dan pengikutnya, mengeluarkan kalian bersama nabi Musa AS, Fir'aun keluar mengejar kalian, lalu Kami memisahkan kalian dengan laut, sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang hal itu secara rinci sebagaimana yang akan dijelaskan pada babnya, dan pembahasan yang paling sederhana tentang itu akan dijelaskan dalam Surah Asy-Syu'ara, jika Allah menghendaki"
(Kami menyelamatkan kalian) maknanya Kami membebaskan kalian dari mereka (Fir'aun dan pengikutnya) memisahkan antara kalian dan mereka, dan Kami menenggelamkan mereka, sementara kalian menyaksikannya. Semua itu untuk melegakan hati kalian dan itu lebih menghinakan musuh kalian"
Disebutkan bahwa hari itu adalah hari Asyura, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas.” Rasulullah SAW tiba di Madinah, dan melihat orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW bertanya,”Hari apa ini? sehingga kalian berpuasa?” Mereka menjawab,”Ini adalah hari yang baik di mana Allah SWT menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, lalu nabi Musa AS berpuasa” Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Kami lebih berhak dan lebih dekat dengan Musa AS daripada kalian,” lalu Rasulullah SAW berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk untuk berpuasa pada hari itu


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
An-Najaah : Selamat dari kebinasaan, seperti selamat dari tenggelam atau selamat dari adzab.
ءَالِ فِرۡعَوۡنَ Aalu Fir’aun : Maknanya adalah pengikutnya Fir’aun, sedangkan Fir’aun adalah seorang raja pada zaman Nabi Musa ‘alaihissalam.
يَسُومُونَكُمۡ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ Yasuumunakum Suu’al ‘adzaab : Para pengikut Fir’aun menimpakan siksaan yang amat pedih kepada Bani Israil.
وَيَسۡتَحۡيُونَ نِسَآءَكُمۡۚ : Tidak membunuh bayi perempuan agar mereka besar dan menjadi pelayan, dan membunuh bayi laki-laki karena merasa takut ketika mereka dewasa kelak.
بَلَآءٞ عَظِيمٞ Balaaun ‘adziim : Ujian yang amat besar sehingga tidak bisa dilalui.

Makna ayat :
Kelima ayat di atas mengandung 4 nikmat amat besar yang Allah karuniakan kepada Bani Israil. Nikmat – nikmat itu Allah perintahkan untuk mengingatnya agar mereka mensyukurinya dan beriman kepada rasulNya yaitu Muhammad ﷺ dan agama Islam.
Pertama, Allah Ta’ala menyelamatkan mereka dari Fir’aun dan bala tentaranya, lepas dari hukum yang dzalim serta berbagai macam bentuk siksaan, di antaranya : membunuh bayi laki-laki dan menjadikan anak-anak perempuan sebagai pembantu dalam rumah seperti budak.

Pelajaran dari ayat :
• Menyebutkan kenikmatan membuat seseorang dapat mensyukurinya. Dan syukur adalah tujuan dari menyebutkan kenikmatan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 49: Allah menyebutkan bani israil nikmat – nikmat yang allah berikan kepada mereka pada hari itu yang bahwasannya Allah menyelamatkan mereka dari siksa yang didapatkan firaun dan pengikutnya, dimana mereka merasakan seluruh macam – macam azab karena sebab dosa mereka yaitu menyembelih anak laki – laki lahir dan membiarkan setiap anak perempuan yang lahir untuk digunakan sebagai pelayan – pelayan mereka yaitu yang melayani didalam rumah – rumah keluarga firaun. Ketahuilah bahwasannya keadaan yang menimpa bapak – bapak kalian dari azab merupakan ujian yang besar bagi kalian dari Allah, untuk memisahkan antara orang yang beriman dengan orang yang kafir, dan untuk memisahkan kebaikan dan kejahatan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di ayat ini dan setelahnya menyebutkan nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada bani Israil.

Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir pada masa lalu. Menurut sejarah, Fir'aun pada masa Nabi Musa 'alaihis salam ialah Menepthan (1232-1224 SM) anak Ramses.

Untuk dijadikan pelayan dan pekerja keras.

Di antara ulama ada yang menafsirkan kata "balaa" dengan ihsan atau nikmat, sehingga maksud "wa fii dzaalikum" (pada yang demikian itu) kembalinya bukan kepada siksaan yang ditimpakan Fir'aun, tetapi kepada "penyelamatan Allah kepada mereka dari cengkeraman Fir'aun", yakni diselamatkannya kamu dari cengkeraman Fir'aun adalah nikmat yang besar dari Tuhanmu

Oleh karena itu, diselamatkan-Nya mereka dari cengkeraman Fir'aun merupakan nikmat yang besar, yang mengharuskan disyukuri sepanjang masa oleh mereka dan oleh generasi setelah mereka. Di antara tanda bersyukur adalah dengan mengikuti seruan-Nya; beriman kepada kitab-Nya yaitu Al Qur'an dan beriman kepada Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 49

Di ayat-ayat yang lalu, Allah mengingatkan bani israil tentang anugerah yang mereka terima yang tidak pernah diberikan kepada umatumat yang lain, ayat berikut mengingatkan mereka tentang penyelamatan dari malapetaka yang akan menimpa. Dan ingatlah peristiwa ketika kami menyelamatkan kamu dari pengikut-pengikut fir'aun, penguasa mesir. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu, yakni mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anakanak perempuanmu. Dan pada peristiwa yang demikian itu merupakan cobaan dan ujian yang sangat besar dari tuhanmupenyelamatan lain adalah terbelahnya laut merah (dahulu laut qulzum. Dan ingatlah ketika kami membelah laut merah untukmu, wahai bani israil yang ketika itu bersama nabi musa meninggalkan mesir menuju sinai. Ketika rombongan kamu sampai di tepi laut merah, Allah memberi perintah kepada nabi musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut merah, sehingga laut itu pun terbelah. Dengan demikian, kamu, wahai bani israil, bersama nabi musa dapat melewati laut, sehingga kamu dapat kami selamatkan dari kejaran firaun dan tentaratentaranya. Akan tetapi, ketika firaun dan tentara-tentaranya masuk ke dalam laut yang terbelah itu, air laut kemudian bertemu kembali, dan kami tenggelamkan firaun dan pengikut-pengikut fir'aun, sehingga mereka semua mati tenggelam, sedang kamu, wahai bani israil, menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala kamu sendiri. Sementara itu, mayat firaun diselamatkan agar menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya (lihat: surah yunus/10: 92).


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penjelasan dari banyak mufassir terkait isi dan arti surat Al-Baqarah ayat 49 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dikunjungi

Ada berbagai halaman yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 83, Az-Zalzalah, Ali Imran, Al-Ma’idah 2, At-Takatsur, Al-Isra 23. Juga Yunus 40-41, Al-Baqarah 286, Al-Mujadalah 11, Al-Hujurat 12, Asy-Syams, An-Nur 2.

  1. Al-Baqarah 83
  2. Az-Zalzalah
  3. Ali Imran
  4. Al-Ma’idah 2
  5. At-Takatsur
  6. Al-Isra 23
  7. Yunus 40-41
  8. Al-Baqarah 286
  9. Al-Mujadalah 11
  10. Al-Hujurat 12
  11. Asy-Syams
  12. An-Nur 2

Pencarian: qs al an am, al an am 162, an nisa 31, surat ali imron ayat 159, surah al insyiroh

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: