Surat At-Taubah Ayat 58

وَمِنْهُم مَّن يَلْمِزُكَ فِى ٱلصَّدَقَٰتِ فَإِنْ أُعْطُوا۟ مِنْهَا رَضُوا۟ وَإِن لَّمْ يُعْطَوْا۟ مِنْهَآ إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ

Arab-Latin: Wa min-hum may yalmizuka fiṣ-ṣadaqāt, fa in u'ṭụ min-hā raḍụ wa il lam yu'ṭau min-hā iżā hum yaskhaṭụn

Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.

« At-Taubah 57At-Taubah 59 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Terkait Surat At-Taubah Ayat 58

Paragraf di atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 58 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassir terhadap kandungan surat At-Taubah ayat 58, sebagiannya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan diantara orang-orang munafik ada orang yang mencelamu dalam pembagian sedekah. Kemudian bila ada bagian yang mereka dapatkan darinya, mereka akan rido dan diam saja. Dan apabila tidak ada bagian darinya yang mendatangi mereka, mereka akan murka kepadamu dan mencelamu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

58. Hai Rasulullah, sebagian orang-orang munafik mengkritikmu dalam pembagian harta sedekah, ketika mereka tidak mendapatkan bagian yang sesuai dengan keinginan mereka; Jika kamu memberi mereka sesuai yang mereka minta niscaya mereka akan puas terhadapmu, namun jika kamu tidak memberi mereka seperti yang mereka minta niscaya mereka akan mengeluh dan menggerutu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

58. Dan sebagian dari orang-orang munafik itu mencelamu -wahai Rasul- dalam pembagian zakat tatkala mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika kamu memberi mereka apa yang mereka minta, mereka suka kepadamu. Tetapi jika kamu tidak memberi mereka apa yang mereka minta, mereka akan menunjukkan kekecewaan mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

58. وَمِنْهُم مَّن يَلْمِزُكَ فِى الصَّدَقٰتِ (Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat)
Yakni diantara orang-orang munafik itu terdapat golongan yang mencelamu dalam hal pembagian zakat.

فَإِنْ أُعْطُوا۟ مِنْهَا(jika mereka diberi sebahagian dari padanya)
Yakni sebagian dari sedekah dengan bagian yang sesuai keinginan mereka.

رَضُوا۟( mereka bersenang hati)
Atas apa yang dilakukan Rasulullah, dan mereka tidak mencelanya. Sebab mereka tidak mengharapkan kecuali kenikmatan dunia tanpa ada landasan agama sedikitpun.

وَإِن لَّمْ يُعْطَوْا۟ مِنْهَآ(dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya)
Sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan minta.

إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ(dengan serta merta mereka menjadi marah)
Menunjukkan kekesalan dan ketidakrelaan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Seorang mukmin yang baik seharusnya tidak berkecil hati dan bersedih dengan hilangnya bagian yang ia miliki dari dunia ini, maka ketika ia dilalaikan dalam penetapan jabatan, atau jumlah gaji yang begitu rendah, dan semua itu tidak akan memenuhi cakrawala ini meskipun dengan teriakan dan kerusuhan; karena sesungguhnya marah kepada dunia dengan cara yang hina ini, adalah kebiasaan orang-orang munafiq yang dijelaskan oleh firman Allah : { وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ } "Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

58. Dan sebagian orang-orang munafik itu mencelamu wahai Nabi terkait pembagian sedekah. Jika kamu memberi mereka sedekah dengan jumlah yang mereka sukai, niscaya mereka akan meridhaimu dalam pembagian itu, namun jika tidak, mereka akan marah, mengkritik dan menghujat keadilan dan pembagianmu. Ayat ini turun terkait Dzil Khuwaishirah At-Tamimiy saat berkata: “Adillah wahai rasulallah”, Lalu Nabi berabda: “Kalau aku tidak adil, siapa lagi yang akan adil?”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Di antara mereka} di antara orang-orang munafik {ada yang mencelamu} mencelamu {dalam hal sedekah} dalam pembagiaan sedekah {Jika mereka diberi sebagian darinya, mereka senang, dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, serta merta mereka marah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

58. Yakni di antara orang-orang munafik itu ada yang mencelamu dan mengkritikmu dalam pembagian zakat, akan tetapi kritikannya bukan untuk tujuan yang benar maupun pandangan yang lurus, akan tetapi tujuannya hanyalah agar mereka diberi. “JIka mereka diberi sebagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, dengan serta merta mereka menjadi marah.” Tidak selayaknya bagi seorang hamba mengikutkan rela dan marahnya kepada hawa nafsunya yang bersifat dunia dan tujuannya yang rusak, justru yang semestinya adalah hendaknya hawa nafsunya mengikuti ridha Rabbnya. Sebagaimana sabda Nabi Sholallohu alaihi wasallam "tidak beriman salah seorang diantara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku dating dengannya" HR. Ibnu Abi Ashim


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 58-59
Allah SWT berfirmab: (Dan di antara mereka) yaitu dari kalangan orang-orang munafik itu (ada orang yang mencelamu) yaitudan mencelamu (tentang) pembagian (zakat) yaitu ketika kamu membagikannya maka orang-orang itu menuduhmu berbuat tidak adil dalam hal itu, dan mereka sendirii yang tertuduh dan diputuskan. Mereka yang berbuat demikian bukanlah orang-orang yang mengingkari agama, melainkan mereka mengingkari diri sendiri. Oleh karena itulah (maka mereka bersenang hati; dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, dengan serta merta mereka menjadi marah) yaitu marah kepada diri sendiri.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberi peringatan kepada mereka atas apa yang sebaiknya mereka lakukan dalam keadaan seperti itu, Dia berfirman: (Jikalau mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata, "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah" (59)) Ayat ini mengandung etika yang agung dan rahasia yang mulia, dimana keridhaan itu dengan apa yang diberikan Allah dan Rasulullah SAW, dan berserah diri kepada semata, yaitu dengan firmanNya: (dan mereka berkata, "Cukuplah Allah bagi kami”) Demikian berharap kepada Allah semata dalam memohon taufik untuk taat kepada Rasulullah SAW. mengerjakan perintah-perintahnya, meninggalkan larangan-larangannya, membenarkan beritanya, dan mengikuti jejak-jejaknya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat At-Taubah ayat 58: Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id, ia berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membagi-bagikan (zakat), Abdullah bin Dzul Khuwaishirah At Tamimi datang dan berkata, “Berlaku adillah, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab, “Celaka kamu, siapakah yang akan berlaku adil jika saya tidak berlaku adil?” Umar bin Khaththab berkata, “Biarkanlah saya memenggal lehernya.” Beliau menjawab, “Biarkanlah dia, karena dia memiliki kawan-kawan yang kamu akan merasakan shalatmu sedikit jika dibanding shalatnya, demikian pula puasamu dibanding mereka. Mereka lepas dari agama sebagaimana lepasnya panah (tembus keluar) dari binatang buruannya. Dilihat bulu panahnya, maka tidak terdapat apa-apa, dilihat mata panahnya, maka tidak terlihat apa-apa, dilihat rishaf(tempat dimasukkan mata panah)nya ternyata tidak ada apa-apa, dilihat anak panahnya, maka tidak terlihat apa-apa, padahal telah melewati kotoran hewan dan darahnya (namun tidak membekas apa-apa pada panah itu). Tanda-tanda mereka adalah bahwa salah satu tangannya --atau bersabda: “Salah satu dadanya seperti dada wanita-- atau seperti sepotong daging yang bergoyang-goyang. Mereka keluar ketika terjadi perpecahan di antara manusia.” Abu Sa’id berkata, “Aku bersaksi, bahwa aku mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku bersaksi bahwa Ali memerangi mereka, sedangkan saya ikut bersamanya. Dihadapkan orang yang disebutkan sifatnya itu oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tentang orang itulah turun ayat, “Wa minhum may yalmizuka fish shadaqaat…dst.”

Celaan tersebut dimaksudkan agar mereka mendapatkan bagian, padahal keadaan seperti ini tidak patut ada dalam diri seorang hamba, di mana senang dan marahnya mengikuti hawa nafsunya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taubah Ayat 58

Ayat ini masih menginformasikan keburukan sifat dan sikap kaum munafik, yaitu bahwa di antara mereka ada yang mencelamu, wahai rasulullah, tentang pembagian sedekah, zakat, juga ganimah atau rampasan perang. Demikian ini, karena pengakuan iman tersebut hanyalah sebagai taktik untuk memperoleh kenikmatan duniawi. Karena itulah, jika mereka diberi bagian, baik dari zakat, infak, sedekah, maupun ganimah, mereka bersenang hati, puas bahkan memuji-Mujimu sebagai orang yang berbuat adil. Dan, sebaliknya, jika mereka tidak diberi bagian atau diberi bagian namun jumlahnya lebih sedikit daripada yang lain, tibatiba mereka marah, menunjukkan sikap penuh kebencian dan bahkan berani mencelamu tidak berbuat adilpadahal, sekiranya mereka benar-benar rida atau menerimanya dengan puas dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan rasul-Nya, dan berkata, cukuplah Allah bagi kami sebagai sandaran hidup kami, sebab Allah pasti akan memberikan kepada kami sebagian dari karunianya dan juga rasul-Nya dengan memberi bagian kepada kami, baik dari zakat maupun ganimah, dan sesungguhnya kami orang-orang yang ber-harap kepada Allah, maka alangkah baik dan indahnya seandainya mereka bersikap seperti itu. Namun, kenyataannya mereka tidak melakukan demikian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjelasan dari banyak ahli tafsir terhadap makna dan arti surat At-Taubah ayat 58 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita bersama. Sokong perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dicari

Terdapat banyak materi yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Yunus 40-41, Al-Baqarah 83, Al-Isra 23, Al-Hujurat 12, Al-Mujadalah 11, Al-Baqarah 286. Ada pula An-Nur 2, Az-Zalzalah, Ali Imran, At-Takatsur, Asy-Syams, Al-Ma’idah 2.

  1. Yunus 40-41
  2. Al-Baqarah 83
  3. Al-Isra 23
  4. Al-Hujurat 12
  5. Al-Mujadalah 11
  6. Al-Baqarah 286
  7. An-Nur 2
  8. Az-Zalzalah
  9. Ali Imran
  10. At-Takatsur
  11. Asy-Syams
  12. Al-Ma’idah 2

Pencarian: surat al-bayyinah beserta artinya, khasiat ayat 15, ayat kursi dan latin, surat asy syura ayat 38, surat 7

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.