Surat Al-Ma’idah Ayat 85

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَأَثَٰبَهُمُ ٱللَّهُ بِمَا قَالُوا۟ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلْمُحْسِنِينَ

Arab-Latin: Fa aṡābahumullāhu bimā qālụ jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, wa żālika jazā`ul-muḥsinīn

Artinya: Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).

« Al-Ma'idah 84Al-Ma'idah 86 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 85

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 85 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Didapatkan berbagai penjabaran dari para mufassir terhadap kandungan surat Al-Ma’idah ayat 85, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka Allah memberikan balasan bagi mereka atas apa yang mereka ucapkan berupa kebanggaan dengan keimanan mereka terhadap agama islam dan permohononan mereka agar bersama orang-orang yang shalih, yaitu surga-surga yang mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya sungai-sungai. Mereka menetap disana, tidak keluar darinya, dan tidak dipindahkan darinya. Itu adalah balasan atas usaha baik mereka dalam ucapan dan perbuatan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

85. Maka Allah membalas keimanan mereka kepada-Nya dan kepada kenabian Muhammad dengan surga-surga yang dibawahnya terdapat sungai-sungai yang mengalir, mereka akan kekal di dalamnya. Itu merupakan balasan atas kebaikan yang telah mereka lakukan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

85. Maka Allah akan membalas keimanan dan pengakuan mereka terhadap kebenaran itu dengan Surga yang di bawah istana-istana dan pepohonannya mengalir sungai-sungai, di sana mereka akan tinggal untuk selama-lamanya. Itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat baik dalam mengikuti kebenaran dan tunduk kepadanya tanpa batas dan tanpa syarat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

85. فَأَثٰبَهُمُ اللهُ بِمَا قَالُوا۟ (Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan)
Yakni membalas dengan pahala perkataan tersebut yang diucapkan dengan ikhlas dan penuh keimanan atas kandungannya.
Rasulullah mengutus ‘Amr bin Umayyah ad-Dhomry dengan membawa surat kepada Najasyi; maka Najazyi memerintahkan untuk mengumpulkan para pendeta dan rahib, lalu ia memerintahkan Ja’far bin Abi Thalib untuk membaca al-qur’an kepada mereka, Ja’far pun membacakan surat Maryam, maka mereka mengungkapkan keimanan kepada al-qur’an sedang mata mereka bercucuran air mata. Mereka lah yang dimaksud dalam firman Allah (ولتجدن أقربهم مودة) sampai ayat (مع الشاهدين).


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

85. Maka karena perkataan yang diucapkan dengan benar dan ikhlas, serta pengakuan atas keyakinan mereka itu, Allah akan membalasnya dengan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawah pepohonan dan rumah-rumahnya. Mereka abadi di dalamnya selamanya. Imbalan itu merupakan balasan bagi orang-orang baik yang selalu melakukan kebaikan dalam mengikuti kebenaran, serta berusaha baik dalam berkata dan beramal


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Lalu Allah memberi pahala kepada mereka} lalu membalas mereka {atas sesuatu yang telah mereka ucapkan, berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan orang-orang yang berbuat kebaikan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

85. Allah berfirman, “Maka Allah memberi mereka pahala atas perkataan yang mereka ucapkan,” yakni terhadap iman yang mereka ucapkan dan pembenaran kepada kebenaran yang mereka katakan. “(Yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).”
Ayat-ayat ini turun pada orang-orang Nasrani yang beriman kepada Muhammad seperti Najasyi dan lain-lainnya yang beriman kepada beliau di antara mereka. Begitu pula masih ada di kalangan mereka yang memilih agama Islam dan yang terkuak baginya kebatilan apa yang mereka pegang selama itu dan mereka lebih dekat kepada agama Islam daripada orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 82-86
Qatadah berkata, mereka adalah kaum yang sebelumnya berada pada agama nabi Isa, lalu ketika mereka melihat orang-orang muslim dan mendengar Al-Qur’an, mereka masuk Islam dan mereka tidak telambat dalam hal itu. Ibnu Jarir memilih pendapat bahwa ayat-ayat ini diturunkan tentang sifat kaum-kaum yang mirip dengan hal ini, sama halnya bahwa mereka dari kaum Habasyah atau kaum lainnya
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik) Hal itu ridak lain karena kekufuran orang-orang Yahudi adalah kekufuran yang membangkang, mengingkari, dan enggan terhadap kebenaran dan meremehkan orang lain serta merendahkan orang yang memiliki ilmu. Oleh karena itu mereka seringkali membunuh para nabi, sehingga mereka berencana membunuh Rasulullah SAW beberapa kali. Mereka meracuni dan menyihir beliau. Mereka mendapat didukung oleh orang-orang yang serupa dengan mereka yaitu orang-orang musyrik yang semoga laknat Allah menimpa mereka terus-menerus sampai hari kiamat.
Firman Allah (Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani") yaitu orang-orang yang menganggap bahwa mereka adalah orang-orang Nasrani, yaitu orang-orang yang mengikuti nabi Isa dan berpegang kepada Injil. Dalam kelompok mereka terdapat rasa suka kepada Islam dan para pemeluknya. Hal itu tidak lain karena apa yang ada pada hati mereka (dimana mereka sebelumnya adalah orang yang memeluk agama nabi Isa) berupa sifat lemah lembut dan kasih sayang, Sebagaimana Allah SWT berfirman:
(dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang serta rahbaniyah) (Surah Al-Hadid: 27) Dalam kitab mereka bahwa siapa saja yang memukul pipi kananmu, maka berikanlah kepadanya pipi kirimu; dan peperangan itu tidak disyariatkan dalam agama mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri)
yaitu di antara mereka terdapat para pendeta, yang merupakan orang yang berkhutbah kepada mereka dan ulama mereka. bentuk mufradnya adalah “qissiisun” dan “qassun”, terkadang bentuk jamaknya adalah bentuk “Qassuus”. Dan “Ar-Ruhbaan” adalah bentuk jamak dari “raahib” yaitu orang yang beribadah, diturunkan dari kata “rahbah” yang artinya takut; sebagaimana “raakib” yang bentuk jamaknya “Rukbaan” dan juga “fursaan”.
Ibnu Jarir berkata, terkadang “ruhbaan” adalah bentuk mufrad, dan bentuk jamaknya adalah “Rahaabiin”, sebagaimana kata “Qurbaan” yang bentuk jamaknya “Qaraabiin”, dan “Jurdaan” yang bentuk jamaknya “Jaraadiin”. Terkadang juga bentuk jamahnya “Rahaabinah”. Di antara dalil yang menunjukkan hal itu bahwa hal itu bisa dalam bentuk mufrad di sisi orang-orang Arab adalah usapan seorang penyair:
Seandainya aku menyaksikan rahib gereja di puncak, sungguh rahib itu keluar dan berjalan turun.
Firman Allah (Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri) Ini mencakup pensifatan mereka, bahwa di antata mereka memiliki keilmuan, ketaatan dalam beribadah, dan kerendah hatian. Kemudian Allah mensifati mereka dengan orang yang tunduk dan mengikuti kebenaran, dan berlaku adil. Lalu Allah berfirman (Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kalian lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur’an) yang telah mereka ketahui) yaitu dari apa yang ada di dalam kitab mereka berupa kabar gembira tentang diutusnya nabi Muhammad SAW (mereka berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi) yaitu bersama orang-orang yang bersaksi atas kebenarannya dan yang beriman kepadanya.
An-Nasa’i meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, dia berkata bahwa ayat ini turun terkait orang Najasyi dan para sahabatnya, (Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (83)) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yaitu bahwa bersama nabi Muhammad SAW dan umat beliau. Mereka adalah orang-orang yang menjadi saksi dan bersaksi untuk nabi mereka bahwa beliau telah menyampaikan risalah dan juga bersaksi untuk para rasul, bahwa mereka telah menyampaikan risalah.
Kalangan orang-orang Nasrani ini adalah yang disebutkan dalam firmanNya (Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka, sedangkan mereka berendah hati kepada Allah) (Surah Ali Imran:199), Mereka adalah orang-orang yang difirmankan oleh Allah tentang mereka (Orang-orang yang telah kami datangkan kepada mereka Al-Kitab sebelumnya Al-Qur’an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur’an itu (52) Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata, "Kami beriman kepadanya, sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkannya (53)) sampai dengan firmanNya (kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil) (Surah Al-Qashash: 52-55) Oleh karena itu Allah berfirman di sini (Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya) yaitu Allah membalas mereka atas keimanan, kebenaran dan pengakuan mereka terhadap kebenaran (Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedangkan mereka kekal di dalamnya) yaitu tinggal di dalamnya selamanya, tanpa berpindah dan tidak akan hilang (Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan) yaitu dengan mengikuti dan taat kepada kebenaran bagaimanapu, di manapun dan dengan siapa pun mereka berada, Kemudian Allah memberitahukan tentang keadaan orang-orang yang celaka. Dia berfirman (Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami)
yaitu mereka mengingkari dan menentang ayat-ayat Allah (mereka itulah penghuni neraka) yaitu mereka adalah penduduk neraka dan akan masuk ke dalamnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 85

Maka Allah memberi pahala kepada mereka, ahli kitab yang jujur dan konsisten terhadap kebenaran agamanya, atas perkataan yang telah mereka ucapkan, yaitu pernyataan, dan tidak ada alasan bagi kami tidak akan beriman kepada Allah. Mereka mendapat balasan berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, merasakan kenikmatan yang tidak putus. Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, terhadap diri mereka sendiri dengan tidak menyembunyikan kebenaran taurat atau injil, yang merupakan wahyu Allah. Dan orang-orang kafir, termasuk dari kalangan ahli kitab seperti yahudi dan nasrani, serta orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, yaitu Al-Qur'an yang diturunkan kepada nabi Muhammad, di akhirat nanti, mereka itu akan menjadi penghuni neraka jahim yang kekal di dalamnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penafsiran dari banyak ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Ma’idah ayat 85 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita. Support kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Sering Dikaji

Kaji ratusan topik yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Anbiya 30, Al-Ma’idah 48, An-Nahl 114, Al-Fatihah 5, Al-A’raf 54, An-Nisa. Ada juga Ali ‘Imran 190, Al-Muthaffifin, At-Tin 4, Al-Humazah, Al-Fatihah 4, At-Taubah.

  1. Al-Anbiya 30
  2. Al-Ma’idah 48
  3. An-Nahl 114
  4. Al-Fatihah 5
  5. Al-A’raf 54
  6. An-Nisa
  7. Ali ‘Imran 190
  8. Al-Muthaffifin
  9. At-Tin 4
  10. Al-Humazah
  11. Al-Fatihah 4
  12. At-Taubah

Pencarian: surah an nisa 136, surat yusuf ayat 38, surat almaidah ayat 48 dan artinya, al-baqarah ayat 168, an nisa 116

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: