Surat Al-Ma’idah Ayat 16

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَهْدِى بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضْوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذْنِهِۦ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Arab-Latin: Yahdī bihillāhu manittaba'a riḍwānahụ subulas-salāmi wa yukhrijuhum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụri bi`iżnihī wa yahdīhim ilā ṣirāṭim mustaqīm

Artinya: Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

« Al-Ma'idah 15Al-Ma'idah 17 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Mengenai Surat Al-Ma’idah Ayat 16

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjelasan dari beragam ahli tafsir terhadap isi surat Al-Ma’idah ayat 16, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Allah memberi petunjuk dengan kitab yang nyata ini kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan Allah ke jalan-jalan keamanan dan keselamatan, dan mengeluarkan mereka dengan izinNya dari kegelapan-kegelapan kekafiran menuju cahaya keimanan, dan memberikan taufik bagi mereka menuju agamaNya yang lurus.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

16. Nabi Muhammad merupakan cahaya dari Allah, sebab dia datang membawa petunjuk dan kebenaran. Dan Al-quran juga merupakan cahaya yang agung dan kitab yang jelas, sebab ia menerangi Jalan bagi manusia, menjelaskan apa yang samar bagi mereka, dan meruntuhkan gelapnya keraguan dan kebingungan; ia adalah petunjuk menuju jalan hidayah dan keselamatan di dunia dan di akhirat, yang dapat mengeluarkan dari gelapnya berbagai fitnah dan kesesatan menuju cahaya keselamatan dan petunjuk.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

16. Melalui kitab ini Allah menunjukkan orang yang mengikuti apa yang diridai-Nya, yaitu iman dan amal saleh ke jalan yang menyelamatkannya dari azab Allah, yaitu jalan menuju Surga, dan mengeluarkannya dari gelapnya kekafiran dan kemaksiatan menuju terangnya keimanan dan ketaatan atas izin-Nya, serta membimbingnya ke jalan yang lurus, yaitu agama Islam.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

16. يَهْدِى بِهِ اللهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوٰنَهُۥ (Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya)
Yakni mengikuti apa yang diridhai Allah.

سبل السلام (jalan-jalan keselamatan)
Yakni jalan-jalan keselamatan yang menjauhkan dari azab menuju ke nageri kesejahteraan yaitu surga yang tidak ada kekurangan didalamnya.

وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمٰتِ (dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita)
Yakni gelapnya kekafiran.

إِلَى النُّورِ(kepada cahaya)
Yakni cahaya Islam.
Ikrimah berkata: sesungguhnya Rasulullah pernah didatangi orang-orang Yahudi lalu menanyainya tentang hukum rajam. Maka Rasulullah bertanya kepada mereka: “siapakah orang yang paling berilmu diantara kalian?”. Merekapun menunjuk pada Ibnu Shuriyya, lalu Rasulullah memintanya untuk bersumpah atas nama Dzat yang menurunkan Taurat kepada Musa, mengangkat bukit Thur, dan atas perjanjian-perjanjian yang mereka ambil; maka orang itu merasa gemetar dan berkata: ketika telah banyak orang yang berzina diantara kami, kami mencambuk mereka sebanyak 100 kali dan kami mencukur rambut mereka –yakni mereka meninggalkan hukum rajam– . maka Rasulullah menghukum para pezina dari kaum Yahudi dengan hukuman rajam. Dan turunlah ayat ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

16 Dengan kitab Al-quran itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dari bencana dunia dan akhirat. Dan dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari kegelapan kekufuran dan kebodohan menuju cahaya keimanan dan ilmu yang terang benderang dengan taufik dan kehendak-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus yaitu Islam. Ini disebutkan yang kedua sebagai penjelas bahwa jalan Islam adalah jalan yang lurus.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dengannya Allah menunjukkan kepada orang yang mengikuti ridhaNya jalan-jalan keselamatan} jalan-jalan keselamatan dari azab {mengeluarkan mereka dari berbagai kegelapan menuju cahaya dengan izinNya, dan menunjukkan kepada mereka jalan} jalan {yang lurus


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

16. Kemudian Allah menyebutkan siapa yang meraih petunjuk dengan al-Quran ini, dan apa sebab yang membuat seorang hamba meraih itu, maka FirmanNya “Dengan kitab itu Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan.” Maksudnya, Allah memberi petunjuk kepada orang yang bersungguh-sungguh dan berusaha keras mencapai ridha Allah dan meletakkan target yang baik yaitu jalan keselamatan yang menyelamatkan pemiliknya dari azab dan mengantarkannya ke negeri keselamatan, yaitu keilmuan tentang kebenaran dan mengamalkannya secara global dan terperinci. Dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kekufuran, bid’ah, kemaksiatan, ilmu dan dzikir. Semua itu adalah hidayah dengan izin Allah, di mana apa yang Dia kehendaki pasti terjadi dana pa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi. “Dan Dia menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-16
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran tentang DzatNya, bahwa Dia telah mengutus RasulNya, Muhammad SAW, dengan membawa petunjuk dan agama yang benar kepada seluruh penduduk bumi, baik dari bangsa Arab maupun non-Arab, baik yang buta hurup maupun yang pandai baca tulis. Dia mengutusnya dengan membawa keterangan-keterangan dan bukti yang memisahkan antara yang benar dan yang bathil. Maka Allah SWT berfirman, (Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya) yaitu menjelaskan apa yang mereka ganti, mereka ubah, dan mereka tafsirkan. Mereka mengada-adakan sesuatu terhadap Allah dalam hal itu. dan dia diam terhadap banyak hal yang mereka ubah, dimana tidak ada manfaatnya menerangkan hal itu kepada mereka.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Barangsiapa yang menolak hukum rajam, maka dia telah mengingkari Al-Quran dalam hal yang tidak patut" Firman Allah (Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya) Hukum rajam merupakan salah satu hal yang mereka sembunyikan. Kemudian Allah memberitahukan tentang Al-Qur’an yang agung yang Dia turunkan kepada nabiNya yang mulia. dalam Taurat yang telah mereka sembunyikan. Allah berfirman (Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan (15) Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan) yaitu jalan keselamatan, dan ajaran yang lurus (dan Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus) yaitu menyelamatkan mereka dari kehancuran, menjelaskan kepada mereka menuju jalan yang paling jelas, lalu mengarahkan mereka agar terhindar dari sesuatu yang membahayakan, membuat mereka berhasil mencapai hal yang paling dicintai, meniadakan kesesatan dari mereka, dan membimbing mereka menuju keadaan yang lebih baik.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Ma’idah ayat 16: Berupa mengetahui yang benar dan mengamalkannya, di mana hal itu dapat membawanya ke Darussalam (surga).

Allah mengeluarkan mereka dari gelapnya kekafiran kepada cahaya iman, dari gelapnya kebid'ahan kepada cahaya sunnah, dari gelapnya kemaksiatan kepada cahaya taat, dari gelapnya kebodohan kepada cahaya pengetahuan dan dari gelapnya kelalaian kepada cahaya dzikr.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 16

Allah menyatakan sekali lagi pada ayat ini jalan keselamatan bagi orang-orang yang beriman yaitu dengan mengikuti petunjuk dan tuntunan kitab suci Al-Qur'an. Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang dengan sungguh-sungguh mengikuti keridaan-Nya, mengantarkan ke jalan keselamatan, yaitu dengan beriman kepada-Nya, dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita, yaitu kegelapan kufur kepada Allah dan mengantarkan kepada cahaya, yaitu iman kepada Allah, dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus, jalan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat setelah menjelaskan fungsi diutusnya para rasul dan kedatangan kitab suci sebagai petunjuk ke jalan keselamatan, ayat ini menjelaskan bahwa salah satu kegelapan yang menyelubungi jiwa dan pikiran ahli kitab adalah kepercayaan mereka tentang tuhan. Sungguh, telah kafir orang-orang, yakni segolongan orang-orang nasrani, yang berkata, sesungguhnya Allah itu dialah al-masih putra maryam, yakni bahwa isa al-masih adalah tuhan atau anak tuhan. Keyakinan mereka itu sungguh sesat. Untuk membuktikan kesesatan itu, katakanlah, wahai nabi Muhammad, siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika dia hendak membinasakan al-masih putra maryam itu beserta ibunya dan seluruh manusia yang berada di bumi' tentu tidak ada. Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak Allah. Dia menciptakan apa yang dia kehendaki sesuai dengan cara yang dipilih-Nya, di antaranya menciptakan seorang manusia tanpa ayah yaitu nabi isa. Dan Allah mahakuasa atas segala sesuatu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penjelasan dari banyak ulama tafsir terkait makna dan arti surat Al-Ma’idah ayat 16 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Support syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dikaji

Tersedia berbagai halaman yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: At-Taubah, Al-A’raf 54, Al-Fatihah 4, Al-Muthaffifin, Al-Humazah, Al-Ma’idah 48. Juga An-Nisa, Al-Anbiya 30, Al-Fatihah 5, An-Nahl 114, Ali ‘Imran 190, At-Tin 4.

  1. At-Taubah
  2. Al-A’raf 54
  3. Al-Fatihah 4
  4. Al-Muthaffifin
  5. Al-Humazah
  6. Al-Ma’idah 48
  7. An-Nisa
  8. Al-Anbiya 30
  9. Al-Fatihah 5
  10. An-Nahl 114
  11. Ali ‘Imran 190
  12. At-Tin 4

Pencarian: surat al baqarah ayat 139, surat al waqiah ayat 35-36, surah al maidah ayat 3: latin, surat al baqarah ayat 253, surat al an'am ayat 127 menjelaskan tentang surga

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: