Surat An-Nisa Ayat 171

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا تَغْلُوا۟ فِى دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْحَقَّ ۚ إِنَّمَا ٱلْمَسِيحُ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ ٱللَّهِ وَكَلِمَتُهُۥٓ أَلْقَىٰهَآ إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ ۖ فَـَٔامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۖ وَلَا تَقُولُوا۟ ثَلَٰثَةٌ ۚ ٱنتَهُوا۟ خَيْرًا لَّكُمْ ۚ إِنَّمَا ٱللَّهُ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ سُبْحَٰنَهُۥٓ أَن يَكُونَ لَهُۥ وَلَدٌ ۘ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلًا

Arab-Latin: Yā ahlal-kitābi lā taglụ fī dīnikum wa lā taqụlụ 'alallāhi illal-ḥaqq, innamal-masīḥu 'īsabnu maryama rasụlullāhi wa kalimatuh, alqāhā ilā maryama wa rụḥum min-hu fa āminụ billāhi wa rusulih, wa lā taqụlụ ṡalāṡah, intahụ khairal lakum, innamallāhu ilāhuw wāḥid, sub-ḥānahū ay yakụna lahụ walad, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa kafā billāhi wakīlā

Artinya: Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

« An-Nisa 170An-Nisa 172 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Surat An-Nisa Ayat 171

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 171 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan mendalam dari ayat ini. Terdapat beberapa penjelasan dari berbagai mufassirin terkait makna surat An-Nisa ayat 171, di antaranya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai pengikut ajaran injil,janganlah kalian melampaui batas keyakinan yang benar dalam agama kalian,dan janganlah kalian berbicara atas nama Allah kecuali kebenaran, maka janganlah kalian menjadikan bagi Dia seorang istri dan anak. Sesungguhnya isa al-masih putra Maryam hanyalah utusan Allah yang Allah utus dengan kebenaran, dan Allah menciptaknnya dengan kalimatNYa yang Allah mengutus jibril dengan membawanya kepada Maryam, yaitu firmanNYa,”kun(jadilah)”, lalu jadilah isa. Itu merupakan tiupan dari Allah yang ditiupkan oleh jibril dengan perintah tuhannya. Maka imanilah bahwa sesungguhnya Allah itu maha esa, dan berserah dirilah kalian kepadaNya. Dan berimanlah kepada para rasulNya terkait risalah yang mereka bawa dari sisi Allah. Dan janganlah kalian menjadikan isa dan ibunya sebagai sekutu bersama Allah. Berhentilah dari ucapan ini,itu lebih baik bagi kalian dari pada keyakinan yang kalian pegangi, sesungguhnya Allah itu sembahan yang satu . Apa-apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepemilikanNya. Maka bagaimana bisa Dia memiliki istri dan anak? Dan cukuplah Allah sebagai yang mengurusi pengaturan makhlukNya dan pengendalian penghidupan mereka. Maka bertawakalah kepada Allah semata, sebab Dia akan mencukupi kalian.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

171. Allah melarang orang-orang Yahudi dan Nasrani untuk menggunakan panggilan yang lembut namun mengandung penghinaan, melarang dari sifat berlebihan dalam beragama, dan mengatakan sesuatu yang tidak baik yang terhadap Allah.

Ini merupakan sindiran halus dan pendorong bagi mereka agar kembali merujuk kitab-kitab yang mereka imani, serta hujjah bagi mereka atas apa yang ada dalam kitab-kitab mereka berupa kabar, tanda-tanda, dan perjanjian-perjanjian yang mereka ambil untuk beriman kepada penutup para nabi dan untuk menjadi pengikut dan penolongnya. Namun betapa jauhnya mereka telah meninggalkan dan melalaikan nya! Bahkan mereka malah menyatakan permusuhan terhadap Nabi meskipun mereka mengimani kitab-kitab yang ada pada mereka.

Allah juga melarang mereka dari sikap berlebih-lebihan terhadap Isa al-Masih, dan dia menjelaskan hakikat yang benar tentangnya, dia adalah seorang manusia yang diutus sebagai Rasul, sifat-sifatnya bagaimana para rasul yang lain

Allah juga menentang sikap berlebih-lebihan orang-orang Yahudi mengenai Isa. Mereka mengingkari risalahnya, menuduh ibunya, dan melecehkan dakwahnya.

Isa Al-masih diciptakan dengan kalimat Allah dan memberinya kehidupan, Allah menciptakan ruh untuk ditiupkan oleh malaikat ke dalam perut ibunya sehingga jadilah Isa al-Masih.

Allah telah menyeru manusia untuk beriman kepada-Nya dan kepada para rasul-Nya dengan keimanan yang murni, menjelaskan hakikat Isa al-Masih, dan memperingatkan para Ahli kitab dari kesesatan dalam perkara Isa al-Masih. Maha suci Allah dari kebutuhan terhadap anak, karena kebutuhan terhadap anak merupakan keadaan orang yang butuh terhadap orang yang dapat membantunya atau menggantinya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

171. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Nasrani, penganut kitab suci Injil, “Janganlah kalian melampaui batas yang ada di dalam agama kalian. Dan janganlah kalian berkata tentang Isa -'alaihissalām- kecuali dengan bukti yang benar. Sesungguhnya Isa putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang diutus oleh Allah dengan membawa kebenaran. Dia menciptakannya dengan kalimat-Nya yang dikirimkan oleh Jibril -'alaihissalām- kepada Maryam, yaitu kalimat, ‘Kun' (Jadilah), maka jadilah. Kalimat itu adalah tiupan dari Allah yang ditiupkan oleh Jibril atas perintah Allah. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan seluruh rasul-Nya, tanpa membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Dan janganlah kalian berkata, ‘Tuhan itu ada tiga’. Berhentilah mengucapkan kata-kata yang bohong dan keliru itu. Karena menghentikan ucapan tersebut akan lebih baik bagi kalian di dunia dan di Akhirat. Sesungguhnya Allah adalah Rabb Yang Maha Esa. Dia Mahasuci tidak memiliki sekutu dan anak. Dia sama sekali tidak membutuhkannya. Dia lah pemilik apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi beserta isinya. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas serta Pengatur dalam urusan makhluk-Nya.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

171. يٰٓأَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوا۟ فِى دِينِكُمْ (Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu)
Makna (الغلو) yakni melewati batas dengan berlebih-lebihan atau kelalaian, dan yang termasuk berlebih-lebihan adalah orang-orang Nasrani yang menjadikan Nabi Isa sebagai tuhan, dan termasuk kelalaian adalah orang-orang Yahudi yang menjadikan Nabi Isa tidak dalam jalan yang benar.

وَلَا تَقُولُوا۟ عَلَى اللهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ( dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar)
Seperti perkataan orang-orang Yahudi bahwa ‘Uzair adalah anak Allah, dan perkataan orang-orang Nasrani bahwa Isa al-Masih adalah anak Allah.

وَكَلِمَتُهُۥٓ أَلْقَىٰهَآ إِلَىٰ مَرْيَمَ (dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam)
Yakni yang Dia ciptakan dengan firman-Nya “kun” (jadilah), maka jadilah ia manusia meski tanpa ada ayah.

وَرُوحٌ مِّنْهُ ۖ (dan (dengan tiupan) roh dari-Nya)
Yakni Dia mengutus Jibril untuk meniupkan ruh kedalam Rahim Maryam sehingga ia mengandung atas izin Allah. Dan penisbatan ruh Isa kepada Allah adalah sebagai penghormatan, meski semua ruh merupakan ciptaan-Nya.

فَأٰ مِنُوا۟ بِاللهِ وَرُسُلِهِۦ ۖ( Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya)
Yakni beriman bahwa Dia adalah Tuhan yang satu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, yang tidak ada yang setara dengan-Nya; dan beriman bahwa rasul-rasul-Nya benar, tidak mendustakan mereka dan tidak berlebih-lebihan terharap mereka sehingga menjadikan mereka tuhan.

وَلَا تَقُولُوا۟ ثَلٰثَةٌ ۚ( dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”)
Yakni jangan mengatakan mereka ada tiga. Dan orang-orang Nasrani meski mereka terbagi-bagi dalam sekte-sekte namun mereka semua sepakat bahwa tuhan terbagi menjadi tiga. Dan yang dimaksud dengan tiga adalah tiga oknum, dengan menjadikan Allah sebagai satu pribadi yang memiliki tiga oknum, yakni oknum perwujudan, oknum kehidupan, dan oknum ilmu; biasanya diistilahkan sebagai bapa, anak, dan ruhul qudus.
Dan menurut pendapat lain yang dimaksud dengan tuhan yang tiga adalah Allah, Maryam, dan al-Masih. Dan orang-orang Nasrani berdebat dalam hal ini dalam perdebatan yang panjang.

انتَهُوا۟ خَيْرًا لَّكُمْ ۚ( berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu)
Yakni berhentilah dari keyakinan bahwa tuhan itu tiga, dan hal itu lebih baik bagi kalian dari keberadaan kalian dalam kekafiran.

سُبْحٰنَهُۥٓ أَن يَكُونَ لَهُۥ وَلَدٌ ۘ (Maha Suci Allah dari mempunyai anak)
Yakni Dia disucikan dari mempunyai anak.

لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ (segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya)
Dan apa yang kalian jadikan sebagai sekutu atau anak-Nya adalah termasuk dalam kepunyaan-Nya, dan apa yang dimuliki tidak mungkin menjadi sekutu atau anak.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

171 Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu. Sekelompok kalian menikam Isa, namun sekelompok lain menganggapnya sebagai Tuhan. Janganlah kamu mengatakan tentang Allah kecuali hal yang benar. Jangan katakan bahwa Uzair anak Allah, dan Isa juga anak Allah. Sesungguhnya Isa Al Masih adalah tanda atau ayat kekuasaan Allah. Isa ada dan tercipta dengan perkataan kun: jadilah dalam diri Maryam lewat Jibril, dan Jibril meniupkan ruh kepadanya dari rahasia Allah, sebagaimana arwah-arwah yang Allah ciptakan. Allah menambahkannya kepada Isa sebagai bentuk penganugerahan dan penghormatan. Maka berimanlah kamu bahwa Allah adalah Maha Esa tidak punya sekutu dan bahwa rasul-rasul-Nya adalah benar sehingga jangan kalian dustakan mereka. Janganlah kamu mengatakan: “Tuhan itu ada tiga”, adapun orang Nasrani mengatakan bahwa Tuhan itu mempunyai tiga wujud yaitu bentuk wujud, kehidupan dan ilmu, juga digambarkan dengan Tuhan bapak, Tuhan ibu dan Tuhan roh kudus. Berhentilah dari ucapan yang menganggap Tuhan ada tiga itu, maka akan lebih baik dari pada engkau tetap dalam kekufuran. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari persifatan untuk mempunyai anak, segala yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Yang telah kalian jadikan anak dan sekutu bagi Allah itu semua adalah milik Allah. Sehingga ciptaan atau kepunyaan tidak mungkin sepadan atau sekutu dengan Allah. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara segala urusan makhluk-Nya. Ayat ini turun untuk kelompok Nasrani yang mengatakan bahwa Isa adalah putera Allah. Sehingga Allah menurunkan ayat ini yaitu Janganlah engkau berlebihan dalam agamamu.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Wahai Ahlul kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan} janganlah kalian melebihi batas {dalam agama kalian dan janganlah kalian berkata terhadap Allah, kecuali yang benar. Sesungguhnya, Isa putra Maryam itu hanyalah utusan Allah dan kalimatNya yang Dia sampaikan} Dia menciptakanNya dengan kalamNya {Jadilah} kalimat yang disampaikan oleh Jibril {kepada Maryam dan ruh dariNya} tiupan dari Allah yang ditiupkan Jibril sesuai perintah Tuhannya {Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya dan janganlah kalian berkata, “Tiga.”} janganlah berkata,” Tuhan itu tiga” {Berhentilah. Itu lebih baik bagi kalian. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maha suci Dia dari mempunyai anak. MilikNyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pelindung} Maha Mengurusi dan Mengatur ciptaanNya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

171. Allah melarang Ahli Kitab dari sikap berlebih-lebihan (ghuluw) dalam beragama, yaitu melampaui batas dari ketentuan yang disyariatkan kepada perkara yang tidak disyariatkan. Yang demikian itu adalah seperti perkataan kaum Nasrani yang melampaui batas terhadap Isa dan penempatan mereka terhadapnya melebihi dari kedudukan kenabian dan kerasulan kepada kedudukan ketuhanan yang tidak patut diberikan selain kepada Allah.
Maka sebagaimana perkara asal-asalan dan lalai itu adalah perkara yang dilarang, maka melampaui batas juga dilarang. Karena itulah Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.” Firman ini mengandung tiga perkara : Dua perkara di antaranya adalah dilarang, yaitu perkataan dusta terhadap Allah dan perkataan tanpa didasari dengan ilmu mengenai nama-namaNya, sifat-sifatNya, perbuatan-perbuatanNya, syariatNya, dan rasul-rasulNya, dan perkara ketiga adalah yang diperintahkan (kepadanya) yaitu perkataan yang benar dalam semua masalah tadi.
Dan manakala hal ini adalah sebuah kaidah yang global, dan konteks ayat ini tentang Isa, Allah menegaskan tentang perkataan yang benar dalam hal itu yang bertentangan dengan klaim (keyakinan) orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani, seraya berfirman, “ Sesungguhnya Al- Masih, Isa Putra Maryam itu, itu adalah utusan Allah.” Maksudnya, sebagai Rasul Allah itulah kedudukan paling tinggi dan predikat paling besar Al-Masih dari derajat kesempurnaan yang di dapatkan oleh mahkluk, yaitu derajat kerasulan, yang merupakan tingkatan paling tinggi dan posisi paling mulia. Dan bahwa ia adalah “(yang diciptakan dengan) kalimatNya dan di sampaikanNya kepada Maryam,” maksudnya, sebuah kata yang di ucapkan oleh Allah, lalu jadilah Isa dengannya. Ini adalah bentuk idhafah (kata majemuk) bernuansa pemulihan dan penghormatan.
Demikian juga firmanNya, “dan dengan tiupan Ruh dariNya,” yaitu, dengan ruh-ruh yang di ciptakan olehNya, di sempurnakan dengan sipat-sipat yang luhur, dan ahklak-ahklak yang sempurna. Allah mengutus RuhNya, Jibril, lalu meniupkannya ke dalam Rahim Maryam sehingga ia mengandung Isa dengan izin Allah.
Dan ketika Allah menjelaskan hakikat dari penciptaan Isa, Allah memerintahkan Ahli kitab untuk beriman kepadaNya dan kepada RasulNya, dan Allah melarang mereka menjadikanNya ketiga dari yang tiga; salah satunya adalah Isa dan keduanya adalah Maryam. Ini adalah pernyatan kaum Nasrani, semoga Allah menjelekan mereka. Dan Allah memerintahkan agar meninggalkan hal tersebut dan mengabarkan bahwa hal itu adalah lebih baik bagi mereka. Karena yang jelas, itu adalah menuju kepada keselamatan dan selain dari itu adalah jalan kehancuran.
Kemudian Allah menyucikan diriNya dari sekutu dan anak seraya berfirman, “ Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa,” yaitu, dia sendirian dalam ketuhanan yang tidak sepatutnya ibadah di lakukan kecuali untuk diriNya semata. “Maha Suci Allah” yaitu bersih dari kekurangan dan suci “ dari mempunyai anak.” Karena sesungguhnya, “ segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyanNya.” Seluruhnya adalah milik Allah yang butuh kepadaNya, maka sangat mustahil sekali Allah memiliki sekutu di antara mereka atau anak.
Dan tatkala Allah memberikan bahwa dia adalah Raja Alam Langit dan bumi lalu Allah mengabarkan bahwa Allah mengurus kemaslahatan buat mereka, dunia maupun ahkirat, dan Allah memeliharanya dan memberikan balsan kepadaNya atasnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Allah SWT melarang Ahli Kitab dari berlebih-lebihan dan pujian yang berlebihan. Hal ini banyak terjadi di kalangan orang Nasrani, di mana mereka melampaui batas dalam perkara nabi Isa, sampai mengangkatnya melebihi kedudukan yang diberikan Allah kepadanya. Mereka memindahkannya dari kedudukan kenabian menjadi tuhan yang disembah selain Allah, dimana mereka menyembahnya sebagaimana menyembah Allah. Bahkan berlebihan dalam perkara pengikut dan pendukungnya yaitu ada golongan yang mengklaim mengikuti agama nabi Isa. Lalu mereka menganggap bahwa diri mereka terjaga dan para pengikutnya mengikuti mereka dalam segala hal yang mereka katakan, baik itu benar atau salah, baik itu berupa kesesatan atau petunjuk, baik itu kebenaran atau kebohongan. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (31)) (Surah At-Taubah)
Diriwayatkan dari Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku sebagaimana orang Nasrani mengkultuskan 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah “hamba Allah dan rasulNya"
Firman Allah SWT: (dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar) yaitu janganlah kalian mengada-adakan sesuatu tentang Allah dan membuat sekutu atau anak bagiNya, Maha Tinggi dan Maha Suci Allah dari hal itu dengan keagunganNya yang Maha Besar. Dia Maha Bersih, Maha Suci, dan Maha Esa dalam kemuliaan, kebesaran, dan keagunganNya, jadi tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia. Oleh karena itu, Allah berfirman: (Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya) yaitu dia adalah salah satu hamba Allah yang Dia ciptakan, Allah berfirman kepadanya, "Jadilah!" maka jadilah dia. Nabi Isa adalah salah satu dari rasul-rasulNya dan kalimat yang disampaikan Allah kepada Maryam, yaitu Dia menjciptakannya melalui kalimat yang dikirimkan oleh Jibril kepada Maryam, lalu Dia meniupkan ruh dariNya kepada Maryam dengan izin Allah. Maka terciptalah nabi Isa dengan izinNya. Tiupan itu ditiupkan melalui kerah bajunya, lalu tiupan itu turun ke bawah hingga masuk melalui farjinya yang merupakan tempat pembuahan antara ayah dan ibu, dan seluruh makhuk itu milik Allah SWT. Oleh karena itu, nabi Isa disebut sebagai "kalimat Allah" dan "ruh dariNya" karena dia tidak memiliki ayah yang menjadi sebab kelahirannya melainkan dia ada melalui kalimat yang Dia firmankan: (Jadilah) (Surah Ali Imran: 59) maka jadilah dia. Adapun ruh yang dikirimkan melalui Jibril, Allah SWT berfirman (Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, keduanya biasa memakan makanan) ISurah Al-Ma'idah:75) dan (Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia (59)) (Surah Ali Imran).
Diriwayatkan dari Qatadah terkait firmanNya (dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya) itu adalah firmanNya: (Jadilah) [Surah Ali Imran: 59], maka jadilah dia. Ibnu Abi Hatim berkata,"Ahmad bin Sinan Al-Wasithi mengabarkan kepada kami, dia berkata:“Saya mendengar Syad bin Yahya berkata tentang firman Allah: (dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya) dia berkata bahwa tidaklah kalimat itu yang menjadi nabi Isa, melainkan dengan kalimat itulah nabi isa ada.
Hal ini lebih baik dari baik dari apa yang dianggap oleh Ibnu Jarir terkait firmanNya (yang disampaikanNya kepada Maryam) yaitu Dia mengajarkan kepada Maryam dengan kalimat itu, sebagaimana yang dia anggap dalam firmanNya: ((Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya) [Surah Ali Imran: 45]yaitu Dia mengajarkan kepadamu dengan kalimat dariNya. Ibnu Jarir menjadikan hal itu seperti firmanNya: (Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu) [Surah Al-Qashash: 86]. Sebaliknya, yang benar adalah bahwa kalimat tersebut adalah yang dibawa oleh Jibril kepada Maryam, lalu Jibril meniupkan kalimat itu kepada Maryam atas izin Allah, dan jadilah nabi Isa.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (ruh dari-Nya) yaitu seorang rasul dariNya. Ulama’ lain berkata bahwa itu adalah cinta dariNya, tetapi yang lebih jelas adalah pendapat pertama, yaitu dia diciptakan dari tuh yang diciptakan, dan ruh itu diidhafahkan kepada Allah sebagai bentuk penghormatan, sebagaimana “An-Naaqah” (unta) dan “Al-Bait” (rumah) yang diidhafahkan kepada Allah dalam firmanNya: (inilah unta betina dari Allah) [Surah Hud: 64] dan (dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf) [Surah Al-Hajj: 26]
Firman Allah: (Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya), yaitu, mereka membenarkan bahwa bahwa Allah adalah Dzat yang Esa, tidak ada anak dan tidak pula sekutu bagiNya. Ketahuilah dan yakinlah bahwa nabi Isa adalah hamba Allah dan rasulNya. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga") yaitu, janganlah menjadikan nabi Isa dan ibunya sebagai sekutu bersama Allah. Maha Tinggi dan Maha Suci Allah dari hal itu dengan keagungan yang Maha Besar. Ayat ini seperti ayat dalam surah Al-Ma'idah, dimana Allah berfirman: (Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa) (Surah Al-Ma'idah: 73), dan sebagaimana Dia berfirman di akhir surah Al-Maidah (Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau…) (Surah Al-Ma'idah: 116). Di permulaah surah Dia berfirman (Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (17)) (Surah Al-Ma'idah). Orang-orang Nasrani (Laknat Allah atas mereka) karena ketidaktahuan mereka, karena tidak ada yang mengatur mereka, dan bukan karena keingkaran mereka. melainkan karena ucapan dan kesesatan mereka tersebar luas. Di antara mereka ada yang menganggap nabi Isa sebagai Tuhan, dan ada yang menganggapnya sebagai sekutu bagi Allah, serta ada yang menganggapnya sebagai anak Allah. Mereka terdiri dari banyak kelompok yang memiliki berbagai pandangan yang berbeda.
Oleh karena itu, Allah berfirman: (berhentilah (itu) lebih baik bagimu) yaitu, baik bagi kalian (Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak) yaitu Maha Tinggi dan Maha Suci dari hal itu dengan keagungannya yang Maha Besar (segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara) yaitu semuanya milikNya dan ciptaanNya. Semuanya yang ada di dalamnya adalah hamba Allah dan mereka dibawah aturan dan kuasaNya. Dialah Dzat yang Maha Memelihara segala sesuatu. Maka bagaimana bisa di antara mereka menjadi sekutu dan anak bagiNya, sebagaimana Allah berfirman di ayat yang lain (Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu (101)) (Surah Al-An’am)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 171: Hai Ahli Kitab! Janganlah kamu melewati batas di tentang agama kamu, dan janganlah kamu berkata atas (nama) Allah melainkan (perkataan) yang benar. Al- Masih, 'Isa anak Maryam itu, tidak lain melainkan pesuruh Allah dan (bukti bagi) perkataan-Nya yang la khabarkan kepada Maryam dan (bukti bagi) tiupan ruh daripada- Nya. Lantaran itu berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasulNya, dan janganlah kamu berkata: "(Tuhan itu) Tiga". Berhentilah, (karena yang demikian) baik bagi kamu. Allah itu tidak lain melainkan Tuhan yang Tunggal. Maha suci Ia daripada mempunyai anak. Ba- giNyalah apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi; dan cukuplah Allah itu jadi Pelindung.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni orang-orang Nasrani.

Maksudnya melewati batas atau ukuran yang disyari'atkan kepada yang tidak disyari'atkan. Misalnya mengangkat Nabi Isa 'alaihis salam melebihi kedudukannya sebagai hamba, nabi dan rasul dengan menjadikannya sebagai tuhan. Demikian juga kita dilarang meremehkan nabi sebagaimana dilarang pula berlebihan atau melampaui batas terhadapnya.

Dalam ayat ini terdapat larangan berdusta atas nama Allah, berkata tentang Allah tanpa ilmu baik terhadap nama-Nya, sifat-Nya, perbuatan-Nya, syari'at-Nya dan para rasul-Nya, serta memerintahkan berkata yang hak dalam semua itu. Hal ini adalah kaidah umum, namun karena ayat ini membicarakan tentang Nabi Isa 'alaihis salam, maka berkata yang hak terhadap Allah dfalam ayat ini adalah dengan menyucikan-Nya dari adanya sekutu, istri atau pun anak.

Maksud kalimat yaitu kun (jadilah), sehingga Nabi Isa 'alaihis salam diciptakan tanpa bapak.

Yakni di antara roh-roh yang diciptakan-Nya. Disebut tiupan dari Allah karena tiupan itu berasal dari perintah Allah. Disandarkan kepada-Nya adalah sebagai pemuliaan baginya sebagaimana pada kata "kalimatuhu" (kalimat-Nya).

Dan beralihlah kepada Tauhid, yakni menyatakan Allah Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Yang satu-satunya berhak diibadati.

Yakni makhluk-Nya, milik-Nya dan hamba-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 171

Setelah mengajak seluruh manusia untuk beriman, ayat ini menyeru kepada ahli kitab yang pada ayat-ayat lalu dilukiskan telah melampaui batas dalam kepercayaan mereka. Orang-orang nasrani melampaui batas dalam kepercayaan mereka karena menuhankan nabi isa dan orang-orang yahudi melampaui batas karena menuduh nabi isa sebagai pendusta. Kepada ahli kitab yang melampaui batas itu, ayat ini diarahkan. Wahai ahli kitab! janganlah kamu melampaui batas kewajaran yang ditetapkan oleh akal dan agama dalam melaksanakan agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Jangan mengatakan bahwa isa adalah tuhan atau anak tuhan sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang nasrani, dan jangan pula mengatakan bahwa isa adalah pendusta sebagaimana dikatakan oleh orang-orang yahudi. Sungguh, al-masih isa putra maryam itu adalah utusan Allah dan yang diciptakan dengan kalimat-Nya, yaitu dengan kalimat kun (jadilah) yang menunjukkan kepada kehendaknya dan kekuasaan-Nya dalam menciptakan nabi isa, yang disampaikan-Nya kalimat itu kepada maryam, dan dengan roh dari-Nya, yang ditiupkan dengan perintah-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, termasuk beriman kepada nabi Muhammad, dan janganlah kamu mengatakan, yakni percaya bahwa tuhan itu tiga. Berhentilah dari mengatakan ucapan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah tuhan yang maha esa, tiada sekutu baginya, mahasuci dia dari anggapan mempunyai anak, sebab jika demikian berarti ia butuh kepada sesuatu, padahal milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung yang melindungi dan memelihara kamu semuaayat selanjutnya menyatakan bahwa nabi isa bukan tuhan dan bukan pula pelindung atau juru selamat bagi umat manusia, melainkan seorang hamba Allah. Ayat ini menyatakan bahwa al-masih yang dipertuhankan oleh orang-orang nasrani sama sekali tidak enggan, tidak malu, menjadi hamba Allah yang tunduk dan taat kepada-Nya, dan begitu pula para malaikat yang terdekat kepada Allah, yakni malaikatmalaikat yang didekatkan kedudukannya di sisi Allah seperti malaikat jibril, mikail, dan israfil. Dan barang siapa enggan menyembah-Nya dan menyombongkan diri, serta tidak taat kepada perintah-Nya, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua, baik yang enggan maupun yang menyombongkan diri, kepada-Nya, kelak di hari kemudian.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penafsiran dari kalangan ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 171 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dikaji

Terdapat berbagai materi yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Fatihah 4, Al-Fatihah 5, An-Nahl 114, Al-Anbiya 30, Al-Muthaffifin, Al-Humazah. Juga Al-A’raf 54, At-Tin 4, An-Nisa, At-Taubah, Al-Ma’idah 48, Ali ‘Imran 190.

  1. Al-Fatihah 4
  2. Al-Fatihah 5
  3. An-Nahl 114
  4. Al-Anbiya 30
  5. Al-Muthaffifin
  6. Al-Humazah
  7. Al-A’raf 54
  8. At-Tin 4
  9. An-Nisa
  10. At-Taubah
  11. Al-Ma’idah 48
  12. Ali ‘Imran 190

Pencarian: surat yasin arab saja pdf, as shaf, doa al fatihah dan artinya, surat ar rum ayat 41 42 dan artinya, surat maryam arab

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: