Surat An-Nisa Ayat 151

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا

Arab-Latin: Ulā`ika humul-kāfirụna ḥaqqā, wa a'tadnā lil-kāfirīna 'ażābam muhīnā

Artinya: Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.

« An-Nisa 150An-Nisa 152 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Surat An-Nisa Ayat 151

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 151 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah penting dari ayat ini. Diketemukan berbagai penjabaran dari para ulama tafsir terhadap isi surat An-Nisa ayat 151, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka itulah orang-orang kafir yang sebenar-benarnya,yang tidak ada keraguan lagi padanya. Dan kami menyediakan bagi orang-orang kafir itu,siksaan yang akan menghinakan dan menistakan mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

151. Orang-orang yang jauh dari kebenaran itu merupakan orang-orang yang ingkar secara jelas. Dan kami telah menyiapkan bagi mereka azab yang menghinakan karena mereka telah menghina para rasul.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

151. Orang-orang yang memilih jalan semacam itu adalah orang-orang kafir sejati. Sebab, orang yang ingkar kepada para rasul atau sebagian rasul dianggap telah ingkar kepada Allah dan para rasul-Nya. Dan untuk orang-orang kafir itu Kami telah menyiapkan azab yang menghinakan mereka kelak di hari Kiamat. Hal itu sebagai hukuman bagi mereka atas kesombongan mereka yang menolak beriman kepada Allah dan para rasul-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

151. أُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْكٰفِرُونَ (merekalah orang-orang kafir)
Yakni yang kafir sepenuhnya.

حَقًّا ۚ (yang sebenar-benarnya)
dengan sebenar-benarnya kekafiran.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

151 Merekalah adalah orang-orang yang kafir dengan sebenar-benarnya. Kekufuran telah tertanam dalam hati mereka tanpa keraguan, dan itu adalah kekufuran yang hakiki. Kami telah menyediakan siksaan yang menghinakan untuk orang-orang yang kafir itu.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka itulah orang-orang kafir yang sebenarnya} sudah kafir dengan pasti, tidak diragukan lagi {Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

151-152. Karena itulah Allah berfirman, “Merekalah orang-orang kafir yang sebenar-benarnya,” yang demikian itu agar tidak ada asumsi yang salah bahwa kedudukan mereka adalah pertengahan antara iman dan kufur. Alasan mereka disebut sebagai kafir hingga terhadap nabi yang mereka klaim bahwa mereka beriman kepadanya, bahwa setiap dalil yang menujukan dalil itu sendiri atau yang sepertinya atau yang lebih tinggi darinya adalah ada pada nabi yang mereka kafir kepadanya. Setiap syubhat yang mereka tunduhkan kepada nabi yang mereka kafir kepadanya, syubhat tersebut atau bahkan yang lebih besar darinya ada pada Rasul yang mereka Imani. Maka selain itu tidak ada lagi yang tersisa kecuali keinginan syahwat, nafsu dan sekedar pengakuan yang mungkin saja setiap orang mampu menolaknya dengan dalih yang sama sepertinya.
Dan tatkala Allah menyebutkan mereka adalah orang-orang kafir dengan sebenar-benarnya, lalu Allah sebutkan hukuman yang menyeluruh bagi mereka dan untuk semua orang yang kafir seraya berfirman, “kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu siksa yang menghinakan.” Sebagaimana mereka telah berlaku sombong dari beriman kepada Allah, maka Allah menghinakan mereka dengan siksaan yang menyakitkan lagi menghinakan,
“ Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan para RasulNya.” Ini mencakup keimanan kepada seluruh kabar yang di beritakan Allah tentang diriNya dan kepada seluruh perkara yang datang dari para Rasul berupa berita-berita dan hukum-hukum, dan mereka tidak membeda-bedakan antara satu rasul pun, akan tetapi mereka beruman kepada seluruhnya. Inilah keimanan yang hakiki dan keyakinan yang di dasari oleh keterangan yang kuat.
“ Kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya,” yaitu, balasan bagi keimanan mereka dan apa pun yang di hasilkan karenanya berupa amalan-amalan shalih, perkataan yang baik, dam ahklak yang terpuji. Sesuai dengan kondisinya. Dan sepeti inilah rahasia dari penyanderaan kata pahala kepada mereka. “ Dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” Allah mengampuni kesalahan-kesalahan dan menerima segala kebaikan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 150-152
Allah SWT mengancam orang-orang kafir termasuk orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengingkariNya dan para rasulNya dimana mereka memisahkan keimanan antara Allah dan para rasulNya, sehingga mereka mengimani sebagian nabi dan mengingkari sebagian lain hanya karena hawa nafsu dan tradisi mereka, dan apa yang mereka susun atas dasar nenek moyang mereka tanpa memiliki bukti yang jelas untuk keyakinan mereka atas hal itu. Tidak ada petunjuk yang membimbing mereka kepada hal itu, melainkan semata-mata hanya karena nafsu dan kecenderungan saja. Orang-orang Yahudi itu (laknat Allah atas mereka) beriman kepada para nabi, kecuali nabi Isa AS dan nabi Muhammad SAW, semoga shalawat dan salam dari Allah selalu tercurahkan atas keduanya. Sementara orang-orang Nasrani beriman kepada beberapa nabi dan mengingkari penutup para nabi, dan yang paling mulia di antara mereka, yaitu nabi Muhammad SAW. Sementara, penduduk Samirah tidak lagi beriman kepada nabi setelah Yusha’ bin Nun, penerus nabi Musa AS. Adapun orang-orang Majusi, dikatakan bahwa mereka mempercayai seorang nabi mereka. Dikatakan bahwa dia adalah Zoroaster, kemudian mereka mengingkari hukum-hukumnya dan meninggalkannya. Hanya Allah yang lebih Mengetahui. Maknanya adalah bahwa siapa saja yang mengingkari salah satu di antara nabi-nabi Allah, maka dia telah mengingkari semua nabi. Sesungguhnya beriman kepada setiap nabi yang diutus oleh Allah kepada penduduk bumi adalag sesuatu yang wajib. Siapa saja yang menolak kenabian nabi itu karena dengki, kecenderungan, atau hawa nafsu, maka jelas bahwa keimanannya terhadap orang yang dia imani bukanlah keimanan yang sesuai dengan syariat, melainkan karena keinginan dan hawa nafsu mereka semata. Oleh karena itu, Allah berfirman, (Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya) lalu menandai bahwa mereka adalah orang-orang yang mengingkari Allah dan rasul-rasulNya, (dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya) yaitu dalam keimanan, (dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian) yaitu jalan. Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang mereka, Lalu Dia berfirman (merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya) yaitu kekufuran mereka itu kenyataan yang pasti berdasarkan keyakinan mereka, karena keimanan itu bukan keimanan yang sesuai syariat, jadi sekalipun mereka beriman kepada Rasulallah, mereka akan beriman kepada nabi yang serupa dengannya dan kepada nabi yang lebih jelas dalilnya dan lebih kuat buktinya, atau mereka melihat kebenaran kenabiannya.
FirmanNya, (Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan) yaitu sebagaimana mereka meremehkan orang-orang yang telah mereka ingkari. Hal ini bisa karena tidak adanya perhatian mereka atas apa yang dia bawa itu dari Allah dan keberpalingan mereka darinya dan penerimaan mereka atas semua peninggalan-peninggalan yang ada di dunia yang tidak mengandung hal yang penting bagi mereka, atau bisa karena keingkaran mereka terhadapnya setelah mereka mengetahui kenabiannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan rahib-rahib Yahudi pada zaman Rasulullah SAW di mana mereka dengki kepada beliau atas apa yang diberikan kepada beliau berupa kenabian yang agung, sehingga mereka menentang, mendustakan, melawan, memfitnah, dan memeranginya, sehingga Allah memberikan kehinaan dunia kepada mereka, yang akan terus berlanjut sampai kehinaan di akhirat. (Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah) (Surah Al-Baqarah: 61) di dunia dan akhirat. Firman Allah, (Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka) yaitu umat nabi Muhammad SAW, karena sesungguhnya mereka beriman kepada setiap kitab yang diturunkan Allah dan setiap nabi yang diutus Allah, Sebagaimana Allah SWT berfirman, (Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali" (285)) (Surah Al-Baqarah) Kemudian Allah memberitahukan bahwa Dia telah menyiapkan balasan yang melimpah, pahala yang banyak, dan pemberian yang sangat indah. Allah berfirman, (kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya) sesuai dengan keimanan mereka kepada Allah dan para rasulNya. (Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) terhadap dosa-dosa mereka, yaitu jika ada di antara mereka yang memiliki dosa, segala puji bagi Allah.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 151: 150-151. Sesungguhnya mereka yang kufur kepada Allah dan Rasul- rasul Nya, dan hendak membedakan antara Allah dan Rasul-rasulNya, dan berkata: Kami mau beriman kepada sebahagian dan tidak mau beriman kepada sebahagian, dan mereka hendak mengambil satu jalan di antara itu. (Maka) sebenar-benar kafir, dan Kami telah sediakan bagi orang-orang kafir itu. 'adzab yang menghina.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Agar tidak ada kesan bahwa mereka berada di tengah-tengah antara keimanan dan kekafiran.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 151

Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasulrasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, seperti orang-orang yahudi dan orang-orang nasrani, dengan mengatakan, kami beriman kepada sebagian, yakni beriman kepada nabi musa atau nabi isa, dan kami mengingkari sebagian yang lain, tidak beriman kepada nabi Muhammad, serta dengan ucapannya itu mereka bermaksud mengambil jalan tengah antara iman atau ingkar, merekalah, yaitu orang-orang yang beriman kepada sebagian rasul-rasul Allah dan ingkar kepada sebagian rasul-rasul yang lain, orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan sesuai dengan perbuatannya adapun orang-orang yang beriman dengan sesungguhnya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, para rasul-rasul itu, kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada mereka sesuai dengan amalnya. Allah maha pengampun terhadap dosa-dosa hamba-Nya, lagi maha penyayang dengan mencurahkan rahmat-Nya yang tidak terkira kepada orang-orang yang beriman.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penafsiran dari berbagai ulama tafsir mengenai isi dan arti surat An-Nisa ayat 151 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Sokong dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dikunjungi

Tersedia banyak materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Fatihah 4, Al-Fatihah 5, Ali ‘Imran 190, Al-Humazah, Al-Muthaffifin, An-Nisa. Juga An-Nahl 114, At-Tin 4, At-Taubah, Al-Anbiya 30, Al-A’raf 54, Al-Ma’idah 48.

  1. Al-Fatihah 4
  2. Al-Fatihah 5
  3. Ali ‘Imran 190
  4. Al-Humazah
  5. Al-Muthaffifin
  6. An-Nisa
  7. An-Nahl 114
  8. At-Tin 4
  9. At-Taubah
  10. Al-Anbiya 30
  11. Al-A’raf 54
  12. Al-Ma’idah 48

Pencarian: al isra ayat 53, 3 ayat terakhir surah al baqarah mp3, bacaan alif lam mim latin, kam min fiatin, al a'raf ayat 27

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: