Surat An-Nisa Ayat 137

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ثُمَّ كَفَرُوا۟ ثُمَّ ءَامَنُوا۟ ثُمَّ كَفَرُوا۟ ثُمَّ ٱزْدَادُوا۟ كُفْرًا لَّمْ يَكُنِ ٱللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًۢا

Arab-Latin: Innallażīna āmanụ ṡumma kafarụ ṡumma āmanụ ṡumma kafarụ ṡummazdādụ kufral lam yakunillāhu liyagfira lahum wa lā liyahdiyahum sabīlā

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.

« An-Nisa 136An-Nisa 138 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Mengenai Surat An-Nisa Ayat 137

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 137 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran penting dari ayat ini. Ada beragam penjelasan dari banyak ulama terkait kandungan surat An-Nisa ayat 137, antara lain seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya orang-orang yang telah memasuk dalam keimanan, kemudian mereka kembali menuju kekafiran, lalu dia kembali lagi kepada keimanan, dan kemudian meninggalkannya menuju kekafiran kembali, lantas berketetapan hati di atas kekafiran dan terus berada di atasnya, niscaya Allah tidak akan mengampuni mereka dan juga tidak menunjukan mereka kepada jalan dari jalan-jalan hidayah yang mereka akan selamat dengannya dari akibat yang buruk.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

137. Sesungguhnya keadaan orang-orang munafik selalu berganti-ganti dari keimanan menuju kekafiran, dan dari kekafiran menuju keimanan, kemudian dari keimanan kembali kepada kekafiran dan begitu seterusnya; mereka kehilangan kemampuan untuk memahami hakikat dan keutamaan keimanan. Manusia seperti mereka tidak dapat diharapkan lagi untuk mendapat petunjuk menuju kebaikan yang tidak mampu memilih hanya bermanfaat, sehingga layak bagi mereka untuk Allah jauhkan dari rahmat, keridhoan, ampunan, dan kebaikan-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

137. Sesungguhnya orang-orang yang kembali menjadi kafir setelah beriman, yaitu mereka menyatakan beriman kemudian murtad, kemudian beriman lagi, lantas murtad, dan bersikukuh mempertahankan kekafiran mereka hingga ajal menjemput mereka, niscaya Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa mereka dan tidak akan membimbing mereka ke jalan lurus yang mengantarkan mereka kepada Allah -Ta'ālā-.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

137. لَّمْ يَكُنِ اللهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًۢا (sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus)
Karena mereka jauh sekali dari keikhlasan kepada Allah dan keimanan yang benar. Dan ketidak pastian, kekufuran yang terulang-ulang, dan keingkaran yang berlarut-larut merupakan bukti bahwa mereka hanya bermain-main dengan agama, mereka tidak memiliki niat yang benar dan tujuan yang ikhlas, mereka adalah orang-orang munafik dan zindik. Apabila mereka dilihat oleh orang beriman mereka mengaku Islam, namun apabila mereka pergi mereka menunjukkan kekafiran.
Ibnu Abbas berkata: “mereka tidak diampuni jika mereka tetap berada dalam kekafiran sampai meninggal”. Adapun orang kafir yang kemudian beriman dan menyucikan keimanannya serta berlepas diri dari kekafiran maka ia sungguh telah diberi hidayah oleh Allah, dan keislamannya menghapus apa yang telah lalu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

137 Sesungguhnya beberapa orang-orang munafik berada dalam kebimbangan antar kafir dan iman kemudian bertambah kekafirannya dengan memerangi rasul dan mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak pula menunjuki mereka kepada jalan yang lurus menuju surga sebab ketetapan mereka dalam belenggu kekafiran


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, lalu kafir, kemudian beriman (lagi), kemudian kafir (lagi), lalu bertambah kekufurannya} mereka bersikeras pada kekufuran sampai mereka mati {Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak menunjukkan kepada mereka jalan} jalan menuju kebenaran


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

137. Maksudnya, barangsiapa yang berulang kali terjadi kekufuran pada dirinya setelah keimanan; di mana dia mendapat petunjuk masuk Islam kemudian tersesat, melihat (kebenaran) kemudian buta, beriman kemudian kafir, dan berlanjut di atas kekufurannya bahkan kekufurannya bertambah, maka sesungguhnya ia telah jauh dari ampunan karena ia telah melakukan perkara yang merupakan penghalang terbesar yang merintanginya dalam memperoleh ampunan tersebut, sesungguhnya kekufurannya itu menjadi hukuman untuknya dan menjadi tabiat yang tidak akan lenyap darinya, sebagaimana Allah berfirman,
"Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (Ash-Shaff:5) dan
"Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." (Al-An’am:110)
Ayat ini menunjukkan bahwa bila kekufuran mereka tidak bertambah akan tetapi mereka kembali kepada keimanan dan meninggalkan keyakinan mereka berupa kekufuran tersebut, walaupun mereka telah berulang kali keluar dari Islam, lalu bila ketetapan tersebut dibuat untuk tindakna kekufuran, maka selain dari kekufuran seperti kemaksiatan yang tidak menyebabkan kekufuran adalah lebih utama dan lebih patut, bahwa seorang hamba bila berulang-ulang me;akukan kemaksiatan kemudian ia kembali kepada taubat, niscaya Allah akan kembali juga mengampuninya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 137-140
Allah SWT memberitahu tentang orang yang beriman, kemudian dia keluar dari keimanan itu, lalu dia kembali dan terus menerus dan bertambah dalam kesesatannya hingga dia meninggal dunia. Sehingga , tidak ada pertaubatan bagi orang itu setelah kematiannya, dan Allah tidak akan mengampuninya atau memberinya jalan keluar menuju petunjuk. Oleh karena itu Allah berfirman, (maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (kemudian bertambah kekafirannya) yaitu mereka bertambah dalam kekafirannya sampai mereka mati. Demikian juga yang diungkapkan oleh Mujahid.
Kemudian Allah berfirman, (Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (138)) yaitu orang-orang munafik memiliki sifat ini. Mereka pertama-tama beriman, kemudian mereka kafir, sehingga hati mereka dikunci mati. Kemudian Allah menggambarkan bahwa mereka memilih orang-orang kafir sebagai teman daripada orang-orang mukmin. Yaitu sebenarnya mereka sejatinya mendukung dan menyatakan kesukaan mereka kepada orang-orang kafir. Ketika mereka bertemu dengan orang-orang kafir, mereka berkata,”Sesungguhnya kami bersama kalian, sesungguhnya kami hanya mengolok-olok orang mukmin dengan menampakkan persetujuan kami dengan mereka” Allah berfirman seraya mencela atas apa yang mereka lakukan berupa mendukung orang-orang kafir (Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu?) Kemudian Allah memberitahukan bahwa segala kekuatan itu hanya milikNya dan tidak ada sekutu bagiNya dan bagi orang yang menjadikan sekutu untukNya Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain (Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya) (Surah Faathir: 10) dan (Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui) (Surah Al-Munafiqun: 8) Tujuan dari hal ini adalah mendorong orang-orang untuk mencari kekuatan dari sisi Allah, meminta perlindungan dengan kepadaNya, dan bergabung dengan hamba-hambaNya yang mukmin yang akan mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat"
Firman Allah: (Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka) yaitu jika kalian tetap melakukan sesuatu yang dilarang setelah sampai larangan itu kepada kalian serta kalian senang untuk duduk-duduk bersama mereka di tempat yang digunakan (oleh mereka) untuk mengingkari ayat-ayat Allah, memperolok-oloknya, dan meremehkannya, lalu kalian menyampaikan kesenangan kalian dengan duduk di situ kepada mereka. Maka sungguh kalian telah ikut serta dalam perbuatan mereka itu di sana. Oleh karena itu Allah berfirman (tentulah kamu serupa dengan mereka) dalam dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah dia duduk di meja makan yang di atasnya dipenuhi oleh khamr”
Dalam ayat ini, yang ditekankan sebagai larangan terkait hal itu dalam ayat ini adalah firman Allah dalam surat Al-An'am, yang merupakan surat Makkiyah, (Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu) (68)) (Surah Al-An'am). Muqatil bin Hayyan berkata bahwa ayat ini telah menasakh oleh ayat dalam surat Al-An'am, yaitu bahwa firmanNya (tentulah kamu serupa dengan mereka) untuk firmanNya, (Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa) (Surah Al-An'am: 69) Firman Allah, (Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam) yaitu sebagaimana mereka ikut serta dalam kekufuran, Allah juga menyatukan mereka dalam azab neraka Jahannam selamanya, dan mengumpulkan mereka dalam tempat siksaan, hukuman, belenggu, dan akan meminum dan mandi dengan air yang sangat dan mereka akan terus seperti itu"


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 137: Sesungguhnya yang beriman, kemudian kufur, orang-orang remu dian beriman, kemudian kufur, kemudian beriman,kemudian kufur, kemudian bertambah kekufur- mereka, Allah tidak akan beri ampun bagi mereka dan tidak akan la tunjukkan bagi mereka satu jalan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Misalnya di samping kekafirannya, ia merendahkan Islam pula.

Ada yang menafsirkan ayat di atas sebagai berikut, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa, yaitu orang-orang Yahudi, lalu kafir karena menyembah anak sapi, kemudian beriman lagi setelahnya, lalu kafir lagi kepada Nabi Isa dan bertambah lagi kekafirannya dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Allah tidak akan mengampuni mereka selama mereka seperti itu dan tidak menunjukkan mereka jalan yang lurus." Yakni jauh dari taufiq dan hidayah ke jalan yang lurus. Ayat di atas juga menunjukkan bahwa jika mereka tidak bertambah kafir, bahkan kembali kepada Islam serta meninggalkan kekafirannya, maka Allah akan mengampuni mereka meskipun telah melakukan kemurtadan berkali-kali. Jika orang yang melakukan kekafiran saja seperti ini, yakni Allah akan menerima tobatnya jika dia kembali, maka terhadap dosa-dosa yang di bawahnya sudah tentu Allah akan membukakan pintu tobat kepadanya jika dia kembali bertobat, meskipun ia telah berkali-kali melakukan dosa.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 137

Ayat ini secara khusus menerangkan keadaan orang-orang munafik. Sesungguhnya orang-orang yang beriman lalu kafir, kemudian beriman lagi, kemudian kafir lagi, lalu bertambah kekafirannya selamanya hingga mati dalam kekafiran, maka Allah tidak akan mengampuni mereka setelah mereka mati, dan tidak pula menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus, yaitu jalan menuju surga. Sampaikanlah berita gembira sebagai ejekan dan kecaman kepada orang-orang munafik, wahai nabi Muhammad, bahwa bagi mereka di akhirat kelak siksaan yang pedih, dan bahkan mereka akan berada pada tingkat yang paling rendah, buruk, dan berat dari neraka jahanam sebagai balasan dari perbuatan mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjelasan dari para mufassirin terkait isi dan arti surat An-Nisa ayat 137 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Support usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Banyak Dikunjungi

Terdapat ratusan materi yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Bismillah, An-Naziat, Al-Ma’idah 3, Al-‘Ashr, An-Nashr, Az-Zumar 53. Juga Al-Qari’ah, Al-Kahfi 1-10, An-Nisa 59, Quraisy, Yusuf, Al-Lahab.

  1. Bismillah
  2. An-Naziat
  3. Al-Ma’idah 3
  4. Al-‘Ashr
  5. An-Nashr
  6. Az-Zumar 53
  7. Al-Qari’ah
  8. Al-Kahfi 1-10
  9. An-Nisa 59
  10. Quraisy
  11. Yusuf
  12. Al-Lahab

Pencarian: al isra 79, albaqarah 153, surat maryam 71, an naba ayat 40 latin, al balad litequran

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: