Surat An-Nisa Ayat 117

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِن يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦٓ إِلَّآ إِنَٰثًا وَإِن يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطَٰنًا مَّرِيدًا

Arab-Latin: Iy yad'ụna min dụnihī illā ināṡā, wa iy yad'ụna illā syaiṭānam marīdā

Artinya: Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,

« An-Nisa 116An-Nisa 118 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Dengan Surat An-Nisa Ayat 117

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 117 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penjelasan dari para mufassirin mengenai kandungan surat An-Nisa ayat 117, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tidaklah Kaum musyrikin menyembah selain Allah kecuali hanya kepada berhala-berhala yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan menimpakkan mudarat. Dan mereka sebenarnya tidaklah menyembah, kecuali kepada setan yang amat durhaka terhadap Allah, yang telah berbuat kerusakan dam melakukan kerusakan yang mencapai batas yang parah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

117-118. Kemudian Allah menjelaskan keadaan orang-orang musyrik bahwa mereka tidaklah berdoa agar hajat mereka terpenuhi dan musibah mereka terselesaikan kecuali kepada orang-orang yang telah mati.

Dahulu orang-orang musyrik tersebut sangat mengagumkan orang-orang yang telah mati dan berdoa kepada mereka sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan ahli kitab dan sebagian orang Islam pada saat ini. Atau orang-orang musyrik tersebut tidak berdoa kecuali kepada perempuan seperti al-Laata dan al-'Uzza. Dahulu setiap kabilah memiliki berhala dan menyebutnya dengan perempuan milik Bani Fulan.

Padahal apa yang mereka sembah itu tidak lain adalah setan yang durhaka yang tidak dapat memberi suatu kebaikan sedikitpun, sebab setanlah yang memerintahkan mereka untuk menyembah berhala tersebut, dan ketaatan mereka kepada setan merupakan bentuk penyembahan, maka dari itu Allah memberi balasan kepadanya dengan menjauhkannya dari rahmat dan karunia-nya. Setanlah yang mengajak kepada keburukan dan kebatilan dalam diri manusia dan membisikkan bisikannya ke dalam dada mereka, memberi mereka janji-janji dan angan-angan. Setan berkata: "aku akan mengerahkan seluruh tenagaku untuk menarik orang-orang yang ada di bawah kuasa-Mu, dan mereka tidak akan dapat keluar menjadi kehendak-Mu yang telah Engkau tetapkan bagiku."


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

117. Orang-orang musyrik itu tidaklah menyembah bersama Allah selain berhala-berhala yang dinamai dengan nama-nama perempuan, seperti Lāta dan Uzzā, yang tidak dapat mendatangkan manfaat maupun mudarat. Sejatinya yang mereka sembah tidak lain adalah setan yang senantiasa durhaka kepada Rabbnya dan sama sekali tidak mengandung kebaikan. Karena setanlah yang menyuruh mereka menyembah berhala.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

117. إِن يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦٓ إِلَّآ إِنٰثًا (Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala perempuan)
Yakni apa yang mereka sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala yang memiliki nama-nama perempuan seperti Laata, Uzza, dan Manat.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan kata “perempuan” adalah para malaikat, karena orang-orang musyrik mengatakan para malaikat adalah putri-putri Allah.
Dari Dhahhak ia berkata: orang-orang musyrik mengatakan para malaikat adalah putri-putri Allah, dan kami menyembah mereka agar dapat mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya. Dhahhak menambahkan: mereka menjadikan para malaikat sesebahan-sesembahan dan membentuk berhala mereka dengan bentuk anak-anak perempuan lalu mereka menghiasi mereka dengan perhiasan dan kalung, kemudian mereka mengatakan mereka mirip anak-anak perempuan Allah yang kami sembah (yang mereka maksudkan adalah para Malaikat).

وَإِن يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطٰنًا مَّرِيدًا (dan mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka)
Yakni Iblis. Karena apabila mereka mentaatinya dalam apa yang dibujukkan kepada mereka sungguh mereka telah menyembahnya.
Dan makna (المريد) yakni pembangkang lagi durhaka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

117 Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala yang tidak bisa berbuat apa-apa, yaitu berhala yang mereka namai perempuan seperti Lata, Uza, Manah dan sebagainya. Orang Arab biasa menyebut sesuatu yang lemah dengan nama perempuan, dan dengan menyembah berhala itu tidak lain mereka hanyalah menyembah setan yaitu iblis, yang amat sangat durhaka kepada Allah


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka tidak menyembah selain Dia} orang-orang musyrik tidak menyembah kepada selain Allah {kecuali berhala} berhala-berhala yang memiliki nama berjenis perempuan (dalam bahasa Arab), seperti Latta, Uzza, dan Manah {mereka juga tidak menyembah} mereka juga tidak menyembah {kecuali setan yang durhaka} keluar dari ketaatan kepada Allah


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

117-118. Maksudnya, tidaklah orang-orang musyrik itu berdoa kepada selain daripada Allah kecuali wanita-wanita, yaitu patung-patung dan berhala-berhala yang dinamaka dengan nama-nama wanita seperti al-Uzza, Manat dan sebagainya. Dan suatu hal yang perlu di ketahui bahwa nama itu menunjukan kepada dzat yang dinamakan dengannya, lalu apabila nama-nama berhala mereka itu adalah nama-nama perempuan yang tidak sempurna, dengan nama-nama tersebut dan tidak adanya sipat kesempurnaan padanya, seperti yang di kabarkan oleh Allah pada beberapa tempat dalam kitabNya bahwa berhala-berhala itu tidaklah dapat menciptakan, memberi rezeki, tidak menghindarkan penyembah-penyembahannya bahkan dirinya sendiri dari kemudharatan dan tidak dapat pula mendatangkan manfaat, tidak mampu membela dirinya sendiri dan orang yang hendak berbuat jahat kepadanya, tidak memiliki pendengaran, tidak pula penglihatandan tidak pula hati, lalu bagaimana mungkin dzat yang seperti ini di sembah kemudian meninggan keihklasan kepada dzat yang memiliki nama-nama yang baik, sifat-sifat yang tinggi, pujian, kesempurnaan, keagungan, kemuliaan, kehormatan, keindahan, kasih sayang, kebaikan, karunia, keesaan, dalam mencipta dan mengatur, serta memiliki hikmah yang agung dalam mengurus dan menetapkan.
Tidaklah yang seperti ini melainkan sejelek-jeleknya kejelekan yang menujukan akan kekurangan pelakunya dan keterpurukannya kepada kehinadinaan, suatu tingkatan terendah dari apa yang diperkirakan oleh seorang yang mengira-ngira atau yang di utarakan oleh orang yang membicarakannya, di samping itu ibadah mereka tersebut sesungguhnya bentuknya saja ditunjukan kepada berhala dan patung yang penuh kekurangan tersebut, namun hakikatnya tidaklah merekamenyembah kecuali kepada setan yang merupaka musuh yang nyata bagi mereka, yang menhendaki agar mereka celaka, dan selalu berusaha mencelakakan mereka dengan segala macam kemampuaanya, yang merupakan suatu keadaan yang sangat jauh dari Allah, Allah telah melaknatnya dari rahmatNya, sebagaimana Allah menjauhkanNya dari rahmatNya, ia juga berusaha menjauhkan manusia dari rahmat Allah, sesungguhnya setan itu hanya menyeru golongannya agar menjadi penghuni-penghuni neraka.
Oleh sebab itu Allah mengabarkan tentang usaha setan dalam menjerumuskan manusia, menghiasi keburukan dan kejahatan unutk mereka, dan bahwa ia telah berkata kepada Rabbnya seraya bersumpah, “saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hambamu bagian yang sudah di tentukan untukku,” yaitu yang di tentukan, setan yang terlaknat itu telah mengetahui bahwa hamba-hamba Allah yang pilihantidaklah mampu ia kuasai, sesungguhnya ia hanya berkuasa terhadap orang-orang yang mencintainya dan mendahulukan ketaatan kepadanya daripada ketaatan kepada Rabbnya. Dan setan juda telah bersumpah pada tempat yang lain bahwa ia akan benar-benar menjerumuskan mereka seluruhnya, kecuali hamba-hambMu yang pilihan di antara mereka, inilah yang diperkirakan dan di yakini oleh setan yang jahat itu, Alla mengabarkan tentang terjadinya perkara tersebut dengan FirmanNya,
" Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman." (As-Saba:20).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 116-122
Telah disebutkan penjelasan tentang ayat ini sebelumnya, yaitu tentang firmanNya (Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik…). Kami telah menyebutkan hadits-hadits yang berhubungan dengan ayat tersebut di awal surah ini.
Firman Allah (Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya) yaitu maka dia telah menapaki jalan selain jalan kebenaran, tersesat dari petunjuk setelah menyimpang dari kebenaran. Dia merusak dirinya sendiri, dan merugi di dunia dan akhirat. Dia telah kehilangan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Firman Allah: (Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) diriwayatkan dari Aisyah tentang ayat (Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) dia berkata maknanya adalah berhala-berhala.
Penafsiran ini sama dengan firman Allah SWT (Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata dan Uzza (19) dan Manah yang ketiga, yang kemudian? (20 Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan (21) Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil (22) Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka (23)) [Surah An-Najm: 19-23]. Allah SWT juga berfirman (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban (19)) (Surah Az-Zukhruf) dan (Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka) (158) Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan (159)) (Surah Ash-Shaffat)
Ali bin Abi Thalhah dan Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman Allah (Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) yaitu orang-orang mati
Firman Allah (dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka) yaitu setanlah yang memerintahkan mereka untuk melakukan itu, membuatnya terlihat bagus dan menghiasnya untuk mereka, dan pada dalam keadaan yang sama, sesungguhnya mereka menyembah iblis. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" (60)) [Surah Yasin] Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang malaikat yang berkata pada hari kiamat tentang orang-orang musyrik yang mengklaim ibadah mereka di dunia (bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu) (Surah Saba’: 41)
Firman Allah: (yang dilaknati Allah) yaitu Allah mengusir dan menjauhkannya dari rahmatNya, serta mengeluarkannya dari sisiNya. (dan setan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hambaMu bagian yang sudah ditentukan) yaitu yang telah ditentukan, ditakdirkan dan diketahui.
Muqatil bin Hayyan berkata: "Dari setiap seribu sembilan ratus sembilan puluh masuk neraka, dan satu masuk surga, (dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka) dari kebenaran (dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka) yaitu Aku memperindah bagi mereka sesuatu untuk meninggalkan taubat. Allah, dan memenuhi mereka dengan angan-angan palsu dan mendorong mereka untuk menunda-nunda, serta membuat mereka mengelabui diri sendiri. Firman Allah: (dan menyuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak)
Qatadah, As-Suddi, dan lainnya berkata: yaitu merobeknya dan menjadikannya tanda dan bagi unta Bahirah, Saibah, dan Washilah.
(dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya) Ibnu Abbas berkata: yaitu dengan mengebiri binatang-binatang itu"
Ibnu Abbas, dalam riwayat darinya, Mujahid, ‘Ikrimah, Ibrahim An-Nakha'i, Al-Hasan, Qatadah, Al-Hakam, As-Suddi, Adh-Dhahhak, dan ‘Atha' Al-Khurasani berkata tentang firmanNya: (dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya) maknanya yaitu agama Allah, dan ini sebagaimana firmanNya: (Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu) (Surah Ar-Rum: 30) yaitu berdasarkan firman itu Dia menjadikannya sebagai perintah yaitu "Janganlah kalian mengubah fitrah yang diberikan Allah, dan ajaklah manusia agar sesuai fitrah mereka" sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah,”dia berkata,” Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani "
Kemudian Allah SWT berfirman: (Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata), yaitu sungguh dia merugi di dunia dan akhirat. Kerugian itu tidak bisa ditanggulangi dan tidak ada perbaikan bagi orang yang mengalaminya. Firman Allah: (Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka (120)). Ini adalah pemberitahuan tentang kenyataan, bahwa sesungguhnya setan menjanjikan wali-walinya dan membuat mereka berangan-angan bahwa mereka adalah orang-orang yang berhasil di dunia dan akhirat, tetapi dia berdusta dan membuat-buat hal itu. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka) (Ibrahim: 22) sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang Iblis pada hari kiamat (Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (22)) (Surah Ibrahim)
Firman Allah: (Mereka itu) yaitu orang-orang yang pasti mendapatkan sesuatu yang telah Dia siapkan untuk mereka (tempatnya Jahannam) yaitu tempat kembali mereka pada hari kiamat (dan mereka tidak memperoleh tempat lari darinya) yaitu mereka tidak mendapatkan tempat berlindung, jalan keluar, dan tempat untuk melarikan diri.
Kemudian Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang berbahagia dan bertakwa, dan balasan mereka dapatkan berupa kemuliaan sempurna. Allah SWT berfirman: (Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) yaitu hati mereka bersih dan anggota tubuh mereka mengerjakan kebaikan yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka meninggalkan perbuatan munkar yang dilarang untuk mereka. (kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya) yaitu mereka bisa mengalirkannya ke manapun yang mereka inginkan (mereka kekal di dalamnya selama-lamanya) yaitu tanpa pernah hilang atau berpindah. (Allah telah membuat suatu janji yang benar) yaitu ini adalah janji dari Allah, dan janji Allah itu hakikatnya pasti terjadi. Oleh karena itu Dia menegaskannya dengan menggunakan mashdar yang menunjukkan pada kepastian suatu berita, yaitu firmanNya (Haqqan) kemudian Allah berfirman: (Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?) yaitu tidak ada yang lebih benar dari Allah dalam firmanNya, yaitu dalam beritanya. Tidak ada Tuhan dan Rabb selainNya. Rasulallah SAW dalam khutbahnya bersabda: “Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah kalam Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk nabi Muhammad SAW. Seburuk-buruk perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, dan setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka"


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 117: Tidak mereka menyeru yang Jain daripada-Nya, melainkan pe- rempuan-perempuan, dan tidak me- reka menyeru melainkan setan yang durhaka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Asal arti Inaatsan dalam ayat di atas adalah perempuan-perempuan. Patung-patung berhala yang disembah oleh orang-orang Arab Jahiliyah itu biasanya diberi nama dengan nama-nama perempuan seperti Laata, Uzza dan Manah. Sudah menjadi maklum, bahwa nama menunjukkan orang yang dinamai. Jika namanya adalah nama-nama perempuan yang memang memiliki kekurangan, maka yang demikian menunjukkan kelemahan berhala-berhala itu. Hal ini sebagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menerangan di beberapa tempat dalam Al Qur'an tentang kelemahan berhala, yakni bahwa berhala-berhala itu tidak dapat menciptakan, memberi rezki, menolak musibah yang menimpa penyembahnya, bahkan berhala itu tidak dapat menolak bahaya yang datang menimpa dirinya. Berhala juga tidak mempunyai pendengaran, penglihatan dan hati. Jika demikian, mengapa makhluk yang begitu lemah ini disembah, sedangkan Allah yang memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi malah tidak disembah; padahal Dia Tuhan yang berhak mendapat pujian, Tuhan yang memiliki kesempurnaan, kemuliaan, keagungan, keperkasaan, keindahan, kasih sayang, kebaikan, ihsan, sendiri dalam mencipta dan mengatur serta memiliki hikmah yang besar dalam syari'at dan qadar-Nya. Di samping itu, ibadah yang mereka arahkan kepada berhala, pada hakikatnya adalah menyembah setan; makhluk yang menjadi musuh mereka, makhluk yang menginginkan mereka binasa, dan berusaha mencari jalan untuk itu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 117

Ayat yang lalu menjelaskan dosa perbuatan syirik dan kesesatan yang sangat jauh yang dialami oleh mereka musyrik, sedangkan pada ayat ini Allah menjelaskan beberapa bentuk perbuatan syirik itu. Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah ina'š, yaitu berhala-berhala, yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Berhala-berhala itu disebut ina'š, yang berasal dari kata anaša yang serupa dengan huruf-huruf yang membentuk kata wašana, karena mengandung makna kelemahan, keterpisahan, banyak, dan karena diyakini bahwa berhala-berhala itu adalah anak-anak perempuan. Dan oleh sebab itu, mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, karena setanlah yang membawa dan mengantarkan mereka untuk melakukan perbuatan syirik itumereka dilaknati Allah, yaitu dijauhkan rahmat dan karunia serta kebajikan dari-Nya dan setan itu mengatakan, aku pasti akan selalu berusaha mengambil bagian tertentu yang telah engkau tentukan bagiku dari hamba-hamba-Mu yang durhaka kepada-Mu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penjelasan dari banyak pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat An-Nisa ayat 117 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dikaji

Ada banyak konten yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-A’raf, Al-Baqarah 216, Yasin 40, Al-Baqarah 284-286, Yunus 41, Al-Fatihah 7. Ada pula Ali ‘Imran 191, Luqman 13-14, Al-Fatihah 1, Assalaamualaikum, Al-Fatihah 2, Ali ‘Imran 104.

  1. Al-A’raf
  2. Al-Baqarah 216
  3. Yasin 40
  4. Al-Baqarah 284-286
  5. Yunus 41
  6. Al-Fatihah 7
  7. Ali ‘Imran 191
  8. Luqman 13-14
  9. Al-Fatihah 1
  10. Assalaamualaikum
  11. Al-Fatihah 2
  12. Ali ‘Imran 104

Pencarian: menulis surat shaad ayat 54, surah al furqan ayat 63 latin, surat ayat 5, al baqarah ayat 19 latin, ayat kedua surat al-ikhlas

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: