Surat An-Nisa Ayat 61

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَإِلَى ٱلرَّسُولِ رَأَيْتَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُودًا

Arab-Latin: Wa iżā qīla lahum ta'ālau ilā mā anzalallāhu wa ilar-rasụli ra`aital-munāfiqīna yaṣuddụna 'angka ṣudụdā

Artinya: Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.

« An-Nisa 60An-Nisa 62 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Mengenai Surat An-Nisa Ayat 61

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 61 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjelasan dari beragam mufassir mengenai kandungan surat An-Nisa ayat 61, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan apabila mereka dinasihati dan dikatakan kepada mereka,”kemarilah kepada wahyu yang Allah turunkan dan kepada rasul dan petunjuknya,” kamu dapat melihat orang-orang yang menampakkan keimanan secara lahir dan menyembunyikan kekafiran,berpaling darimu dengan sejauh-jauhnya


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

61. Apabila orang-orang munafik itu diberitahu, “Marilah kembali kepada hukum yang Allah turunkan di dalam kitab suci-Nya, dan kembali kepada rasul agar dia memutuskan perselisihan yang terjadi di antara kalian,” kamu -wahai Rasul- melihat mereka benar-benar berpaling darimu dan mencari sumber hukum yang lain.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

61. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ مَآ أَنزَلَ اللهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنٰفِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُودًا (Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu)
Yakni kabur dan berpaling dari berhukum kepada al-qur’an dan Rasulullah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

61. Dam ketika dikatakan kepada orang-orang Yahudi yang munafik itu: “Marilah tunduk kepada hukum dan ketentuan Allah serta rasulullah.” Maka kamu akan melihat orang-orang munafik itu menolakmu dan tidak mau memutuskan hukum dengan Al-Qur’an dan nabi SAW


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Apabila dikatakan kepada mereka,“Marilah (patuh) pada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” kamu melihat orang-orang munafik benar-benar berpaling darimu} mereka benar-benar berpaling darimu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

60-61. Allah membuat hamba-hambaNya heran dari kondisi orang-orang munafik yang mengira bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman kepada apa yang dibawa oleh Rasul dan apa yang datang sebelumnya, namun demikian, “mereka hendak berhakim kepada thagut” yaitu setiap orang yang berhukum dengan selain syariat Allah, maka itulah thagut, padahal sebenarnya mereka “telah diperintah mengingkari thagut itu” lalu bagaimanakah bisa bersatu antara hal ini dengan keimanan, karena sesungguhnya iman itu mengharuskan adanya ketundukan kepada syariat Allah dan ketentuanNya terhadap setiap perkara, sehingga barangsiapa yang mengaku bahwa ia seorang Mukmin lalu ia memilih hukum thagut daripada hukum Allah, maka ia adalah pendusta dalam pengakuannya itu, dan ini merupakan penyesatan setan terhadap diri mereka, karena itu Allah berfirman, “Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-juahnya” dari kebenaran.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 60-63
Ini adalah bentuk pengingkaran dari Allah terhadap orang yang mengaku beriman kepada apa yang diturunkan Allah kepada Rasulullah dan kepada para nabi terdahulu. Dalam hal itu dia menghendaki menentukan hukum dalam menyelesaikan perselisihan kepada selain Kitabullah dan sunnah Rasulullah, sebagaimana yang disebutkan dalam penyebab turunnya ayat ini, bahwa ada seorang dari kaum Anshar dan orang Yahudi yang sedang berselisih. Orang Yahudi berkata, “Di antara aku dan kamu ada Muhammad,” dan yang lain berkata,”Di antara aku dan kamu ada Ka'b bin Al-Asyraf.” Dikatakan,”Dalam kelompok orang munafik ada yang menampakkan keislamannya. Mereka ingin untuk menentukan hukum dengan hukum Jahiliyyah, dikatakan juga hal lain. Sedangkan ayat itu lebih umum dari semua itu. Sesungguhnya ayat itu mencela orang yang menentukan hukum tanpa menggunakan Kitabullah dan sunnah. Mereka menentukan hukum kepada sesuatu selain keduanya dengan cara yang bathil, dan itu yang dimaksud dengan thaghut. Oleh karena itu Allah berfirman (Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu …) sampai ayat terakhir
Firman Allah, (padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu) yaitu mereka menolak seperti orang-orang sombong dan enggan dari hal itu. Sebagaimana Allah berfirman mengenai orang-orang musyrik, (Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya") (Surah Luqman: 21). Mereka berbeda dari orang-orang mukmin yang difirmankan Allah tentang mereka (Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (51)) (Surah An-Nur)
Kemudian Allah SWT berfirman untuk mencela orang-orang munafik (Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri) yaitu bagaimana dengan mereka ketika mereka menyampaikan mushibah yang menimpa mereka karena dosa mereka sehingga mereka membutuhkanmu dalam hal itu (kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna") yaitu mereka membuat alasan kepadamu dan bersumpah,”Kami tidak menghendaki untuk pergi ke orang lain selain dirimu, dan ketika kami meminta saran hukum kepada musuh-musuhmu itu tidak lain kecuali untuk mendapatkan kebaikan dan bantuan, yaitu bersikap keramahan dan bujukan tanpa adanya keyakinan tentang kebenaran dari hukum itu, sebagaimana Allah memberitahukan tentang mereka dalam firmanNya (Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka) (Surah Al-Maidah:52) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,”Abu Barazah Al-Aslami, pendeta yang menentukan urusan di antara orang Yahudi dalam perkara yang mereka perselisihkan dan yang diselisihkan oleh sebagian orang muslim, lalu Allah menurunkan ayat (Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?) sampai firmanNya (penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna)
Kemudian Allah SWT berfirman (Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka) Ini merupakan perumpamaan orang-orang munafik, dan Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka dan akan membahas mereka atas hal tersebut. Sesungguhnya tidak ada sedikitpun yang tersembunyi dariNya. Jadi cukuplah denganNya wahai Muhammad terkait urusan mereka. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada mereka tampakkan dan mereka sembunyikan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada beliau (Karena itu berpalinglah kamu dari mereka) yaitu jangan sampai membuatmu jengkel sesuatu yang ada dalam hati mereka (dan berilah mereka pelajaran) yaitu laranglah mereka dari sesuatu yang ada pada diri mereka yang merupakan kemunafikan dan rahasia-rahasia buruk (dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka) yaitu nasehatilah mereka dalam hal yang terjadi di antara kamu dan mereka dengan ucapan yang bisa mencegah mereka berbuat keburukan.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
{اﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ} al Munafiquun: bentuk jamak dari munafiq, ialah orang yang batinnya kafir dan berkedok mukmin karena takut kepada kaum muslimin.
{ﻳﺼﺪﻭﻥ} yashudduun: berpaling darimu dan memalingkan orang lain juga.

Makna ayat :
{ﻭﺇﺫا ﻗﻴﻞ ﻟﻬﻢ ﺗﻌﺎﻟﻮا ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺃﻧﺰﻝ اﻟﻠﻪ ﻭﺇﻟﻰ اﻟﺮﺳﻮﻝ} “dan jika dikatakan kepada mereka, ‘Kemarilah menuju apa yang diturunkan oleh Allah dan Rasul.” kamu akan melihat dengan heran, para munafik berpaling melarikan diri dari hukum mu dengan tanpa rela atas putusanmu kepada mereka karena adanya kekafiran dan pendustaan dari diri mereka kepada dirimu. {ﻓﻜﻴﻒ ﺇﺫا ﺃﺻﺎﺑﺘﻬﻢ ﻣﺼﻴﺒﺔ} “maka bagimana jika mereka tertimpa musibah” dan mereka” berhak mendapatkannya karena dosa-dosa mereka, apakah mereka akan bersikukuh untuk berpaling darimu? Atau apa? {ﺛﻢ ﺟﺎءﻭﻙ ﻳﺤﻠﻔﻮﻥ ﺑﺎﻟﻠﻪ} “Kemudian mereka mendatangi dirimu dan bersumpah dengan nama Allah” sembari berkata, “Tidaklah kami menginginkan kecuali berbuat baik dalam ilmu kami dan petunjuk diantara para orang yang berselisih. Ini adalah apa yang dijelaskan dalam tiga ayat ini.

Pelajaran dari ayat :
• Wajibnya berdakwah/menyeru menuju berhukum kepada Al Quran dan Sunnah dan wajib pula menerima dakwah tersebut.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 61: Dan apabila dikata kepada mereka: "Marilah kepada apa yang diturunkan oleh Allah dan kepada Rasul", engkau bisa lihat orang- orang munafik itu berpaling dari- , padamu sungguh-sungguh.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya hukum yang ada dalam Al Qur'an.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 61

Bukan hanya sekadar enggan menjadikan rasul sebagai hakim, bahkan orang-orang munafik tersebut bertindak lebih jauh dari itu dan apabila dikatakan kepada mereka, orang-orang munafik itu, marilah tunduk dan patuh kepada apa, yakni hukum dan petunjuk, yang telah diturunkan Allah dan juga tunduk dan patuh kepada keputusan rasul, niscaya engkau, nabi Muhammad, melihat orang munafik, akibat dari kemunafikan mereka, menghalangi manusia dengan sekeras-keras-Nya darimu. Jika perilaku orang-orang munafik itu seperti yang digambarkan tersebut, bagaimana bila mereka ditimpa musibah' maka bagaimana halnya tindakan mereka apabila kelak musibah menimpa sebagai hukuman atas keengganan mereka mengikuti tuntunan Allah disebabkan perbuatan tangannya sendiri, kemudian mereka datang kepadamu, wahai nabi Muhammad dengan tunduk tetapi membawa dalih sambil bersumpah palsu, demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki untuk menjadikan thagut sebagai hakim. Tiada yang kami kehendaki selain kebaikan dan kedamaian.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penafsiran dari banyak ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 61 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Dukunglah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dikaji

Kami memiliki berbagai konten yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Fajr, Luqman 14, Al-Balad, Al-Maidah, Al-An’am, Al-Baqarah 185. Ada juga Al-Insyirah 5-6, Al-‘Adiyat, Ar-Ra’d 11, Ali Imran 190-191, Al-Baqarah 153, Juz al-Qur’an.

  1. Al-Fajr
  2. Luqman 14
  3. Al-Balad
  4. Al-Maidah
  5. Al-An’am
  6. Al-Baqarah 185
  7. Al-Insyirah 5-6
  8. Al-‘Adiyat
  9. Ar-Ra’d 11
  10. Ali Imran 190-191
  11. Al-Baqarah 153
  12. Juz al-Qur’an

Pencarian: surah al jin latin, wa sariu ila maghfirat, azzaniyatu wazzani fajlidu, alif lam mim terjemahan, al furqan ayat 68

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: