Surat An-Nas Ayat 2

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

مَلِكِ ٱلنَّاسِ

Arab-Latin: Malikin-nās

Artinya: Raja manusia.

« An-Nas 1An-Nas 3 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat An-Nas Ayat 2

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nas Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjelasan dari banyak pakar tafsir terkait isi surat An-Nas ayat 2, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Raja manusia yang bertindak terhadap segala urusan mereka,mahakaya,tidak membutuhkan mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

2. Raja manusia, yang berbuat terhadap manusia sekehendak-Nya, tidak ada raja lain selain-Nya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

2. مَلِكِ النَّاسِ (Raja manusia)
Yakni Raja hakiki dan penguasa sejati.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

2. Dzat yang Maha Merajai manusia, sebagai Raja sepenuhnya, Hakim dan Pengatur urusan-urusan mereka


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Raja manusia


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-6. Surat ini mencakup perlindungan diri kepada Rabb manusia, Penguasa dan Sesembahan mereka, dari setan yang merupakan pangkal dan materi dasar segala kejahatan. Di antara fitnah dan kejahatannya adalah bisikan dalam dada manusia. Keburukan dibuat seolah-olah baik untuk mereka dan diperlihatkan dalam bentuk yang indah, menggerakan keinginan mereka agar melakukannya, menghalangi mereka dari kebaikan dan kebaikan di perlihatkan pada mereka dengan wujud lain. Setan selalu berada dalam kondisi seperti itu, membisiki kemudian menunda bisikan bila manusia mengingat Rabbnya dan meminta pertolongan kepadaNya untuk menangkal bisikan tersebut. Maka manusia selayaknya meminta pertolongan dan perlindungan serta berpegangan pada pemeliharaan Allah, karena semua makhluk berada di bawah uluhiyah dan kekuasaanNya, semua ubun-ubun makhluk yang melata berada dalam genggaman Allah, dan di bawah uluhiyahNya yang menjadi tujuan penciptaan makhluk. Karena itu, tidaklah tujuan itu sempurna untuk manusia tanpa menangkal kejahatan musuh mereka yang ingin memutuskan mereka dan menghalangi mereka darinya dan ingin menjadikan mereka sebagai golongannya, agar mereka menjadi penghuni Neraka Sa’ir.
Bisikan, sebagaimana berasal dari setan juga bisa berasal dari manusia, karena itu Allah berfirman, “Dari jin dan manusia.”
Segala puji bagi Allah semata, Rabb semesta alam, secara permulaan, penutup, lahir dan batin. Kita memohon semoga Allah menyempurnakan nikmatNya, memaafkan dosa-dosa kita yang menghalangi kita dari berbagai berkahNya, semoga Allah mengampuni kesalahan dan keinginan hawa nafsu kita yang melenyapkan renungan ayat-ayat Allah dari hati kita. Kita berharap kepadaNya semoga tidak menghalangi kita dari kebaikan yang ada di sisiNya karena keburukan yang ada pada diri kita, karena sesungguhnya hanya kaum kafir dan orang-orang yang sesatlah yang berputus asa dari rahmat Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Ini adalah salah satu sifat dari sifat-sifat yang Allah miliki : "Rabb" dan "Malik" adalah dua nama dari nama-nama Allah ﷻ yang agung, tidak ada raja bagi manusia selain Dia - عز وجل - , dan tidak siapapun yang mencapurinya dalam kerajaan yang menguasai manusia dan alam seluruhnya, mereka seluruhnya adalah milik dan hamba Allah - عز وجل - , mereka semua dibawah pengaturan yang Allah tetapkan, dan diantara hamba Allah ada yang memiliki sifat buruk yang mencelakai hamba Allah lainnya, maka kita hendaknya memohon perlindungan dari Allah - عز وجل - agar terhidar dari dampak keburukan yang dihasilkan oleh perbuatan orang-orang buruk itu, karena Dialah yang mampu menundukkan keburukan-keburukan itu. Dialah Allah - عز وجل - raja langit dan bumi beserta isinya, yang tidak satupun mencampurinya dalam mengatur kehidupan didunia ini, baginya kekuasaan dan kerajaan pada hari kiamat dan tidak satupun dari makhluknya yang ikut campur dalam kekuasaan itu, sedangkan didunia Allah menakdirkan beberapa hamba-Nya untuk menjadi penguasa, akan tetapi kekuasaan mereka sangat terbatas, dan bukan pula kekuasaan yang mutlak, mereka adalah raja-raja yang lemah dibandingkan kekuasaan Allah yang maha besar itu, kekuasaan raja-raja dibumi hanyalah titipan dari sang penguasa langit dan bumi, Dia berhak memberikan kepada siapapun dari hamba-Nya kekuasaan dan Dia ﷻ juga berhak mencabut kekuasaan itu, Allah - عز وجل - berfirman : { قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ } ( Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuat ) [ Ali Imran : 26 ] , kekuasaan yang dipegang oleh raja-raja di bumi hanyalah sebatas sampai ajal menjemput mereka, sedangkan kerajaan di akhirat semuanya milik Allah ﷻ sang pencipta langit dan bumi.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

مَلِكِ النَّاسِ “Raja manusia.” Maknanya: Raja yang mempunyai kuasa tertinggi pada manusia, dan kuasa yang sempurna adalah milik Allah ‘Azza Wa Jalla.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nas ayat 2: Aku berlindung kepada Raja yang memerintahkan manusia dan yang berkuasa atas segala urusan dalam kehidupannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nas Ayat 2

Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan dia mahakaya sehingga tidak membutuhkan mereka. 3. Sembahan manusia, tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah tuhan yang patut disembah dan dimintai perlindungan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penafsiran dari para ahli tafsir mengenai kandungan dan arti surat An-Nas ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita. Sokonglah kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dicari

Baca berbagai halaman yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Falaq, An-Naba, Al-Hujurat 13, Al-A’la, Do’a Setelah Adzan, Seribu Dinar. Ada juga Al-Isra 32, Al-Qadr, Yusuf 28, Al-Fatihah, Al-Kafirun, Adh-Dhuha.

  1. Al-Falaq
  2. An-Naba
  3. Al-Hujurat 13
  4. Al-A’la
  5. Do’a Setelah Adzan
  6. Seribu Dinar
  7. Al-Isra 32
  8. Al-Qadr
  9. Yusuf 28
  10. Al-Fatihah
  11. Al-Kafirun
  12. Adh-Dhuha

Pencarian: al baqarah 61, al balad ayat 17, surat al a'raf ayat 54 latin dan artinya, ayat 15 full, ar rahman ayat 13 arab

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: