Surat Al-‘Adiyat Ayat 5

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا

Arab-Latin: Fa wasaṭna bihī jam'ā

Artinya: Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,

« Al-'Adiyat 4Al-'Adiyat 6 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Berkaitan Surat Al-‘Adiyat Ayat 5

Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Adiyat Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah penting dari ayat ini. Ditemukan bermacam penjabaran dari para ulama terkait makna surat Al-‘Adiyat ayat 5, di antaranya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Lalu mereka membawa pengendaranya ketengah tengah musuh.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

5. Dan ia menyerbu ke tengah-tengah musuh bersama penunggangnya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

5. فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا (dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh)
Yakni berlari ke tengah-tengah musuh setelah musuh-musuh itu dikalahkan. Semua kuda berkumpul di tempat itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4-5. Kuda-kuda itu menghambur-hamburkan debu ke wajah musuh di tengah-tengah larinya. Mereka berada di tengah-tengah musuh atau di waktu pagi di tengah-tengah musuh.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh} lalu dengan menungganginya menyerbu kumpulan musuh


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

4-5. “Maka ia menerbangkan” dengan lari dan serbuannya, “debu” , yakni tanah. “Dan menyerbu,” dengan menungganginya , “ke tengah-tengah kumpulan musuh,” dengan penunggangnya: kuda-kuda lari menyerbu musuh yang mereka serbu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-11
Allah SWT bersumpah dengan menyebut kuda apabila dilarikan di jalan Allah, maka ia lari dengan kencangnya dan suara napasnya yang keras saat lari (dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya) (2)) yaitu suara detak teracaknya ketika menginjak batu-batuan, lalu keluarlah percikan api darinya.
(dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi (3)) yaitu mengadakan serangan di waktu pagi, sebagaimana Rasulullah SAW mengadakan serangan di waktu subuh, maka apabila beliau mendengar suara azan di kabilah yang akan diperangi, beliau mengurungkan. Dan apabila tidak, maka menyerangnya.
Firman Allah: (maka ia menerbangkan debu (4)) yaitu debu di tempat kuda-kuda mereka sedang bertempur.
(dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh (5)) yaitu kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah peperangan.
(dan kuda yang mencetuskan bunga api dengan pukulan (kuku kakinya) (2)) yaitu dengan teracaknya. Dikatakan bahwa kuda-kuda itu menyalakan peperangan di antara para penunggangnya. Pendapat itu dikatakan Qatadah.
Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (dan kuda yang mencetuskan bunga api dengan pukulan (kuku kakinya) (2)) yaitu tipu muslihat peperangan.
Ibnu Jarir berkata bahwa pendapat yang benar adalah yang pertama. yaitu bahwa makna yang dimaksud adalah kuda ketika memercikkan api dari kaki teracaknya.
Firman Allah: (dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi (3)) Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah pasukan berkuda yang menyerang di pagi hari di jalan Allah.
(maka ia menerbangkan debu (4)) yaitu tempat yang kuda-kuda dan unta-unta itu, baik dalam ibadah haji atau peperangan.
Firman Allah: (dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh (5)) Ikrimah, Qatadah, dan Adh-Dhahhak berkata bahwa makna yang dimaksud adalah kumpulan musuh yang kafir.
Bisa ditafsirkan bahwa kuda-kuda itu berkumpul di tengah-tengah tempat pertempuran. Jadi kata (jam'a) dimanshub menjadi hal yang menegaskan.
Firman Allah: (sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya (6)) Ini adalah subjek sumpah, bahwa sesungguhnya manusia itu benar-benar mengingkari nikmat-nikmat Tuhannya.
Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa kata “al-kanud” adalah orang yang ingkar.
Al-Hasan berkata bahwa itu adalah orang yang mengingat musibah dan melupakan nikmat-nikmat Tuhannya.
Firman Allah: (dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya (7)) Qatadah berkata bahwa sesungguhnya Allah menyaksikan hal itu.
Bisa ditafsirkan bahwa dhamir itu merujuk kepada manusia, jadi bentuknya adalah sesungguhnya manusia itu benar-benar menyaksikan keingkaran dirinya, yaitu dengan ucapan dan keadaannya, yaitu hal itu tampak baginya dalam ucapan dan perbuatannya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedangkan mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir) (Surah At-Taubah: 17)
Firman Allah: (dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta (8)) yaitu sesungguhnya kecintaannya kebaikan, yaitu kepada harta itu sangat besar. Tentang ini ada dua pendapat; pendapat pertama adalah bahwa sesungguhnya manusia itu sangat mencintai harta.
Pendapat kedua bahwa sesungguhnya karena kecintaannya kepada harta, dia menjadi orang yang serakah dan kikir. Keduanya benar.
Kemudian Allah SWT berfirman agar berzuhud terhadap dunia dan menganjurkan untuk menyukai akhirat, dan memperingatkan tentang apa yang akan terjadi setelah kehidupan ini, yaitu kengerian yang akan dihadapi manusia (Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur? (9)) yaitu, Dia mengeluarkan orang-orang yang telah mati dari dalamnya (dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada (10)) Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah apabila ditampakkan apa yang selama itu mereka sembunyikan dalam diri mereka (sesungguhnya Tuhan mereka pada hari ini Maha Mengetahui keadaan mereka (11)) yaitu benar-benar mengetahui semua yang mereka lakukan dan kerjakan, dan Dia akan membalaskan mereka dengan balasan yang sempurna; Dia tidak akan berbuat zalim bahkan seberat dzarrah pun.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ فَوَسَطْنَ بِهِ } Lalu kuda-kuda perang itu membawa pengendaranya { جَمْعًا } ketengah-tengah musuh, yakkni ke pertengahan pertempuran.

Semua yang telah disebutkan adalah merupakan keistimewaan dari kuda-kuda perang, yang merupakan salah satu binatang pertempuran yang paling kuat, oleh karena itu Allah - عز وجل - berfirman : { وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ } ( Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu ) [ Al-Anfal : 60 ] .

Pada ayat-ayat yang telah disebutkan adalah sumpah-sumpah Allah dengan menyebut kuda beserta sifat-sifatnya, hal itu menandakan bahwa pada hewan yang satu ini memiliki keistimewaan tersendiri dan dari umat manusia mengambil pelajaran yang penting. Dan dari kuda pula manusia mendapat kenikmatan yang begitu besar, Rasulullah ﷺ bersabda : (( " الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ الْأَجْرُ وَالْمَغْنَمُ " )) “Kebaikan terikat pada ubun-ubun kuda hingga hari kiamat, yaitu : adanya pahala (kelak di akhirat) dan ghaniimah (harta rampasan perang)” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 2850 & 2852 & 3119 & 3643, Muslim no. 1873, At-Tirmidziy no. 1694, dan yang lainnya].


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

فَوَسَطْنَ بِهِ " dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh," Menembus ke tengah-tengan dengan percikkan debu-debu itu جَمْعًا maknanya: Perkumpulan musuh-musuh. Artinya: kuda-kuda itu tidak memiliki target dan tidak akan berhenti pada suatu target melainkan menerjang ke tengah-tengah musuh. Dan target ini adalah di antara manfaat-manfaat kuda tempur, padahal semua kuda itu bagus, sebagaiman Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: اَلْخَيْلُ مَعْقُوْدٌ فِي نَواَصِيْهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ "Kuda-kuda yang terikat pada ubun-ubunnya kebaikan sampai hari kiamat"(1)

(1) Dikeluarkan Bukhari (2850) dan Muslim (1873) dari hadits Urwah Bin Al-Ja'd radhiyallaahu 'anhu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-‘Adiyat ayat 5: Allah menjelaskan dari sifat kuda ini yang (pemberani), berkumpul di tengah-tengah musuh di jantung peperangan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Adiyat Ayat 5

1-6. Demi kuda perang yang berlari kencang dan bernafas terengah-engah ke arah musuh dengan penuh keberanian dan semangat guna membawa tuannya berperang di jalan Allah. Dan demi kuda yang memercikkan bunga api karena hentakan kuku kakinya beradu dengan batu batu. Hal ini menunjukkan keberaniannya menghadapi rintangan sebesar apa pun. Dan demi kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu pagi hal ini menunjukkan kesiagaannya untuk berjihad tanpa mengenal waktu, sehingga dengan serangan kuda-kuda itu menerbangkan debu yang tebal, tanda betapa dahsyat serangan mereka ke arah musuh, lalu menyerbu bersama dengan kepulan debu itu ke tengah-tengah kumpulan musuh dengan gagah berani. Demi kuda-kuda perang yang demikian sifatnya, sungguh manusia itu enggan bersyukur dan sangat ingkar kepada nikmat tuhannya. Manusia, kecuali yang dirahmati Allah, malas bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan tidak mau memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari beragam pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-‘Adiyat ayat 5 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi ummat. Dukung perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dikunjungi

Ada ratusan halaman yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Bayyinah, Yusuf 4, Inna Lillahi, Ali ‘Imran 159, Al-‘Alaq, Al-Insyirah. Termasuk Al-Fil, Al-Fath, Al-Ma’un, Alhamdulillah, Al-Baqarah 183, At-Tin.

  1. Al-Bayyinah
  2. Yusuf 4
  3. Inna Lillahi
  4. Ali ‘Imran 159
  5. Al-‘Alaq
  6. Al-Insyirah
  7. Al-Fil
  8. Al-Fath
  9. Al-Ma’un
  10. Alhamdulillah
  11. Al-Baqarah 183
  12. At-Tin

Pencarian: arti al kautsar, surat y, 'abasa, surat al-isra ayat 24, surah al fil latin dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: