Surat Al-Lail Ayat 7

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ

Arab-Latin: Fa sanuyassiruhụ lil-yusrā

Artinya: Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

« Al-Lail 6Al-Lail 8 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Terkait Dengan Surat Al-Lail Ayat 7

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Lail Ayat 7 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah berharga dari ayat ini. Ditemukan variasi penjabaran dari para mufassirin mengenai makna surat Al-Lail ayat 7, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

5-7. Barangsiapa memberikan hartanya dan bertakwa kepada Allah dalam hal itu, Membenarkan “laa ilaha illallah” dan apa yang menjadi petunjuknya,serta balasan yang diakibatkanya, Maka kami akan membimbingnya dan memberinya taufik kepada sebab-sebab kebaikan dan keshalihan, dan kami akan memudahkan urusannya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

7. Maka Kami akan memudahkan baginya untuk beramal saleh dan berinfak di jalan Allah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

7. فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ (maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah)
Maka Kami akan memudahkannya untuk berinfak di jalan kebaikan dan untuk berbuat amal ketaatan.
Ayat ini diturunkan untuk Abu Bakar as-Shiddiq; dia membeli enam budak beriman yang berada dibawah kepemilikan orang-orang Makkah yang menyiksa mereka karena keimanan mereka kepada Allah. Dan setelah membeli mereka, ia memerdekakan budak-budak itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

5-7.
1 ). فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ } Dua kata ini "أعطى" ( memberi ) dan "التقى" ( bertaqwa ) adalah dua inti agama secara umum, dengan maksud mengagungkan perintah Allah, dan mengasihi hamba-hamba Allah; maka untuk mengagungkan perintah Allah perlu adanya rasa takut dalam diri dan tuduk dihadapan-Nya, sedangkan untuk berbelas kasih kepada sesama hamba Allah adalah dengan berbuat baik kepada mereka.

2 ) . Syaikh assa'di rahimahullah berkata : ayat-aya ini menggabungkan seluruh sebab-sebab yang dengannya kebahagian dapat diraih; yaitu ada sebab : mengerjakan perintah Allah : { أعطى } , dan menjauhi segala larangan { و اتقى } , serta membenarkan segala yang dikabarkan oleh Allah dan Rasul-Nya : { وَ صَدَّقَ بِالحُسْنَى } . Maka barangsiapa yang mengerjakan tiga perkara diatas Allah akan memudahkan segala urusannya : { فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى }.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

7. Maka kami akan memudahkannya, menuntunnya untuk melewati jalan yang mudah, dan membimbingnya kepada kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan} Kami akan memudahkan dia beramal shalih dan berinfak di jalan Allah


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

5-7. Karena itulah Allah membedakan mereka yang beramal dan menyebutkan sifat pekerjaan-pekerjaan mereka seraya berfirman, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah),” yakni menunaikan ibadah harta yang diperintahkan seperti zakat, nafkah, kaffarat, sedekah, infak untuk kebajikan, dan ibadah badan seperti shalat, puasa dan lainnya, maupun gabungan antara ibadah harta dan badan seperti haji, umrah, dan lainnya “dan bertakwa” dengan menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan dan kemaksiatan dengan berbagai jenisnya, “dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),” yakni membenarkan dengan kalimat tauhid dan semua keyakinan agama yang ditunjukannya, serta segala akibat baiknya berupa balasan akhirat, “maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” Maksudnya, Kami akan mempermudah urusannya, segala kebaikan Kami jadikan mudah baginya dan Kami mudahkan baginya meninggalkan segala keburukan, karena ia menempuh sebab-sebab kemudahan, sehingga Allah mempermudahkannya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-11
Allah SWT bersumpah dengan firmanNya SWT: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1)) yaitu apabila malam hari menyelimuti semua makhluk dengan kegelapannya (dan siang apabila terang benderang (2)) yaitu dengan cahayanya
(dan penciptaan laki-laki dan perempuan (3)) sebagaimana firmanNya: (dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan (8)) (Surah An-Naba') dan (Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan) (Surah Adz-Dzariyat: 49) Mengingat sumpah yang tentang berbagai hal yang berlawanan, maka subjek sumpahnya juga demikian. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda (4)) yaitu, amal perbuatan para hamba yang mereka usahakan itu juga berlawanan dan beraneka ragam, maka ada yang berbuat baik dan ada yang berbuat buruk.
Allah SWT berfirman: (Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa (5)) yaitu mengeluarkan apa yang diperintahkan untuk dikeluarkan dan dia bertakwa kepada Allah dalam semua urusannya (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu balasan amal perbuatan itu. Pendapat itu dikatakan Qatadah.
Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu dengan adanya penggantian.
Abu Abdurrahman As-Sulami dan Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan (kalimah) yang terbaik (6)) yaitu "Tidak ada Tuhan yang selain Allah".
Firman Allah SWT (Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (7)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kebaikan.
Zaid bin Aslam mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah surga. Sebagian ulama salaf berkata bahwa itu termasuk pahala kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya, dan termasuk balasan keburukan adalah mengerjakan keburukan setelahnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan adapun orang-orang yang bakhil) yaitu dengan apa yang ada di sisinya (dan merasa dirinya cukup)
Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kikir dengan hartanya dan merasa tidak membutuhkan Tuhannya SWT. Pendapat ini diriwayatkan Ibnu Abu Hatim (dan mendustakan pahala yang terbaik (9)) yaitu balasan di akhirat (maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (10)) yaitu untuk menuju ke jalan keburukan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat (110)) (Surah Al-An'am) dan ayat-ayat lain yang semakna cukup banyak yang menunjukkan bahwa Allah SWT membalas orang yang bermaksud untuk mengerjakan kebaikan dengan memberinya pertolongan untuk hal itu, dan barang siapa bermaksud melakukan keburukan, Allah akan menghinakannya; dan semuanya itu berdasarkan takdir yang telah ditetapkan. dan hadits-hadits yang menunjukkan makna ini banyak
Firman Allah SWT: (Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (11)) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah jika dia mati.
Abu Shalih dan Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya (apabila ia telah binasa) yaitu di neraka


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ فَسَنُيَسِّرُهُ } Maka Allah ﷻ akan memudahkan baginya { لِلْيُسْرَىٰ } kepada kebaikan lainnya, dan membimbingnya diatas jalan yang benar, Allah akan menjadikan dirinya selalu menyepakati kebenaran yang terbuka dihadapannya, karena sesungguhnya dia telah berusaha mencari hidayah Allah dengan mengarungi sebab-sebab yang dapat mengahantarkannya menuju hidayah itu.

Maka jika seorang hamba berkendak baik untuk meraih petunjuk dari Allah dengan menjalankan segala hal-hal yang menjadi sebab datangnya petunjuk itu, maka Allah ﷻ akan datang kepadanya dengan petunjuk-Nya serta kemudahan-Nya atas hamba-Nya untuk meraih kebaikan-kebaikan lainnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى " maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah." Huruf sin pada فَسَنُيَسِّرُهُ [fa SA nuyassiruhu] di sini berfungsi sebagai ungkapan tahqiq (pasti terwujud). Maknanya: Bahwa siapa saja yang memberi dan bertakawa, dan membenarkan perkataan terbaik, maka pasti Allah 'Azza wa Jalla akan mudahkan ke jalan yang mudah di segala perkaranya, baik perkara dunia dan agamanya.
Oleh karenanya, anda akan mendapati orang yang paling dimudahkan beramal adalah yang paling bertaqwa kepada Allah, yang memberi, yang bertaqwa dan yang membenarkan perkataan yang terbaik (AL-quran dan Hadits).

Dan semakin seorang insan itu bertaqwa kepada Allah maka semakin mudah juga urusan-urusannya. Allah Ta'ala berfirman: وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا " Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (Ath-Thalaq: 4) Semakin sesorang jauh dari Allah maka ia akan semakin kesusahan dalam urusannya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Lail ayat 7: 5-7. Allah merinci dan menjelaskan bahwa manusia dari segi amalan terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama : Siapa yang beramal dan amalannya memberikan petunjuk kepadanya untuk menuju surga, kemudian Allah berkata : Adapun barangsiapa yang berinfaq dari hartanya sesuai dengan yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang, dan meyakini bahwa surga telah Allah siapkan bagi orang-orang yang beriman dari hambanya, kemudian (Allah menjelaskan) barangsiapa pula yang memiliki sifat dengan semua sifat mulia yang disebutkan ini, maka Allah akan kumpulkan pada dirinya amalan kebaikan dan Allah akan jadikan orang-orang yang menang.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu surga. Menurut Syaikh As Sa’diy, “Kami akan memudahkan urusannya dan menjadikan setiap kebaikan dimudahkan untuknya dan mudah meninggalkan semua keburukan,” karena ia telah mengerjakan sebab-sebab kemudahan, maka Allah memudahkan hal itu untuknya.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Lail Ayat 7

5-7. Maka barang siapa memberikan hartanya di jalan Allah, seperti kepada fakir miskin, anak yatim, dan kebajikan lainnya, dan bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, yaitu surga di akhirat, atau membenarkan kalimat tauhid dengan beriman kepada Allah dengan kukuh, maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan dan kebahagiaan; menuju surga. Kami juga akan memudahkan jalannya untuk senantiasa beramal saleh dan taat kepada kami. 8-10. Dan adapun orang yang kikir terhadap hartanya dengan tidak memenuhi hak Allah dalam harta itu dan merasa dirinya cukup dengan apa yang dia punya sehingga tidak lagi memerlukan pahala dari Allah tidak mau beramal untuk kehidupan akhiratnya, serta mendustakan pahala yang terbaik, yaitu surga di akhirat; atau ingkar kepada Allah, hari akhir, dan apa yang Allah janjikan kepada mereka yang beramal saleh sehingga dia senantiasa melakukan maksiat, maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran dan kesengsaraan. Kami tutup hatinya dari keinginan untuk berbuat kebajikan dan kami tahan langkahnya untuk taat kepada kami.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penafsiran dari kalangan mufassir mengenai isi dan arti surat Al-Lail ayat 7 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Sokong syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Banyak Dibaca

Nikmati ratusan topik yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Isra 23, Ali Imran, Asy-Syams, Al-Mujadalah 11, At-Takatsur, An-Nur 2. Termasuk Al-Baqarah 83, Yunus 40-41, Al-Baqarah 286, Al-Ma’idah 2, Az-Zalzalah, Al-Hujurat 12.

  1. Al-Isra 23
  2. Ali Imran
  3. Asy-Syams
  4. Al-Mujadalah 11
  5. At-Takatsur
  6. An-Nur 2
  7. Al-Baqarah 83
  8. Yunus 40-41
  9. Al-Baqarah 286
  10. Al-Ma’idah 2
  11. Az-Zalzalah
  12. Al-Hujurat 12

Pencarian: q.s. al-isra/17: 32, surat az zariyat, qs al kahfi lengkap, al baqarah dua ayat terakhir, surat waqiah dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: