Surat Al-Muddatstsir Ayat 53

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

كَلَّا ۖ بَل لَّا يَخَافُونَ ٱلْءَاخِرَةَ

Arab-Latin: Kallā, bal lā yakhāfụnal-ākhirah

Artinya: Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.

« Al-Muddatstsir 52Al-Muddatstsir 54 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Mengenai Surat Al-Muddatstsir Ayat 53

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran penting dari ayat ini. Terdapat beraneka penjelasan dari kalangan mufassirin terhadap makna surat Al-Muddatstsir ayat 53, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

52-53. Setiap orang dari kaum musyrikin itu berharap agar Allah menurunkan sebuah kitab yang terbuka dari langit sebagaimana Allah telah menurunkannya kepada Muhammad. Perkaranya tidak seperti yang mereka duga, sebaliknya mereka tidak takut kepada akhirat, tidak membenarkan kebangkitan dan pembalasan amal.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

53. Perkaranya bukan demikian, akan tetapi penyebab mereka tetap bergelimang dalam kesesatan mereka adalah bahwa mereka tidak beriman kepada siksa akhirat, maka mereka tetap pada kekufuran mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

53. Tidak! Ungkapan untuk menolak dan mencela permintaan mereka yang keras kepala terhadap ayat-ayat atau mukjizat Alquran. Bahkan (bal: ungkapan untuk menegaskan kekeraskepalaan mereka mengenai perbuatan mereka sehingga mereka diazab) bukankah mereka sendiri yang mengingkari kebenaran kehidupan akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sekali-kali tidak Sebenarnya mereka tidak takut pada akhirat


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

49-53. Saat Allah menjelaskan akibat orang-orang yang menentang dan menjelaskan apa yang Allah lakukan pada mereka, Allah melanjutkannya dengan celaan terhadap orang-orang yang ada seraya berfirman, “Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah),” menghalangi dan melalaikannya, “seakan-akan mereka itu,” karena amat kencangnya lari dari kebenaran “keledai liar yang lari terkejut,” yakni keledai liar lari, yang masing-masing membuat lari yang lain sehingga lari mereka semakin kencang, “lari dari singa,” yakni dari pemburu, pemanah yang menginginkannya atau dari singa dan lainnya. Ini adalah cara berpaling dari kebenaran yang paling dahsyat. Di samping lari dan berpaling seperti ini, mereka mengklaim beberapa hal besar, “masing-masing” dari mereka “berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka,” turun dari langit padanya dan mengklaim bahwa tidak akan ada yang tunduk kepada kebenaran kecuali dengan lembaran-lembaran itu. Mereka berdusta. Andai pun seluruh tanda-tanda kebesaran Allah tiba, niscaya mereka tidak akan beriman hingga mereka mendapatkan siksaan yang pedih. Sebab mereka telah kedatangan tanda-tanda kebesaran Allah yang jelas yang menjelaskan kebenaran. Andai pada diri mereka terdapat kebaikan, pasti mereka beriman, karena itu Allah berfirman, “Sekali-kali tidak,” yakni Kami tidak memberi apa yang mereka inginkan, mereka hanya ingin memperlemah dengan permintaan itu, “bahkan sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat,” sebab andai mereka takut pada Hari Akhirat, tentu apa yang menimpa mereka tidak berlaku.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 38-56
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan bahwa: (Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya (38)) yaitu bergantung kepada amal perbuatannya sendiri pada hari kiamat (Kecuali golongan kanan) karena sesungguhnya mereka (berada di dalam surga, mereka saling menanyakan (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa (41)) yaitu mereka bertanya kepada orang-orang yang berdosa, sedangkan mereka sendiri berada di gedung-gedung yang tinggi-tinggi, dan yang ditanyai di dasar neraka. Mereka bertanya: ("Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" (42) Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (43) dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin”(44)) yaitu. kami tidak pernah menyembah Allah dan tidak pernah berbuat baik kepada makhlukNya dari sejenis kami (bahkan kami biasa membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya (45)) yaitu kami membicarakan hal-hal yang tidak kami ketahui.
Qatadah berkata, bahwa setiap ada orang yang tersesat berbicara, maka kami tersesat bersamanya (dan kami mendustakan hari pembalasan (46) sampai datang kepada kami kematian (47)) yaitu kematian. sebagaimana firmanNya: (Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)) (Surah Al-Hijr: 99)
Firman Allah SWT (Maka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat tidak berguna lagi bagi mereka (48)) yaitu orang yang disifati dengan sifat ini itu tidak bermanfaat baginya syafaat dari orang-orang yang memberi syafaat di hari kiamat, karena sesungguhnya syafaat itu hanya berhasil dilakukan terhadap orang yang berhak menerimanya. Adapun jika orang yang mati dalam keadaan kafir pada hari kiamat, maka sesungguhnya baginya itu neraka, tidak ada yang lain baginya dan dia kekal di dalamnya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)? (49)) yaitu, mengapa orang-orang kafir yang sebelum kamu itu berpaling dari apa yang kamu seru dan peringatkan kepada mereka (seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut (50) lari dari singa (51)) yaitu seakan-akan mereka dalam ketidakpedulian mereka terhadap kebenaran dan berpalingnya mereka darinya itu seperti keledai liar yang lari dari singa yang hendak memburunya. Pendapat itu dikatakan Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dalam suatu riwayat darinya, dan Zaid bin Aslam..
Firman Allah SWT: (Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka (52)) yaitu, bahkan setiap orang dari orang-orang musyrik itu menginginkan agar diturunkan kepadanya sebuah kitab sebagaimana kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini menurut pendapat Mujahid dan lainnya. Sebagaimana firmanNya: (Apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah" Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya) (Surah Al-An'am: 124) Dalam riwayat lain dari Qatadah, mereka menginginkan agar diberi pembebasan tanpa amal perbuatan.
Firman Allah SWT (Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat (53)) yaitu sesungguhnya yang merusak mereka tidak lain ketidakpercayaan mereka kepada hari akhirat, dan mereka mendustakannya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar peringatan (54)) yaitu benar, Al-Qur'an itu adalah peringatan (Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) (55) Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya kecuali (jika) Allah menghendakinya (56)) sebagaimana firmanNya: (Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu) kecuali bila dikehendaki Allah) (Surah Al-Insan: 30) Firman Allah SWT: (Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampun) yaitu, Dia berhak untuk ditakuti dan berhak memberi ampun terhadap dosa orang yang bertaubat kepadaNya dan kembali kepadaNya. Pendapat itu dikatakan Qatadah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Muddatstsir ayat 53: 52-53. Allah menjelaskan bahwa mereka orang-orang pendusta, mereka menginginkan (karena sebab hasad dan ketidak relaannya) agar Allah menurunkan pada setiap dari mereka kitab sucu yang khusus, diturunkan dari langit yang dituliskan di dalamnya bahwa Muhammad ﷺ adalah utusan-Nya, sebagaimana Allah menurunkan kitab-Nya kepada Nabi-Nya ﷺ. Akan tetapi sangat jauh mereka mendapatkan derajat kenabian. Ketahuilah wahai orang-orang yang mendustakan, bahwa urusannya tidak sebagaimana yang kalian klaim; Akan tetapi yang benar adalah kalian adalah kaum yang tidak mengetahui akhirat, juga tidak membenarkan hari kebangkitan dan pembalasan serta hisab. Dan tuntutan kalian ini mengada-ngada atas nama Pemilik Risalah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sebagai penolakan terhadap keinginan mereka agar diturunkan kitab langsung dari langit, karena maksud mereka hanyalah untuk melemahkan bukan untuk mencari dan mengikuti kebenaran.

Kalau sekiranya mereka takut kepada akhirat, tentu mereka tidak akan berkata dan berbuat seperti itu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 53

53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur'an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjabaran dari banyak ahli ilmu terkait isi dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 53 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Dukunglah kemajuan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Banyak Dikaji

Baca ratusan halaman yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Anbiya, An-Nur 31, Al-Baqarah 165, Az-Zalzalah 7, An-Nur, An-Nisa 1. Termasuk Al-Ahzab 59, Al-‘Ashr 2, Al-Mukminun 1-11, Ali ‘Imran 185, Al-‘Ankabut 45, Al-Isra 24.

  1. Al-Anbiya
  2. An-Nur 31
  3. Al-Baqarah 165
  4. Az-Zalzalah 7
  5. An-Nur
  6. An-Nisa 1
  7. Al-Ahzab 59
  8. Al-‘Ashr 2
  9. Al-Mukminun 1-11
  10. Ali ‘Imran 185
  11. Al-‘Ankabut 45
  12. Al-Isra 24

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: