Surat Al-Muddatstsir Ayat 19

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ

Arab-Latin: Fa qutila kaifa qaddar

Artinya: Maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?,

« Al-Muddatstsir 18Al-Muddatstsir 20 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Al-Muddatstsir Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Ada berbagai penjelasan dari kalangan mufassir berkaitan makna surat Al-Muddatstsir ayat 19, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19-25. Dia dilaknat dan karena itu dia berhak mendapat kebinasaan. Bagaimana dia menyiapkan celaan itu dalam dirinya? Kemudian dilaknat juga, kemudian dia merenungkan tentang apa yang dia siapkan dan susun demi mencela al-Quran, kemudian dia mengernyitkan wajahnya, dia cemberut dan bermuka sangat masam, karena segala cara terasa sempit, dia tidak menemukan celaan yang pas untuk dia arahkan kepada Al-Quran, akhirnya dia berkata tentang al-Quran, “Apa yang diucapkan oleh Muhammad hanya sihir yang dia dapatkan dari orang-orang terdahulu, ia hanya perkataan manusia yang Muhammad pelajari dari mereka kemudian Muhammad mengakuinya dari sisi Allah.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Maka ia dilaknat dan disiksa, bagaimana ia menetapkan?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. فَقُتِلَ (maka celakalah dia)
Yakni ia akan dilaknat dan diazab.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

18-23

1). Al-Walid bin Al-Mughirah pernah berpikir tentang ayat: { إِنَّهُۥ فَكَّرَ وَقَدَّرَ } "Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya)", tapi kemana pemikirannya membawanya? Pikiran yang tidak mengarahkan ke surga, dan menyelamatkan dari api neraka; maka celakalah pemiliknya!

2). Dengan pentingnya (pemikiran) dan dampaknya terhadap kehidupan, maka harus dibangun di atas asas benar, dan ketentuan hukum syari'at, dan menjauh dari pengaruh yang memalingkan; Jika tidak, maka akan menjadi bencana bagi pemiliknya dalam waktu dekat dan di masa depan. Renungkan: { إِنَّهُۥ فَكَّرَ وَقَدَّرَ } "Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya)" [18], { فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ } "Maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?" [19], { ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ } "Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?" [20], { ثُمَّ نَظَرَ } "Kemudian dia memikirkan" [21], { ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ } "Sesudah itu dia bermasam muka dan merengut" [22], { ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ } "Kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri" [23].

3). Jika fikiran tidak beranjak dari dari akal yang bebas terlepas dari kebenaran, bertekad untuk mencapai kedewasaan, sebaliknya, ia dikelilingi oleh tembok perhitungan duniawi dan ketakutan imajinasi, maka ia tidak akan membawa pemiliknya pada hasil yang baik, pemikirannya akan terganggu dan dia akan semakin berkhayal tentang kebenaran jalannya. Perhatikan ayat ini dan selanjutnya: { إِنَّهُۥ فَكَّرَ وَقَدَّرَ } "Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya)". Untuk melihat tujuan apa yang telah dicapai pemiliknya?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18-19. Sesungguhnya dia telah memperhatikan isi Al-quran, kemudian mengira-ngira sendiri apa yang bisa dijadikan alat untuk menikam Al-quran. Maka dia dllaknat atas apa yang kafir Quraiys perkirakan dan rencanakan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Maka binasalah dia} maka terkutuklah dan diazablah dia {Bagaimanakah dia menetapkan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11-30. Ayat-ayat ini turun berkenaan dengan al-Walid bin al-Mughirah yang sengit menentang kebenaran, yang menantang Allah dan RasulNya dengan peperangan dan menyelisihi. Allah amat mencelanya dengan celaan yang tidak pernah dialamatkan pada yang lain. Ini adalah balasan bagi semua orang yang menentang dan mencampakkan kebenaran. Orang seperti ini pasti mendapatkan kehinaan di dunia dan siksaan akhirat jauh lebih menghinakan.
Allah berfirman, “Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian,” yakni yang Aku ciptakan sendirian tanpa harta, keluarga, dan lainnya yang senantiasa Aku jaga dan Aku beri. Aku jadikan, “baginya harta benda yang banyak,” yakni harta yang berlimpah, “dan” Aku jadikan untuknya :anak-anak,” yakni anak-anak lelaki, “yang selalu berasama dia,” yaitu selalu ada bersamanya. Dengan anak-anak itu ia bersenang-senang, dengan mereka juga ia memenuhi kebutuhannya dan mendapatkan pertolongan, “dan Ku-lapangkan baginya (rizki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,” yakni Aku berikan padanya dinia dan sebab-sebabnya ketika semua keinginannya terpenuhi dan semua yang dikehendaki diperoleh. “Kemudian,” dengan berbagai nikmat dan pemberian ini, “dia ingin sekali supaya Aku menambahnya,” yakni ia ingin untuk mendapatkan nikmat akhirat sebagaimana ia mendapatkan kenikmatan dunia. “Sekali-kali tidak (akan Aku tambah),” yakni tidak seperti yang ia dambakan, tapi sebaliknya justru berseberangan dengan apa yang diinginkan.
Hal itu “karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (al-Quran).” Ia mengetahui (kebenaran)nya, tapi kemudian ia tidak mau tunduk padanya. Ayat-ayat mengajaknya pada kebenaran tapi ia tidak mau tunduk padanya. Ia tidak hanya cukup berpaling dari ayat-ayat al-Quran, tapi ia memeranginya dan berusaha untuk membatalkannya. Karena itulah Allah berfirman tentangnya, “sesungguhnya dia telah memikirkan,” dalam dirinya, “Dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),” apa yang di pikirannya agar bisa mengucapkan perkataan yang membatalkan al-Quran, “maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan, kemudian ia memikirkan suatu hal yang berada di luar kemampuannya dan berharap bisa mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapatkan oleh dia sendiri dan orang-orang sepertinya. “kemudian dia memikirkan” perkataannya. “Sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,” pada wajah dan penampilan luarnya sebagai sikap lari dari kebenaran dan membencinya. “Kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,” sebagai akibat dari usaha pikiran, tindakan, dan perkataannya. “Lalu dia berkata, ‘(al-Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia’,” yakni, bukan Firman Allah, tapi perkataan manusia. Di samping itu bukan perkataan manusia terbaik tapi perkataan manusia. Di samping itu bukan perkataan manusia terbaik tapi perkataan orang-orang buruk dan keji yang diucapkan oleh pendusta dan penyihir. Celakalah dia, alangkah jauhnya dia dari kebenaran dan dan alangkah dekatnya dia dengan kerugian dan kecelakaan. Bagaimana terlintas di otak dan terbayang oleh nurani siapa pun orang yang menyatakan Firman paling luhur dan agung, Firman Rabb Yang Mahamulia, Luhur dan Agung menyerupai perkataan makhluk-makhluk yang miskin dan serba kurang? Atau bagaimanakah si pendusta lagi pembangkang ini berani mengungkapkan sifat seperti itu pada Firman Allah? Tidak ada yang berhak di dapatkan melainkan azab yang dahsyat. Karena itu Allah berfirman, “Aku akan memasukannya ke dalam Saqar, tahukah kamu apa (Neraka) Saqar itu, Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,” yakni tidak meninggalkan kedahsyatan maupun orang yang disiksa sedikit pun kecuali pasti mengenainya, “(Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia,” membakar mereka dalam siksaan dan membuat mereka gemetar karena amat panas. “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga),” dari kalangan malaikat yang menjaganya. Mereka kejam dan bengis. Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan dan mereka melakukan apa yang diperintahkan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Muddatstsir ayat 19: 19-20. Karena sebab apa yang dikatakan oleh pendosa ini kepada Nabi ﷺ dan apa yang dikatakan pada Al Qur’an, maka Allah menjadikannya celaka, terlaknat, ditimpakan adzab dan binasa; Lalu bagaimana bisa ia menetapkan perkataan bathil ini !? kemudian Allah menjadikannya celaka, terlaknat, ditimpakan adzab dan binasa untuk kedua kalinya; Bagaimana ia bisa menetapkan ucapan yang buruk dan bathil ini !?


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 19

17-20. Allah melanjutkan ancamannya terhadap yang menolak kebenaran Al-Qur'an. Karena ia berkeras menolak ayat-ayat-ku, maka aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan. Sesungguhnya dia yang sangat keras kepala itu telah memikirkan dengan sungguh-sungguh untuk mencari kelemahan Al-Qur'an dan menetapkan apa yang ditetapkannya, maka celakalah dan terkutuklah dia! bagaimana dia menetapkan' sungguh aneh caranya. Sekali lagi, celakalah dia! bagaimana dia menetapkan' sungguh tidak masuk akal sehat


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penafsiran dari banyak pakar tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 19 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Support dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dikunjungi

Ada ratusan konten yang paling sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Az-Zalzalah 7, An-Nisa 1, Al-Ahzab 59, Al-Isra 24, Al-Mukminun 1-11, An-Nur 31. Ada juga Al-‘Ankabut 45, Ali ‘Imran 185, Al-Anbiya, An-Nur, Al-Baqarah 165, Al-‘Ashr 2.

  1. Az-Zalzalah 7
  2. An-Nisa 1
  3. Al-Ahzab 59
  4. Al-Isra 24
  5. Al-Mukminun 1-11
  6. An-Nur 31
  7. Al-‘Ankabut 45
  8. Ali ‘Imran 185
  9. Al-Anbiya
  10. An-Nur
  11. Al-Baqarah 165
  12. Al-‘Ashr 2

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: