Surat Al-Jin Ayat 24

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

حَتَّىٰٓ إِذَا رَأَوْا۟ مَا يُوعَدُونَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ أَضْعَفُ نَاصِرًا وَأَقَلُّ عَدَدًا

Arab-Latin: ḥattā iżā ra`au mā yụ'adụna fa saya'lamụna man aḍ'afu nāṣiraw wa aqallu 'adadā

Artinya: Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.

« Al-Jin 23Al-Jin 25 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Terkait Surat Al-Jin Ayat 24

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah menarik dari ayat ini. Didapatkan berbagai penjelasan dari beragam ahli ilmu berkaitan isi surat Al-Jin ayat 24, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

24. Ketika kaum musyrikin menyaksikan azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan tahu siapa yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bala tentaranya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

24. Orang-orang musyrik itu akan tetap pada kekafiran dan penentangan mereka hingga mereka melihat azab yang dijanjikan; sehingga ketika itu mereka akan mengetahui dengan pasti bahwa mereka berada dalam kesesatan dan tidak ada seorangpun yang dapat menolong dan melindungi mereka dari azab. Ketika itu sebesar apapun kekuatan mereka, pasti akan sirna di depan kekuatan dan keagungan Allah; dan sebanyak apapun jumlah mereka, pasti akan lenyap di depan orang-orang beriman yang dibantu oleh para malaikat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

24. Dan orang-orang kafir tetap saja dalam kekufuran mereka hingga mereka melihat pada hari Kiamat siksa yang dijanjikan kepada mereka di dunia, dan pada saat itu mereka akan mengerti siapa yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlah penolongnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

24. فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ أَضْعَفُ نَاصِرًا (maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya)
Yakni siapa yang lebih lemah tentaranya untuk memberi pertolongan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

24. Sehingga apabila orang kafir itu melihat azab yang telah diancamkan kepada mereka akan tahu siapa yang sebenarnya penolongnya lebih lemah dan lebih sedikit jumlahnya. Orang mukmin ataukah mereka sendiri? Muqatil berkata: Ketika orang-orang musyrik mendengar ayat ini, An-nadhir bin Harits berkata: Kapan hari pembalasan itu akan terjadi? Maka turunlah ayat di bawah ini


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dengan demikian, apabila melihat apa yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya penyelamatnya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

24. “Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka,” yakni menyaksikan dengan mata kepala dan memastikan akan menimpa mereka, “maka mereka akan mengetahui,” pada saat itu dengan sebenar-benarnya, “siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya,” ketika tidak ditolong oleh yang lain bahkan dirinya sendiri tidak mendapatkan pertolongan kala mereka digiring seorang demi seorang sebagaimana mereka diciptakan pertama kalinya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 18-24
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya agar mengesakanNya dalam beribadah, tidak menyeru seorang pun selain Dia, dan tidak menyekutukanNya dengan siapa pun. Diriwayatkan dari Ikrimah, bahwa ayat ini diturunkan tentang dengan semua masjid.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (salat), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya) dia berkata bahwa manusia dan jin berebutan untuk memadamkannya, tetapi Allah menolak dan menolongnya, melancarkannya dan memenangkannya atas orang-orang yang menentangnya.
Itulah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir. Pendapat ini lebih kuat berfasarkan firmanNya selanjutnya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya" (20)) yaitu Rasulullah SAW bersabda kepada mereka ketika mereka mengganggu, menentang dan mendustakan beliau, serta bersatu untuk melawan kebenaran yang beliau sampaikan, dan sepakat untuk memusuhi beliau
(Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku) yaitu sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku berlindung dan bertawakal kepadaNya (dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya) Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan" (21)) yaitu sesungguhnya aku hanya seorang manusia seperti kalian yang diberi wahyu kepadaku, dan seorang hamba di antara hamba-hamba Allah. Aku tidak mempunyai kuasa untuk memberi petunjuk kepada kalian dan menyesatkan kalian, bahkan hal semua kembali kepada Allah SWT. Kemudian Nabi SAW memberitahukan tentang diri beliau, bahwa tidak ada seorangpun yang dapat melindungi beliau dari azab Allah jika beliau berbuat durhaka kepadaNya. Yaitu,”seandainya aku durhaka kepadaNya maka tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan aku dari azabNya (dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya) Mujahid, Qatadah, dan As-Suddi berkata bahwa maknannya adalah "Tidak ada pelindung".
Qatadah juga berkata tentang firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya" (22)) yaitu, tidak ada penolong dan pelindung. Dalam suatu riwayat, tidak ada penyelamat dan tempat berlindung.
Firman Allah SWT: (Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya) Sebagian ulama berkata bahwa ini merupakan pengecualian dari firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak(pula) suatu kemanfaatan” (21)) bisa juga ditafsirkan sebagai pengecualian dari firmanNya: (sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah) yaitu, tidak ada seorang pun yang dapat melindungi dan membebaskanku dari azabNya dan kecuali jika aku menyampaikan risalah yang wajib aku lakukan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT (Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya) yaitu aku menyampaikan risalah Allah kepada kalian; dan barang siapa yang durhaka kepadaNya setelah itu, maka balasan atas hal itu adalah neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya untuk selamanya, yaitu tidak ada jalan selamat dan jalan keluar bagi mereka darinya.
Firman Allah SWT: (Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya) yaitu sampai mereka yang musyrik dari kalangan manusia dan jin menyaksikan apa yang pernah diancamkan kepada mereka pada hari kiamat. Maka pada hari itu mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya , apakah mereka ataukah orang-orang mukmin yang mengesakan Allah? yaitu, bahkan orang-orang musyrik sama sekali tidak memiliki penolong pun bagi mereka, dan mereka lebih sedikit bilangannya dibandingkan dengan tentara Allah SWT


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Jin ayat 24: Ketahuilah wahai Nabo, bahwa mereka kafir tidak akan pernah hilang dari sifat keras kepala akan kekafirannya, dan menyerang Nabi ﷺ dan orang-orang beriman sampai mereka melihat janji Allah kepada mereka dari adzab Allah dengan mata-mata mereka masing-masing. Mereka akan paham pada suatu saat siapa yang paling lemah pertolongannya dan terbatas pasukannya; Dimana sesungguhnya orang-orang kafir di hari kiamat mereka akan menjadi lemah, tertunduk dan hina.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni menyaksikannya dengan mata kepala dan merasa yakin bahwa azab itu pasti menimpa mereka.

Yaitu ketika selain mereka tidak bisa memberikan pertolongan dan mereka tidak mampu membela diri; ketika mereka dikumpulkan secara sendiri-sendiri sebagaimana mereka diciptakan pertama kali.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 24

Sikap durhaka manusia terus akan berlanjut dan baru berhenti setelah mereka melihat azab neraka. Inilah yang diisyaratkan oleh ayat ini. Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepadanya dan itu pasti akan terjadi, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya, apakah nabi Muhammad ataukah para pendurhaka. 25. Kaum musyrik apabila diancam dengan siksa, seringkali melecehkan dan bertanya untuk tujuan mengejek, kapankah datangnya ancaman itu. Katakanlah wahai nabi Muhammad, 'aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat ataukah tuhanku menetapkan waktunya masih lama, aku tidak diberitahu tentang hal itu. '.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penafsiran dari para mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Jin ayat 24 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dicari

Ada ratusan konten yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 165, An-Nur, Al-‘Ashr 2, Al-Anbiya, Ali ‘Imran 185, Al-Mukminun 1-11. Juga An-Nur 31, Al-Ahzab 59, An-Nisa 1, Az-Zalzalah 7, Al-‘Ankabut 45, Al-Isra 24.

  1. Al-Baqarah 165
  2. An-Nur
  3. Al-‘Ashr 2
  4. Al-Anbiya
  5. Ali ‘Imran 185
  6. Al-Mukminun 1-11
  7. An-Nur 31
  8. Al-Ahzab 59
  9. An-Nisa 1
  10. Az-Zalzalah 7
  11. Al-‘Ankabut 45
  12. Al-Isra 24

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: