Surat Al-Mujadalah Ayat 12

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نَٰجَيْتُمُ ٱلرَّسُولَ فَقَدِّمُوا۟ بَيْنَ يَدَىْ نَجْوَىٰكُمْ صَدَقَةً ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَأَطْهَرُ ۚ فَإِن لَّمْ تَجِدُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā nājaitumur-rasụla fa qaddimụ baina yadai najwākum ṣadaqah, żālika khairul lakum wa aṭ-har, fa il lam tajidụ fa innallāha gafụrur raḥīm

Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

« Al-Mujadalah 11Al-Mujadalah 13 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Mujadalah Ayat 12

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mujadalah Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran menarik dari ayat ini. Didapatkan variasi penjabaran dari banyak ahli ilmu mengenai kandungan surat Al-Mujadalah ayat 12, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, bila kalian hendak berbicara kepada Rasulullah secara rahasia empat mata, maka sebelum itu berikanlah sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Ini lebih baik bagi kalian, karena ini mengandung pahala dan lebih bersih bagi hati kalian dari dosa. Namun bila kalian tidak memiliki sesuatu untuk disedekahkan, maka tidak mengapa, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi hamba-hambaNya yang beriman lagi Maha Penyayang kepada mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

12-13. Allah mendorong para sahabat untuk memberikan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan, sebelum mereka berbicara dengan Rasulullah secara rahasia. Pendahuluan ini merupakan hal yang lebih baik bagi kalian, karena mengandung pertolongan bagi orang lain dan pahala, serta lebih menyucikan hati kalian. Dan jika kalian tidak memiliki harta yang dapat kalian sedekahkan maka tidak mengapa kalian tidak bersedekah terlebih dahulu, karena Allah Maha Pengampun dan Pengasih bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

Kemudian Allah menegaskan hal ini: Hai orang-orang beriman, apakah kalian takut jatuh miskin jika kalian menyedekahkan sebagian harta bagi orang yang membutuhkan sebelum kalian melakukan pembicaraan rahasia dengan Rasulullah? Jika kalian tidak bersedekah terlebih dahulu karena itu memberatkan kalian, dan Allah telah mengampuni kalian dan mengangkat kesulitan kalian dengan membolehkan tidak bersedekah terlebih dahulu, maka senantiasalah mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan taatilah perintah Allah dan rasul-Nya dalam setiap keadaan kalian. Allah Maha Mengetahui segala perbuatan yang kalian lakukan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

12. Ketika banyak sahabat yang mengadakan pembicaraan khusus dengan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menginginkan pembicaraan khusus dengan Rasul, maka hendaknya kalian membayarkan sedekah sebelum pembicaraan itu. Membayarkan sedekah itu lebih baik bagi kalian dan lebih bersih karena mengandung ketaatan kepada Allah yang bisa membersihkan hati. Jika kalian tidak mempunyai apa yang bisa kalian sedekahkan, maka tidak mengapa bagi kalian untuk berbicara khusus dengan Rasul, sesungguhnya Allah Maha Pengampun atas dosa-dosa hamba-Nya dan Maha Penyayang terhadap mereka karena tidak membebani mereka kecuali sebatas kemampuan mereka.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

12. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نٰجَيْتُمُ الرَّسُولَ فَقَدِّمُوا۟ بَيْنَ يَدَىْ نَجْوَىٰكُمْ صَدَقَةً ۚ (Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu)
Yakni jika kalian hendak berbicara dengan Raulullah secara khusus tentang suatu urusan kalian maka hendaklah kalian bersedekah sebelum itu.
Allah menurunkan ayat ini, sehingga orang-orang jahat tidak lagi berbicara dengan Rasulullah secara khusus karena mereka enggan mengeluarkan sedekah sebelum melakukan pembicaraan, dan orang-orang berimanpun merasa kesulitan karena mereka tidak mampu mengeluarkan sedekah, sehingga mereka tidak dapat melakukan pembicaraan dengan Rasulullah secara khusus; maka Allah memberi keringanan bagi mereka dengan ayat setelah ayat ini.

ذٰلِكَ(Yang demikian itu)
Yakni melakukan sedekah sebelum melakukan pembicaraan khusus dengan Rasulullah.

خَيْرٌ لَّكُمْ وَأَطْهَرُ ۚ( lebih baik bagimu dan lebih bersih)
Karena terdapat ketaatan kepada Allah di dalamnya.

فَإِن لَّمْ تَجِدُوا۟ فَإِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ(jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
Yakni barangsiapa yang tidak memiliki sesuatu untuk disedekahkan maka tidak mengapa kalian mengadakan pembicaraan dengan Rasulullah secara khusus tanpa mengeluarkan sedekah terlebih dahulu.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Salah satu naskh (penghapusan) yang paling jelas dalam Al-Qur’an adalah penghapusan kewajiban sedekah ketika berbicara kepada Rasulullah, dan para ulama sepakat mengenai hal itu.

Yang masih menjadi pertanyaan adalah: Apa hikmahnya disebutkannya setelah dihapusnya hukum dan maknanya telah hilang dengan wafatnya Rasulullah?

Maka dijawab: Agar para ahli waris Rasulullah di antara orang-orang yang berilmu mempunyai harkat dan martabat, sehingga tidak ada yang meremehkan mereka, dan tidak pula mereka dicelakai dengan banyaknya pertanyaan, pembicaan khusus setiap saat, sehingga tidak ada pengasingan dan tidak pula berlebihan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12. Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak berbicara khusus kepada rasul tentang sesuatu yang rahasia, maka sedekahlah dahulu untuk fakir miskin. Sebagai pengagungan/penghormatan kepada rasul SAW. Sedekah itu adalah baik bagi kalian di sisi Allah. Sedekah itu dapat membersihkan jiwa. Namun apabila kamu tidak mendapati sesuatu untuk disedekahkan, maka tidak apa-apa. Allah Maha Pengampun atas pembicaraanmu, dan Allah Maha Penyayang kepada kalian


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian (ingin) melakukan pembicaraan rahasia dengan Rasul} Kalian berbicara rahasia dengan Rasul {hendaklah kalian mengeluarkan sedekah sebelum pembicaraan itu. Hal itu lebih baik bagi kalian dan lebih bersih. Akan tetapi jika kalian tidak mendapatinya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

12. Allah memerintahkan kaum Mukminin untuk bersedekah ketika mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah sebagai pengajaran dan pembelajaran bagi mereka serta sebagai pengagungan terhadap Rasulullah. Karena penghormatan ini lebih baik dan lebih suci bagi orang-orang yang beriman. Maksudnya, dengan penghormatan dan pengagungan tersebut, kebaikan dan pahala kalian akan semakin bertambah, sehingga kalian akan memperoleh kesucian dari berbagai kotoran yang di antaranya adalah tidak adanya penghormatan dan sopan santun terhadap Rasulullah karena terlalu banyak membicarakan masalah rahasia dengan Rasulullah yang tidak ada manfaatnya. Ketika berbicara rahasia dengan Rasulullah diperintahkan untuk memberikan sedekah terlebih dahulu, hal ini menjadi ukuran bagi orang yang benar-benar menginginkan ilmu dan kebaikan sehingga tidak peduli seberapa besar sedekah yang dikeluarkan. Dan bagi siapa saja yang tidak menginginkan kebaikan namun hanya bermaksud memperbanyak bicara saja, maka ia bisa menghentikan kebiasaan yang memberatkan Rasulullah. Ketentuan ini berlaku bagi orang yang bisa memberikan sedekah, sedangkan bagi mereka yang tidak bisa memberikan sedekah, Allah tidak mempersempit baginya tapi Allah memberi kelonggaran dan membolehkan mengadakan pembicaraan rahasia dengan Rasulullah tanpa harus memberi sedekah yang tidak mampu diberikan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 12-13
Allah SWT memerintahkan kepada para hambaNya yang beriman, bahwa apabila seseorang dari mereka hendak melakukan pembicaraan dengan Rasulullah SAW, hendaklah dia terlebih dahulu bersedekah sebelumnya untuk membersihkan dan menyucikan dirinya serta mempersiapkan diri agar menjadi orang yang layak untuk mendapat kedudukan itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih bersih) Kemudian Allah SWT berfirman: (jika kamu tiada memperoleh (yang akan disedekahkan)) yaitu kecuali orang yang tidak mampu bersedekah karena kefakirannya (maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Maka tidak ada yang diperintahkan untuk itu kecuali hanya orang yang mampu melakukannya. Kemudian ALlah SWT berfirman: (Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul?) yaitu apakah kalian takut apabila hukum ini tetap atas kalian, yaitu wajib bersedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? (Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi tobat kepadamu, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan) Maka kewajiban itu dinasakh atas mereka. DIkatakan bahwa sebelum ayat ini dinasakh tidak ada seorang pun yang mengamalkannya selain Ali bin Abi Thalib
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu) Demikian itu karena orang-orang muslim banyak bertanya kepada Rasulullah SAW tentang berbagai masalah sehingga hal itu memberatkan beliau. Maka Allah SWT berkehendak untuk memberikan keringanan kepada nabi­Nya SAW; dan setelah itu kebanyakan orang-orang muslim takut dan menahan diri dari bertanya. Setelah itu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu, maka dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat) Maka Allah SWT memberikan keluasan kepada mereka dan tidak menyempitkan mereka.
Ikrimah berkata tentang firmanNya: (hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu) Ayat ini dinasakh oleh firman selanjutnya, yaitu: (Apakah kamu takut (akan menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul?), hingga akhir ayat.
Ma'mar meriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu) bahwa ayat ini telah dinasakh, dan hanya sesaat dari siang hari.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mujadalah ayat 12: Allah memerintah para sahabat (Rasul ﷺ) yang mulia, jika mereka menginginkan berbicara dengan Rasul ﷺ dari urusan yang tidak boleh semua orang tahu, maka bagi mereka wajib untuk mendahulukan amalan sedekah, yang disedekahkan kepada para faqir dan miskin. Karena itu semua lebih baik bagi mereka, karena di dalam malan tersebut terkandung ketaatan kepada Allah dan pensucian diri. Jika tidak memiliki sesuatu yang dapat disedekahkan, maka Allah memaklumi kalian, karena Allah sungguh memberikan rukhsah kepada kalian dari meminta dengan tanpa mendahulukan sedekah, dan bahwasanya Allah Maha Pengampun bagi hamba-Nya yang bertaubat, mengasihi mereka.
Telah disyariatkan syariat sedekah di sini setelah para sahabat banyak bertanya dengan urusan yang tidak ada hubungannya dengan sedekah, maka ditetapkanlah syariat sedekah agar mereka bertanya tentangnya, yang diwajibkan bagi kaum muslimin.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan kaum mukmin untuk bersedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pemberian adab dan pengajaran untuk mereka dan untuk memuliakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal itu, karena memuliakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih baik bagi orang-orang mukmin, yakni lebih memperbanyak kebaikan dan pahala mereka serta lebih menyucikan mereka dari noda dosa yang di antaranya adalah meninggalkan sikap menghormati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beradab terhadap Beliau dengan banyak melakukan pembicaraan yang tidak ada manfaatnya. Oleh karena itu, ketika diperintahkan bersedekah sebelum melakukan pembicaraan dengan Beliau, maka yang demikian merupakan mizan (tambangan) bagi orang yang menginginkan kebaikan dan ilmu, sehingga ia pun mau bersedekah, tetapi bagi orang yang tidak memiliki keinginan kepada kebaikan yang maksudnya adalah semata-mata banyak berbicara dengan Beliau, maka ia pun menahan diri -karena ada perintah bersedekah itu- dari berbicara yang tidak ada faedahnya yang memberatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal ini tertuju kepada orang yang mampu bersedekah, adapun orang yang tidak mampu bersedekah, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak memberatkannya bahkan memaafkan dan memakluminya dan membolehkan baginya berbincang-bincang tanpa mengeluarkan sedekah terlebih dahulu dimana ia tidak sanggup mengeluarkannya. Selanjutnya, ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala melihat beratnya mereka mengeluarkan sedekah untuk setiap kali pembicaraan, maka Dia memudahkan mereka dan tidak menghukum mereka karena tidak bersedekah sebelumnya, namun memuliakan Beliau dan menghormatinya tidaklah dimansukh (dihapus), karena hal ini termasuk perkara yang disyariatkan karena sebab yang lain, bukan maksud itu sendiri, bahkan maksudnya adalah beradab terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan memuliakan Beliau, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan mereka beberapa perkara besar yang merupakan maksudnya, Dia berfirman, “Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah shalat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya!”

Ayat ini kemudian dimansukh dengan ayat setelahnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mujadalah Ayat 12

Pada ayat sebelumnya Allah memerintahkan agar orang-orang beriman mengembangkan adab yang baik, yaitu saling memberikan tempat dalam pertemuan tanda saling menghormati dan menumbuhkan persaudaraan. Allah pun meninggikan derajat orang yang beriman, berilmu, dan beramal dengan ilmunya itu. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa para sahabat yang ingin menghadap nabi diperintahkan mengembangkan adab yang baik, yaitu bersedekah terlebih dahulu guna menyucikan dirinya. Wahai orang-orang yang beriman! apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan rasul untuk berkonsultasi tentang masalah yang sangat pribadi, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) agar diri kamu menjadi bersih dari penyakit kikir, juga untuk mengurangi beban beliau menerima orang-orang yang tidak berkepentingan, sebelum (melakukan) pembicaraan itu. Yang demikian itu, bersedekah kepada fakir miskin sebelum berkonsultasi dengan nabi, lebih baik bagimu, karena kamu berbagi dan peduli dengan orang-orang kecil dan lebih bersih, karena kamu membuang sifat kikir dan cinta harta yang berlebihan. Tetapi jika kamu tidak memperoleh harta atau uang (yang akan disedekahkan) sebelum bertemu nabi karena kemiskinan, maka sungguh, Allah maha pengampun kepada orang yang hendak bersedekah, tetapi tidak sanggup, maha penyayang kepada hamba yang baik hati. 13. Melalui ayat ini Allah memberi dispensasi kebolehan menghadap rasulullah tanpa bersedekah terlebih dahulu. Allah berfirman, 'apakah kamu takut menjadi miskin karena kamu memberikan sedekah sebelum melakukan pembicaraan khusus dengan rasul' jika kamu tidak mampu melakukannya, yakni bersedekah kepada fakir miskin sebelum berjumpa dengan nabi dan Allah telah memberi ampun kepadamu karena kamu beristigfar dan benar-benar tidak mampu bersedekah, kamu diberikan dispensasi untuk berjumpa dengan beliau tanpa bersedekah terlebih dahulu kepada fakir miskin, maka sebagai kompensasinya, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan rasul-Nya! karena salat menyempurnakan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan kamu dari perbuatan keji dan mungkar, sedangkan zakat menyucikan jiwa dan harta kamu. Dan Allah mahateliti terhadap niat, cara dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat. '


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjelasan dari berbagai ulama terkait makna dan arti surat Al-Mujadalah ayat 12 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Paling Banyak Dikaji

Terdapat banyak konten yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Thaha, Al-Ahzab 56, Al-Baqarah 152, An-Nisa 146, Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 29. Ada pula An-Nur 26, Al-Insyirah 6, Al-Anfal, Al-Baqarah 168, Al-Jatsiyah, Ali ‘Imran 110.

  1. Thaha
  2. Al-Ahzab 56
  3. Al-Baqarah 152
  4. An-Nisa 146
  5. Al-Jumu’ah 10
  6. An-Nisa 29
  7. An-Nur 26
  8. Al-Insyirah 6
  9. Al-Anfal
  10. Al-Baqarah 168
  11. Al-Jatsiyah
  12. Ali ‘Imran 110

Pencarian: fatir 28, al kahfi ayat 1 dan 2, al furqan ayat 64, surah an nisa ayat 102, surah al fajr lengkap

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: