Surat Al-Hadid Ayat 19

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصِّدِّيقُونَ ۖ وَٱلشُّهَدَآءُ عِندَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَحِيمِ

Arab-Latin: Wallażīna āmanụ billāhi wa rusulihī ulā`ika humuṣ-ṣiddīqụna wasy-syuhadā`u 'inda rabbihim, lahum ajruhum wa nụruhum, wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābul-jaḥīm

Artinya: Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.

« Al-Hadid 18Al-Hadid 20 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Surat Al-Hadid Ayat 19

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hadid Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Ditemukan berbagai penafsiran dari berbagai ulama berkaitan kandungan surat Al-Hadid ayat 19, antara lain sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasulNya dan tidak membedakan seorang pun di antara mereka, mereka adalah orang-orang yang shiddiqin (jujur dalam iman) yang pembenaran mereka kepada apa yang dibawa oleh para rasul sempurna, mencakup keyakinan perkataan dan perbuatan, dan juga para syuhada di sisi Tuhan mereka mendapatkan pahala mereka yang besar di sisi Allah, cahaya mereka besar di Hari Kiamat. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat dan hujjah-hujjah Kami, mereka adalah penduduk Neraka Jahim, tidak ada pahala dan cahaya bagi mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengakui keesaan-Nya dan risalah para rasul-Nya, maka mereka telah mencapai derajat para shiddiqin dan syuhada, mereka akan mendapat pahala yang berlimpah dan diberi cahaya yang besar pada hari kiamat.

Sedangkan orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat kauniyah dan qur’aniyah Kami, maka orang-orang yang jauh dari rahmat Allah itu akan selamanya di dalam neraka Jahannam.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan beriman kepada rasul-Nya tanpa membedakan di antara mereka, merekalah orang-orang ṣiddiqīn. Dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Allah akan mendapatkan pahala yang baik yang telah disiapkan untuk mereka dan bagi mereka cahaya yang menuntun mereka dari arah depan dan dari sisi kanan mereka pada hari Kiamat. Sedang orang-orang yang kafir terhadap Allah dan para rasul-Nya serta mendustakan ayat-ayat Kami yang diturunkan kepada Rasul Kami, mereka adalah penghuni neraka Jahim, yang akan mereka masuki pada hari Kiamat, lalu kekal di dalamnya selamanya, tidak keluar darinya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

19. وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِاللهِ وَرُسُلِهِۦٓ( Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya)
Mereka semuanya.

أُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الصِّدِّيقُونَ ۖ( mereka itu orang-orang Shiddiqin)
Mujahid mengatakan: semua yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya adalah orang yang shiddiq.
Pendapat lain mengatakan mereka adalah orang-orang yang tidak meragukan rasul ketika mengabarkan suatu kabar kepada mereka, namun mereka mempercayainya secara penuh.

وَالشُّهَدَآءُ عِندَ رَبِّهِمْ(dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka)
Mereka adalah orang-orang yang terbunuh di jalan Allah.
Yakni mereka akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah.

لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ ۖ (Bagi mereka pahala dan cahaya mereka)
Yakni kedua golongan, yaitu para shiddiqin dan syuhada’ akan mendapatkan pahala dan cahaya yang telah dijanjikan kepada mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

19. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya dengan keimanan yanga sempurna, mereka adalah orang-orang yang melebih-lebihkan diri untuk beriman. Mereka juga memperbanyak kebenaran sehingga itu menjadi watak alami bagi mereka. Dan orang-orang yang mati syahid, yaitu orang yang terbunuh di jalan Allah, maka bagi mereka itu pahala yang telah dijanjikan dalam kitab Alah. Cahaya mereka, menyinari jalan mereka menuju surga. Sedangkan orang-orang yang berkumpul untuk mengingkari Allah dan rasulNya serta mendustakan ayat-ayatNya, mereka adalah penduduk neraka Jahanam yang mana mereka akan disiksa di dalamnya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya mereka itulah yang sangat benar} orang-orang yang sempurna pembenaran mereka terhadap apa yang dibawa para rasul dengan meyakini, mengucapkan dan melaksakannya {dan orang-orang yang bersaksi} orang-orang yang bersaksi atas umat-umat sebelumnya {di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka itu pahala dan cahaya mereka. Adapun orang-orang yang ingkar dan mendustakan ayat-ayat Kami itulah penghuni neraka Jahim (19)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19. “Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya.” Iman menurut Ahlussunnah sebagaimana yang ditunjukkan oleh al-Quran dan as-Sunnah, adalah ucapan hati dan lisan serta amalan hati, lisan dan raga. Semua itu mencakup seluruh syariat agama baik yang lahir maupun yang batin. Orang-orang yang melakukan semua hal ini “mereka itu orang-orang yang Shiddiqin,” yaitu orang-orang yang tingkatnya di atas orang-orang Mukmin secara umum dan berada di bawah tingkatan para nabi. Firman Allah “Dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Rabb mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka,”
Sebsagsimsns disebutkan dalam hadits shohih “bahwasanya di surge itu ada 100 tingkatan, dan jarak antara setiap tingkatan adalah seperti jarak antara langit dan bumi, dan Allah menyiapkannya untuk para mujahid di jalan Allah” hal ini menunjukan begitu tinggi kedudukan mereka dan begitu dekatnya mereka dengan Allah.
“Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.”
Ayat-ayat ini merangkum tingakatan-tingkatan manusia yaitu; orang-orang yang gemar bersedekah, orang-orang yang membenarkan, para syuhada dan para penghuni Neraka Jahim.
Orang-orang yang gemar bersedekah, amal terbesar mereka adalah berbuat baik terhadap sesame serta mencurahkan segala sesuatu yang berguna bagi mereka, khususnya dalam membelanjakan harta di jalan Allah.
Sedangkan orang-orang yang benar (Shiddiqun) adalah mereka yang menyempurnakan tingkatan-tingkatan iman, amal shalih, ilmu yang berguna dan keyakinan tulus.
Para syuhada adalah mereka yang berjuang di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat Allah, mereka mencurahkan harta dan jiwa raga untuk berperang.
Dan para penghuni Neraka Jahim itu adalah orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah.
Masih ada lagi satu golongan yang disebutkan Allah dalam surat Fathir, yaitu para muqtashidun, yaitu mereka yang menunaikan kewajiban-kewajiban dan menjauhi semua yang diharamkan, hanya saja mereka melakukan beberapa kekurangan dalam menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak sesame manusia. Tempat kembali tingkatan ini adalah surga meski ada di antara mereka yang mendapatkan hukuman terlebih dahulu sebagai balasan atas sebagian amal perbuatannya (yang buruk).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 18-19
Allah SWT menyebutkan pahala yang akan Dia berikan kepada orang-orang laki-laki dan perempuan yang menyedekahkan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan, orang-orang fakir dan miskin (dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) yaitu mereka menyerahkannya dengan niat yang ikhlas karena mengharapkan ridha Allah, dan tidak menginginkan balasan dari orang-orang yang mereka beri dan tidak pula ungkapan terima kasih. Oleh karena itu Allah berfirman: (niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya)) yaitu Allah menerima setiap kebaikan dari mereka dengan sepuluh kali lipat kebaikannya, dan diberi tambahan sampai tujuh ratus kali lipatnya, bahkan lebih dari itu (dan bagi mereka pahala yang banyak) yaitu pahala yang berlimpah, baik, tempat kembali yang baik, dantempat tinggal yang mulia.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati) Ini merupakan kelengkapan dari kalimat yang menjelaskan orang-orang yang beriman kepada Allah bahwa mereka adalah orang-orang yang membenarkan.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud tentang firmanNya: (mereka itu orang-orang tulus hati dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka) dia berkata bahwa mereka terdiri atas tiga golongan, yaitu orang-orang yang suka bersedekah, orang-orang yang membenarkan, dan para syuhada. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh) (Surah An-Nisa’: 69) Maka perbedaan antara orang-orang yang membenarkan dan orang-orang yang mati syahid itu menunjukkan bahwa keduanya merupakan dua golongan, dan tidak diragukan lagi bahwa “Ash-shiddiq” lebih tinggi kedudukannya daripada “Asy-syahid”, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Malik bin Anas dari Abu Sa'id Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Sesungguhnya penghuni surga benar-benar memandangi para penghuni gedung yang ada di atas mereka sebagaimana kalian memandangi bintang yang gemerlapan di ufuk timur atau ufuk barat, karena adanya perbedaan keutamaan di antara mereka” Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, itu kedudukan para nabi yang tidak dapat dicapai selain mereka" Rasululah SAW menjawab: “Benar, dan demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggamanNya, dan juga orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para rasul”
Firman Allah SWT: (dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka) yaitu dalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim:”Sesungguhnya ruh para syuhada berada di dalam perut burung hijau yang terbang bebas dalam surga sesuai kehendaknya, kemudian hinggap pada lentera-lentera itu. Maka Tuhanmu menjenguk mereka, lalu berfirman, “Apa yang kalian mau?” Mereka menjawab, "Kami menginginkan agar Engkau mengembalikan kami ke dunia, maka kami akan berperang lagi di jalanMu sampai Engkau mematikan kami sebagaimana kami telah mati pertama kali” Allah berfirman,"Sesungguhnya Aku telah memutuskan bahwa mereka tidak dapat kembali lagi ke dunia”
Firman Allah SWT: (Bagi mereka pahala dan cahaya mereka) yaitu bagi mereka di sisi Allah ada pahala melimpah dan cahaya agung yang menerangi bagian depan mereka, dan mereka dalam hal ini berbeda-beda tingkatannya sesuai dengan amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka) Setelah menyebutkan orang-orang yang berbahagia dan tempat kembali mereka, lalu menghubungkannya dengan menyebutkan nasib dan keadaan orang-orang yang celaka


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Hadid ayat 19: Ketahuilah wahai manusia bahwa mereka yang beriman kepada Allah dan menetapkan ke-Maha Tunggalan Allah; Dan membenarkan kerisalahan-Nya, mereka adalah orang-orang pada derajat shiddiq di sisi Allah; Karena sebab kuatnya keimanan mereka dan keyakinan mereka kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa mereka yang bersaksi dalam peperangan-peperangan di jalan Allah; Mereka mendapatkan balasan yang besar di sisi Allah, dan cahaya memuliakan mereka. Adapun mereka yang kufur kepada ayat-ayat Allah dan hujjah-hujjah Allah, maka mereka adalah penghuni nereka, diadzab di dalamnya, tidak ada ganjaran bagi mereka dan cahaya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Syaikh As Sa’diy menerangkan, iman menurut Ahlussunnah wal Jamaah adalah ucapan hati dan lisan, demikian pula amalan hati, lisan dan anggota badan sehingga mencakup semua syariat agama yang tampak maupun yang tersembunyi. Orang yang menggabung antara perkara-perkara ini, maka mereka adalah shiddiqin yang kedudukan mereka di atas kedudukan kaum mukmin pada umumnya dan di bawah kedudukan para nabi.

Yaitu mereka yang sangat teguh dan kuat keyakinannya kepada kebenaran rasul. Mereka ini termasuk di antara orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al Faatihah ayat 7.

Hal ini sebagaimana yang diterangkan dalam hadits shahih, bahwa di surga ada seratus derajat, dimana antara dua derajat jaraknya antara langit dan bumi. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyiapkannya untuk para mujahid di jalan-Nya. Ayat ini menunjukkan tingginya kedudukan mereka dan dekatnya mereka dengan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Yang menunjukkan keesaan Kami.

Ayat ini dan dua ayat sebelumnya menerangkan beberapa golongan orang, dari mulai al mushshaddiqin (orang-orang yang banyak bersedekah), shiddiqin (orang-orang yang sangat membenarkan), syuhada’ dan As-habul Jahim (penghuni neraka). Al Mushshaddiqin adalah mereka yang sebagian besar amalnya adalah berbuat ihsan kepada makhluk, memberikan manfaat kepada mereka sesuai kemampuan, khususnya memberikan manfaat dengan mengeluarkan harta di jalan Allah. Shiddiqin adalah mereka yang telah sempurna tingkatan iman dan amal saleh, ilmu yang bermanfaat dan keyakinan yang benar. Sedangkan para syuhada adalah orang-orang yang berperang di jalan Allah untuk meninggikan kalimatullah serta mengorbankan diri dan harta mereka lalu mereka terbunuh. Adapun Ash-habul jahiim adalah orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah. Tinggallah golongan yang disebutkan dalam surah Fathir, yaitu al muqtashiduun (yang pertengahan), yaitu mereka yang mengerjakan kewajiban dan meninggalkan larangan, hanyasaja mereka melakukan pengurangan pada sebagian hak Allah dan hak hamba. Mereka ini tempat kembalinya adalah ke surga meskipun mereka mendapatkan hukuman terhadap sebagian amal yang mereka kerjakan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hadid Ayat 19

Dan orang-orang yang beriman dengan mantap kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta tidak meragukan janji-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati dan pecinta kebenaran, dan mereka menjadi saksi-saksi di sisi tuhan mereka. Karena keimanan dan kebaikan itu mereka berhak mendapat pahala dan cahaya dari sisi Allah. Tetapi, orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami serta mengingkari ajaran-ajaran kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. 20. Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Semua itu seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanamannya sehingga mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering saat kemarau dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Itulah permisalan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah, di akhirat nanti ada azab yang keras bagi mereka yang ingkar dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya bagi orang yang beriman dan mematuhi ajaran-Nya. Dan kehidupan dunia yang sekarang kamu nik-mati tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penjelasan dari berbagai ulama tafsir terkait makna dan arti surat Al-Hadid ayat 19 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Bantulah dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dilihat

Kaji banyak konten yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 152, Al-Ahzab 56, Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 168, Al-Jatsiyah, Al-Insyirah 6. Ada pula An-Nisa 146, Al-Anfal, An-Nisa 29, Thaha, An-Nur 26, Ali ‘Imran 110.

  1. Al-Baqarah 152
  2. Al-Ahzab 56
  3. Al-Jumu’ah 10
  4. Al-Baqarah 168
  5. Al-Jatsiyah
  6. Al-Insyirah 6
  7. An-Nisa 146
  8. Al-Anfal
  9. An-Nisa 29
  10. Thaha
  11. An-Nur 26
  12. Ali ‘Imran 110

Pencarian: apa arti allahu somad, alhamdulillahilladzi anzala, al ma'un artinya apa, surat ar rahim, hasbi allahu la ilaha illa huwa alayhi tawakkaltu

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: